2 Pekan Jelang Lebaran, Jumlah Penumpang di Terminal Jatijajar Depok Naik

Terminal Jatijajar mencatat terjadi lonjakan penumpang yang mudik Lebaran 2022 dibandingkan minggu lalu.

oleh Dicky Agung Prihanto diperbarui 18 Apr 2022, 18:54 WIB
Salah seorang penumpang menggunakan armada bus yang tersedia di Terminal Jatijajar, Kota Depok, jelang Lebaran 2022. (Liputan6.com/Dicky Agung Prihanto)

Liputan6.com, Jakarta 2 pekan menjelang Lebaran 2022, sejumlah pemudik mulai terlihat di Terminal Jatijajar, Depok, Jawa Barat. Terminal Jatijajar mencatat terjadi lonjakan penumpang yang mudik Lebaran 2022 dibandingkan minggu lalu.

Koordinator Tata Usaha Terminal Jatijajar Depok, Dudi Marsudi mengatakan, berdasarkan pantauan penumpang di Terminal Jatijajar pada Minggu (17/4/2022), terjadi peningkatan jumlah penumpang dibandingkan pada hari sebelumnya.

“Pada minggu kemarin kami mencatat jumlah penumpang mencapai 700 orang,” ujar Dudi saat ditemui wartawan, Senin (18/4/2022).

Sebelum memasuki Ramadhan maupun saat awal Ramadhan jumlah penumpang di Terminal Jatijajar berkisar 300-400 penumpang. Namun, mendekati hari raya Idul Fitri, jumlah penumpang mengalami naik dua kali lipat.

“Dari 700 penumpang memiliki tujuan ke sejumlah kota di Jawa Tengah dan Sumatera,” ucap Dudi.

Dudi mengungkapkan, akan melakukan pemantauan terhadap para pemudik hingga menjelang hari raya Idul Fitri. Pada umumnya masyarakat memilih jam keberangkatan dengan bus yang diberangkatkan pada siang maupun sore.

 “Terdapat 39 PO yang diberangkatkan dari Terminal Jatijajar ke sejumlah kota tujuan,” ungkap Dudi.

Dia menjelaskan, calon penumpang yang ingin mudik di Terminal Jatijajar dilakukan pemeriksaan vaksinasi. Terminal Jatijajar sudah memberlakukan screening vaksinasi hingga booster. 

“Calon penumpang kita screening dulu apakah sudah booster atau belum,” jelas Dudi.

 

 


Masih Ada yang Belum Booster

Dari hasil screening vaksinasi di Terminal Jatijajar, masih ditemukan penumpang yang belum melengkapi vaksinasi booster. Untuk penumpang yang ingin mudik, diharapkan dapat melengkapi vaksinasi hingga mendapatkan vaksinasi booster.

“Kami menyediakan gerai vaksinasi yang bekerjasama dengan pihak kepolisian,” terang Dudi.

Dudi menuturkan, gerai vaksinasi dilaksanakan mulai pukul 12.00 WIB hingga sore, mengikuti keberangkatan bus atau arus penumpang di Terminal Jatijajar. Gerai vaksinasi akan disediakan hingga menjelang hari raya Idul Fitri di Terminal Jatijajar.

“Kita siapkan gerai kemungkinan hingga 30 April mendatang, begitupun untuk pemeriksaan vaksin booster dan penggunaan aplikasi pedulilindungi,” pungkas Dudi.


Syarat Mudik

Sebelumnya diberitakan, pemerintah mengizinkan masyarakat untuk mudik Lebaran tahun ini. Adapun masyarakat yang sudah menerima vaksin booster dapat melakukan mudik Lebaran, tanpa harus test antigen maupun PCR.

Namun, bagi yang menerima vaksin dosis kedua tetap mensyaratkan tes antigen dengan sampel diambil dalam kurun 1 x 24 jam, atau PCR 3 x 24 jam. Sementara itu, yang baru menerima dosis pertama tetap mensyaratkan PCR dalam kurun 3 x 24 jam. Syarat ini untuk memastikan bahwa yang mudik dalam keadaan sehat, sudah divaksin booster.

Di samping itu, dilakukan penyesuaian syarat kepada yang memiliki kondisi kesehatan (penyakit komorbid) khusus dan anak. Bagi komorbid yang tidak dapat divaksin, maka wajib tes PCR 3 x 24 jam.


Syarat Mudik Anak di Bawah 18 Tahun

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyampaikan pesan Presiden Joko Widodo atau Jokowi, terkait adanya relaksasi persyaratan mudik lebaran tahun ini.

Relaksasi syarat mudik yang diberikan yakni bagi kelompok anak-anak yang belum mencapai usia 18 tahun, sehingga tidak bisa mendapat vaksin booster, dibolehkan ikut mudik bersama orang tua tanpa membawa tes Covid-19, baik tes Antigen atau PCR.

"Kita memang mensyaratkan booster kalau tidak mau dites antigen atau PCR untuk mudik. Tapi booster ini kan hanya diberikan ke (masyarakat) di atas 18 tahun. Jadi memang ada dinamika kalau anak-anak di bawah 18 tahun gimana? Mau booster juga belum boleh," kata Budi seperti dikutip dari siaran daring kanal Youtube Sekretariat Presiden, Senin (18/4/2022).

"Jadi akhirnya diputuskan oleh bapak presiden ya anak-anak remaja kalau mau mudik belum dibooster enggak papa, enggak usah dites antigen," imbuhnya.

Menkes Budi Gunadi berharap, dengan kebijakan kepala negara para anak-anak di bawah 18 tahun dapat mendampingi para orangtuanya untuk ikut tradisi mudik lebaran. Asalkan vaksinasi Covid-19 kepada mereka sudah dua kali dilakukan.

"Ini hadiah dari dari beliau (presiden) kepada anak-anak kita yang keluarganya mau menikmati mudik ini dengan lebih baik lagi," ucap Budi.

Infografis Stok dan Ketersediaan Vaksin Covid-19 Jelang Mudik Lebaran 2022. (Liputan6.com/Trieyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya