Liputan6.com, Kiev - Moskva, Armada Laut Hitam Rusia, telah tenggelam saat ditarik ke pelabuhan. Moskow telah mengkonfirmasi perihal kapal penjelajah rudal itu.
Dalam perang Rusia Ukraina, kapal Moskva dikabarkan meledak dan rusak parah.
Advertisement
Ukraina mengklaim telah menyerang armada tersebut dengan rudal Neptune atau Neptunus, namun yang dikatakan Rusia bertentangan dan hanya menyebut kebakaran dan ledakan akibat amunisi yang disimpan di dalamnya.
Ukraina mengatakan nasib Moskva berakhir oleh serangan rudal yang diluncurkan oleh pasukannya dari pantai yang mengenai lambung kapal raksasa era Soviet itu dan kemudian merobeknya. Kementerian Pertahanan Rusia belum mengkonfirmasi kejadian tersebut versi mereka. Reuters tidak dapat memverifikasi pernyataan kedua belah pihak.
Berikut rangkuman yang Reuters ketahui tentang apa arti tenggelamnya kapal tersebut bagi kesiapan tempur Rusia, seperti juga dikutip dari VOA Indonesia, Selasa (19/4/2022):
1. Apa Dampak Tenggelamnya Moskva?
Rusia memiliki sistem pertahanan udara yang kuat yang dikerahkan di Krimea, yang direbutnya dari Ukraina pada 2014. Namun kapal penjelajah rudal Moskva mampu memberikan perlindungan pertahanan udara jarak jauh dan bergerak untuk seluruh Armada Laut Hitam dan merupakan pusat komando dan kendali terapung.
Kehilangan kapal penjelajah rudal Moskva tersebut berpotensi membuat armada lain lebih terekspos, terutama pada misi jarak jauh di sebelah barat Krimea.
2. Apa yang Terjadi pada Awak Kapal?
Kapal Moskva itu memiliki awak sekitar 500 pelaut yang menurut Rusia berhasil dievakuasi ke kapal lain sebelum dikembalikan ke pelabuhan asal mereka di Sevastopol di Krimea pada Jumat. Ukraina memperkirakan kemungkinan terdapat korban jiwa, tetapi Rusia belum mengatakan apa pun tentang masalah itu.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Apakah Ada Pengganti Kapal Moskva?
3. Apakah Kehilangan Moskva Mengubah Peta Konflik Ukraina?
Mungkin tidak, tetapi Kementerian Pertahanan Inggris mengatakan kehilangan Moskva kemungkinan akan mendorong Rusia untuk meninjau kembali postur angkatan lautnya di Laut Hitam. Meski merupakan pukulan besar bagi moral militer Rusia, Angkatan Laut Rusia sejauh ini tidak memainkan peran besar dalam apa yang disebut Moskow sebagai "operasi militer khusus" di Ukraina.
Rusia mempertahankan dominasi Angkatan Laut di wilayah terdekat dan Moskva terutama diperlengkapi untuk menghancurkan kapal musuh di laut tetapi hanya sedikit yang tersisa dari angkatan laut Ukraina.
4. Bisakah Rusia Mengganti Kemampuan Moskva?
Tidak. Rusia memiliki dua kapal lain dengan kelas yang serupa, yaitu Marshal Ustinov dan Varyag. Kapal tersebut masing-masing melayani armada Rusia Utara dan Pasifik. Turki, yang mengontrol akses ke Laut Hitam melalui Bosphorus, tidak akan membiarkan mereka masuk pada saat perang.
Advertisement
Karakteristik Moskva
5. Apakah Moskva Memiliki Persenjataan Unik?
Tidak. Moskva memiliki rudal anti-kapal dan rudal permukaan-ke-udara, tetapi tidak dilengkapi dengan rudal jelajah Kalibr generasi terbaru Rusia atau rudal hipersonik.
6. Seberapa Moderen Moskva?
Moskva tidak terlalu moderen. Kapal tersebut dirancang pada era Uni Soviet di tahun 1970-an saat Perang Dingin. Moskva dirancang untuk menghancurkan kapal induk AS dan telah beroperasi selama hampir empat dekade.
Kapal itu mengalami reparasi ekstensif, dan menurut Kementerian Pertahanan Inggris, armada tersebut kembali beroperasi pada 2021. Meskipun telah direparasi, beberapa perangkat kerasnya tetap usang.
Dampak untuk Rusia
8. Seberapa Besar Pengaruh Tenggelamnya Moskva terhadap Militer Rusia?
Insiden tenggelamnya Moskva adalah kehilangan pahit bagi militer Rusia karena kapal itu, meskipun telah tua, adalah simbol Armada Laut Hitam yang berbasis di Krimea dan merupakan kebanggaan militer Rusia.
Jika dibobol oleh rudal anti-kapal Ukraina, Moskva akan menjadi kapal perang Rusia terbesar yang hilang dalam aksi sejak 1941, ketika kapal selam pengebom Jerman melumpuhkan kapal perang Soviet Marat di Pelabuhan Kronshtadt.
Para diplomat dan pakar Barat memperkirakan para perwira senior di Armada Laut Hitam akan kehilangan pekerjaan mereka menyusul tenggelamnya kapal tersebut.
Advertisement