Liputan6.com, Jakarta - Popularitas Non Fungible Token (NFT) di berbagai belahan dunia nampaknya semakin meningkat. Hal tersebut didorong oleh banyaknya pihak mulai dari perusahaan besar hingga selebritis luar dan dalam negeri yang meluncurkan NFT mereka sendiri.
Di Indonesia, beberapa artis juga ingin merasakan hype tersebut. Tak tanggung-tanggung, bukan cuma merilis koleksi NFT, beberapa artis Indonesia justru terjun dalam proyek pembuatan pasar NFT sendiri.
Advertisement
Apa Itu NFT?
Bagi Anda yang belum tahu apa itu NFT, dilansir dari Forbes, Senin (18/4/2022) NFT adalah aset digital yang mewakili objek dunia nyata seperti seni, musik, item dalam game, dan video. Mereka dibeli dan dijual secara online, seringkali dengan cryptocurrency, dan umumnya dikodekan dengan perangkat lunak dasar yang sama dengan banyak kripto.
Meskipun sudah ada sejak 2014, NFT kini menjadi lebih terkenal. Hal itu disebabkan cara yang semakin populer untuk membeli dan menjual karya seni secara digital. Secara mengejutkan, nilai jual beli NFT telah mencapai USD 174 juta atau sekitar Rp 2,4 triliun sejak November 2017.
NFT juga umumnya hanya satu dari tiap jenis, atau setidaknya salah satu dari proses yang sangat terbatas, dan memiliki kode pengenal yang unik.
Cara Kerja NFT
NFT ada di blockchain, yang merupakan buku besar publik terdistribusi yang mencatat transaksi. Anda mungkin paling akrab dengan blockchain sebagai proses dasar yang memungkinkan cryptocurrency.
Secara khusus, NFT biasanya disimpan di blockchain Ethereum, meskipun saat ini blockchain lain seperti Solana juga mendukungnya.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Ramai Artis Terjun ke NFT
Ramainya Artis yang Terjun ke Dunia NFT
Menanggapi fenomena tersebut, Pemerhati Budaya dan Komunikasi Digital, Firman Kurniawan menjelaskan ada dua faktor yang setidaknya mendorong fenomena para artis terjun ke dunia NFT.
“Pertama nama mereka yang telah dikenal oleh masyarakat luas, membawa keuntungan dalam pembentukan awareness NFT yang ditawarkannya. Akan lebih baik jika artis tersebut memiliki kredibilitas yang kuat. Akan jadi mekanisme "endorsement" bagi produk investasi yang ditawarkannya,” ujar Firman ketika dihubungi Liputan6.com, Selasa (19/4/2022).
“Mengingat investasi NFT tidak memiliki underlying asset, hanya bermodal informasi. Sumber informasi yang kuat membuka pintu lebar bagi penerimaan oleh pasar. Para pesohor ini memanfaatkan diri atau digandeng pihak lain untuk membuat NFT cepat diterima masyarakat di pasar investasi,” lanjut Firman.
Adapun faktor kedua menurut Firman adalah dari keuntungan yang dihasilkan dengan meluncurkan NFT, ketika produk investasi ini diterima oleh masyarakat, sangat besar dalam waktu yang cepat.
Ini tidak hanya menarik perhatian para artis saja, namun mereka yg memiliki jejaring di pasar investasi digital akan mencoba peruntungannya.
“Dari 2 faktor ini, pada akhirnya, terlihat pasar investasi NFT makin marak saat ini,” jelas Firman.
Advertisement
Ada Risiko
Selain itu menurut Firman, NFT ini bisa menguntungkan para artis karena produk ini jadi sumber keuntungan yang besar dan cepat dengan mengandalkan ketersohoran mereka.
Meskipun NFT dapat memberikan keuntungan, tetapi tetap ada risiko di dalamnya baik untuk para kolektor atau investor NFT hingga untuk artis itu sendiri.
“Risiko bagi para investor, adalah tidak adanya jaminan yang konstan mengenai ketersohoran para artis dapat terus mendongkrak nilai investasi yang telah ditanamkannya,” tutur Firman.
NFT berbasis pada informasi yang dipertukarkan di pasar. Ketika kredibilitas para artis tidak terjaga, informasi tidak selalu positif, ini akan turut berpengaruh pada produk NFT yang ditawarkannya.
Jika hal tersebut terjadi, maka NFT tidak akan berharga dan para investor atau kolektor akan memberikan label buruk pada artis itu dan reputasi buruk akan menjadi risiko yang bakal diterima artis-artis itu.
LINE Luncurkan Pasar NFT
Sebelumnya, aplikasi jejaring sosial dan perpesanan asal Jepang, LINE, telah meluncurkan pasar NFT. Layanan baru ini memungkinkan 90 juta pengguna LINE untuk mengirim dan bertukar NFT dengan teman-teman mereka.
LVC Corp, operator aset kripto LINE dan bisnis blockchain, pada Rabu mengumumkan mereka telah meluncurkan LINE NFT, pasar NFT yang hanya tersedia di Jepang.
"Mulai hari ini, LINE NFT akan menawarkan sekitar 40.000 produk NFT untuk dijual, termasuk Yoshimoto NFT Theater. Pengguna dapat menyimpan NFT yang dibeli di dompet LINE Bitmax mereka,” isi pengumuman tersebut dikutip dari Bitcoin.com, Senin, 18 April 2022.
Teater NFT Yoshimoto terdiri dari NFT video oleh Yoshimoto Kogyo Holdings Co. Ltd. Bitmax adalah pertukaran kripto yang diluncurkan oleh LINE pada September 2019. Platform ini dapat diakses melalui aplikasi LINE.
Marketplace LINE NFT juga akan menawarkan NFT karakter populer termasuk Gyuunyuu, Usagyuuun, dan Betakkuma serta NFT dari serial anime “Patlabor: The Mobile Police.” Perusahaan mengatakan akan menambahkan lebih banyak NFT dari berbagai genre.
Menekankan konsep “LINE Blockchain Dirancang Untuk Semua Orang,” LVC Corp mengatakan ke depannya bertujuan untuk menyediakan NFT dan layanan serta teknologi blockchain lainnya yang dapat diterapkan secara praktis untuk kehidupan sehari-hari pengguna.
Raksasa e-commerce Jepang Rakuten juga meluncurkan pasar NFT. "Rakuten NFT adalah layanan yang menyediakan pasar bagi pengguna untuk membeli NFT, serta pembelian dan penjualan NFT peer-to-peer, di berbagai bidang seperti olahraga dan hiburan, termasuk musik dan anime.
Advertisement