Pencetus Pertama Kali Istilah Cebong, Kampret, Kadrun dan BuzzerRp Terungkap, Siapa Dia ?

Drone Emprit melakukan perekaman percakapan di Twitter sejak 1 Juli 2015-16 April 2022. untuk mengetahui dari mana awal istilah terkait yaitu, cebong, kecebong, kecebonger, kampret, kampretos, BuzzerRp, kadrun, kadal gurun, dan BuzzeRp.

oleh Liputan6.com diperbarui 18 Apr 2022, 18:05 WIB
Sambut Jokowi di Merauke, Menhan Prabowo Berikan Pose Hormat Sempurna. (Instagram @prabowo)

Liputan6.com, Jakarta Drone Emprit and Media Kernels Indonesia merekam percakapan di Twitter terkait penggunaan istilah cebong, kampret, BuzzerRp, hingga kadrun. Penelusuran yang dilakukan selama tujuh tahun ini memperlihatkan asal muasal penggunaan istilah tersebut.

Drone Emprit melakukan perekaman percakapan di Twitter sejak 1 Juli 2015-16 April 2022. Dengan menggunakan istilah terkait yaitu, cebong, kecebong, kecebonger, kampret, kampretos, BuzzerRp, kadrun, kadal gurun, dan BuzzeRp.

Pertama, istilah cebong atau kecebong yang kerap diidentikan dengan pendukung Presiden Joko Widodo, pertama kali ditemukan pada Mei 2015 di Twitter. Semakin banyak digunakan pada Agustus 2015.

Temuan Drone Emprit, akun pertama menyebut cebong itu adalah @Kage_yatsu pada 14 Mei 2015 yang mengomentari unggahan terkait tautan membahas Jokowi dan putranya Gibran Rakabuming Raka.

"Lebih detail, penelusuran di Twitter dengan QUERY 'cebong jokowi since:2015-4-1 until:2015-8-31", ditemukan asosiasi 'cebong' dengan pendukung Jokowi pada bulan Mei 2015. Bulan Juni 2015 mulai digunakan, dan Agustus 2015 makin banyak ditemukan," jelas Pendiri Drone Emprit Ismail Fahmi dikutip dari akun Twitternya, Senin (18/4/2022).

Ismail menjelaskan, temuan ini juga memperlihatkan bahwa penggunaan istilah cebong jauh sebelum pemberitaan Presiden Jokowi melepas kodok di kolam Istana Bogor pada 3 Januari 2016. Peristiwa itu kerap dianggap sebagai inspirasi penggunaan cebong sebagai sebutan pendukung Jokowi.

"Pelepasan kodok oleh Jokowi di Istana Bogor (3 Januari 2016) bukanlah awal atau asal-usul sebutan 'cebong'. Saat itu sebutan ini sudah sangat popular, sehingga Kaesang pun membuat joke tentang 'kecebong' (1 Januari 2016)," jelas Ismail.

Setelah Pilpres 2019, peta social network analysis (SNA) memperlihatkan penggunaan cebong banyak dipakai kontra Jokowi. Namun, ada juga klaster kecil pro Jokowi yang menggunakan panggilan tersebut.


Kampret Muncul Setelah Cebong

Capres nomor urut 01 Joko Widodo (kiri) dan capres nomor urut 02 Prabowo Subianto (kanan) bersalaman usai debat kedua Pilpres 2019 di Hotel Sultan, Jakarta, Minggu (17/2). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Drone Emprit menemukan penggunaan kampret untuk merujuk pendukung Prabowo digunakan sejak Oktober 2015. Sebagai bentuk balasan panggilan cebong yang ditujukan kepada pendukung Jokowi. Namun, baru populer digunakan istilah kampret ada pertengahan 2018.

"Istilah 'kampret' sebagai balasan atas panggilan 'cebong' muncul bulan Oktober 2015. Kalau 'cebong' hidup di air, kebalikannya 'kampret' hidup di pepohonan secara terbalik. Awalnya istilah kampret belum banyak digunakan. Baru pertengahan 2018 ramai digunakan," papar Ismail.

Namun, temuan Drone Emprit istilah kampret ini banyak digunakan oleh akun-akun pecinta K-Pop atau Korean pop.

"Panggilan 'kampret' ternyata bukan monopoli klaster Pro Jokowi kepada klaster kontra, meski dari peta SNA tampak yang paling aktif. Panggilan ini juga banyak digunakan oleh netizen umum dan K-poppers," jelas Ismail.


Kadrun Muncul Setelah Pilpres

Sebutan pihak yang kontra terhadap Jokowi bergeser setelah Pilpres 2019. Dari kampret menjadi kadrun alias kadal gurun.

Ismail mengatakan, istilah kadrun awalnya dibuat oleh dua akun yaitu @kebo_mangkrak dan @Manuputty1101 pada Januari 2018. Namun baru ramai digunakan setelah dipopulerkan oleh influencer Denny Siregar @Dennysiregar7 pada Agustus 2019.

Pada November 2018 akun @SiharMHSitorus banyak menggunakan istilah tersebut. Namun, belum banyak digunakan akun lain. Setelah diramaikan oleh Denny Siregar pada Agustus 2019, kadrun banyak dipakai untuk merujuk pihak kontra terhadap Jokowi.

"Baru setahun setelah itu, bulan Agustus 2019, akun @Dennysiregar7, tegas menggunakan nama 'Kadal Gurun' untuk merujuk ke klaster kontra. Lalu followernya mengusulkan istilah 'Kadrun'" jelas Ismail. 

 


Munculnya BuzzeRp

Sementara istilah BuzzeRp dipopulerkan oleh @Dhandhy_Laksono dan @HokGie_ pada 2 Agustus 2019. Istilah ini digunakan ketika menyoroti serangan buzzer terhadap dokumenter Sexy Killers terkait industri batu bara yang disutradarai Dhandhy Dwi Laksono.

"Di Twitter dengan QUERY 'buzzerp since:2017-1-1 until:2019-8-10 -from:buzzeRp_COSPLAY' ditemukan akun @Dandhy_Laksono pertama kali memention 'buzzeRp' pada 2 Agustus 2019. Pada hari yang sama @HokGie_ juga menggunakan untuk konteks yang sama," jelas Ismail.

Dalam satu tahun terakhir, hanya satu klaster yang aktif memention buzzeRp dan variasinya buzzerRp. Digunakan dari kalangan oposisi dan aktivis.

"Klaster yang dipanggil 'buzzeRp', yang dianggap dibayar jadi buzzer, tidak tampak dalam SNA," jelas Ismail.

 

Reporter: Ahda Bayhaqi 

Sumber: Merdeka.com

Infografis Wacana Duet Prabowo-Jokowi Bertarung di Pilpres 2024. (Liputan6.com/Abdillah)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya