Liputan6.com, Jakarta - Tiap bandara terutama bandara internasional biasanya dilengkapi dengan berbagai fasilitas untuk menunjang kebutuhan penumpang dari berbagai kalangan. Mereka yang berkebutuhan khusus atau disabilitas juga tak luput dari perhatian pengelola beberapa bandara.
Peduli kaum disabilitas, bandara di Arab Saudi ini pun menghadirkan fitur teknologi terbaru untuk memudahkan perjalanan traveler dengan kebutuhan khusus. Melansir Simple Flying, Minggu, 17 April 2022, Bandara Internasional King Khalid di Riyadh, Arab Saudi meluncurkan layanan interaktif bagi penyandang disabilitas.
Baca Juga
Advertisement
Menariknya, layanan ini memungkinkan kaum disabilitas untuk berkomunikasi melalui bahasa isyarat dalam mengakses informasi terbaru di bandara. Melalui fitur tersebut, para penumpang berkebutuhan khusus bisa dengan mudah berkomunikasi dengan program kecerdasan buatan Artificial Inteligence atau A.I.
Khususnya komunikasi melalui sosial media seperti WhatsApp dan Twitter. Bandara Internasional King Khalid pun menjadi bandara pertama di Arab Saudi yang menghadirkan layanan canggih untuk memudahkan kaum disabilitas.
"Dengan meluncurkan versi terbaru dari layanan interaktif, kami bertujuan untuk meningkatkan pengalaman penumpang melalui Bandara Internasional King Khalid," terang CEO Bandara Riyadh, Mohammed bin Abdullah Al-Maghlouth.
"Saat ini kami menerapkan kecerdasan buatan untuk menciptakan pengalaman yang menarik melalui saluran sosial, serta memberikan pengalaman perjalanan yang nyaman dan mudah bagi para penyandang disabilitas," sambungnya.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Terus Diperbarui
Adanya pandemi Covid-19 membuat bandara mau tidak mau harus berinovasi dalam penawaran digital untuk para penumpang. Nantinya, layanan obrolan interaktif ini akan terus diperbarui sehingga memberikan berbagai kemudahan bagi penumpang.
Aplikasi ini menggantikan paragraf teks yang panjang dengan menu tarik-turun bagi penumpang untuk memilih layanan yang diperlukan dengan cepat dan mudah. Para penumpang akan dapat dengan mudah menavigasi fitur, menanyakan tentang penerbangan, tarif layanan, dan informasi lainnya.
Hal itu membuat aplikasi tersebut dapat mendiversifikasi saluran komunikasi dan meningkatkan kepuasan pelanggan. Pihak bandara mengatakan, nantinya fitur interaktif ini akan tersedia untuk pengguna iOS maupun Android.
Meski telah diumumkan, sampai saat ini pihaknya masih belum mengonfirmasi terkait bahasa isyarat dari daerah apa yang hendak digunakan.
Advertisement
Platform Digital
Bandara Arab Saudi sendiri terus menghadirkan inovasi baru menuju transformasi layanan digital. Sebelumnya, baru-baru ini bandara tersebut juga telah meluncurkan sebuah platform digital bernama OFOQ untuk mengelola layanan di seluruh bandara.
Diumumkan di awal bulan ini, OFOQ akan bertindak sebagai database pusat untuk mengelola proses operasional bandara dengan membuatnya lebih ringkas menjadi satu platform.
Pihak bandara menyatakan bahwa platform tersebut akan memungkinkan tindakan proaktif dan berbasis data, membantu meningkatkan perencanaan, meminimalkan gangguan, dan meningkatkan pengalaman pelanggan.
"Sebagai bagian dari komitmen kami terhadap transformasi digital, kami senang telah meluncurkan platform digital terbaru kami OFOQ. Platform ini akan bekerja untuk memastikan efisiensi operasional, keberlanjutan, dan meningkatkan pengalaman penumpang secara keseluruhan," jelas Al-Maghlouth.
Fasilitas di Changi
Bandara Changi di Singapura juga punya fasilitas khusus untuk penyandang disabilitas. Changi Airport Group (CAG) telah meluncurkan tiga inisiatif baru untuk lebih mendukung penumpang dengan disabilitas, seperti gangguan spektrum autisme, sindrom Down, dan demensia.
Selain meluncurkan panduan bandara langkah demi langkah yang dapat disesuaikan, lanyard disabilitas, serta memiliki staf garis depan yang terlatih untuk membantu penumpang penyandang disabilitas di bandara. Dilansir dari Futuretravelexperience, pengembangan Changi Airport Social Story akan bekerja sama bersama Rainbow Center Training and Consultancy (RCTC).
Bandara Changi ingin membantu mengurangi stres dari situasi yang tidak biasa seperti bepergian untuk penyandang disabilitas dan menjadi lebih inklusif bagi para penumpang. Panduan langkah demi langkah menguraikan seluruh perjalanan bandara dari check-in hingga boarding dengan cara yang mudah dimengerti.
Penumpang dan perawatnya dapat melalui proses menggunakan gambar dalam cerita selama persiapan pra-penerbangan mereka. Dikutip dari kanal Disabilitas Liputan6.com, file tersebut bisa disesuaikan agar pas dengan perjalanan setiap penumpang dan dapat diunduh dari situs web bandara Changi untuk penggunaan digital atau fisik.
Penumpang juga bisa membawa lanyard yang disebut Hidden Disabilities Sunflower atau lanyard "May I Have a Seat Please" dari Otoritas Transportasi Darat. Staf bandara telah dilatih untuk mengidentifikasi lanyard ini akan menawarkan bantuan, seperti memberikan lebih banyak waktu bagi penumpang untuk menyelesaikan prosedur tertentu atau membimbing mereka melalui proses bandara.
Selain itu, bandara membekali staf dengan keterampilan khusus untuk memenuhi kebutuhan penumpang tertentu. Anggota staf ini, yang disebut Ambassador Changi Care, telah dilatih oleh RCTC dan memperoleh keahlian untuk secara efektif mendukung penumpang dengan kebutuhan khusus.
Advertisement