Di Depan Wapres Ma'ruf Amin, Cak Imin Minta Ketua BPIP Yudian Wahyudi Diganti

Cak Imin menyebut Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) belum menjalankan fungsinya dengan maksimal.

oleh Delvira Hutabarat diperbarui 18 Apr 2022, 20:56 WIB
Ketua Umum PKB Abdul Muhaimin Iskandar atau akrab disapa Cak Imin saat menyampaikan pidato awal tahun 2022. (Foto: Dokumentasi PKB).

Liputan6.com, Jakarta Ketua Umum PKB Abdul Muhaimin Iskandar alias Cak Imin menyebut Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) belum menjalankan fungsinya dengan maksimal.

Hal tersebut disampaikan Cak Imin di hadapan Wakil Presiden Maruf Amin, pada acara Harlah Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) ke-62, Senin (18/4/2022).

"BPIP sebagai kekuatan yang terus memiliki tanggung jawab untuk menyatukan bangsa ini dalam satu dialog yang jujur, terbuka, dan efektif, belum berjalan secara maksimal," ujar Cak Imin.

Dengan nada bercanda, Cak Imin bahkan menyarankan agar Ketua BPIP Yudian Wahyudi diganti dengan dirinya.

"Ketua BPIP sahabat saya, Pak Yudian, begitu dilantik sudah salah omong. Sehingga banyak penolakan di kanan kiri. Oleh karena itu kalau tidak efektif ya diganti saja, menurut saya biasa saja,” kata Cak Imin

"Siapa lebih efektif, Abe (Ketua PMII) juga siap jadi Ketua BPIP. Kalau enggak, saya juga siap,” sambung Cak Imin.

Cak Imin menyebut masih banyaknya kasus kekerasan akibat polarisasi di masyarakat menjadi bukti tidak maksimalnya BPIP.

"Ini terbukti api dalam sekam masih terjadi, yang paling merasa Islam, tapi sebetulnya bodoh soal Islam, yang paling merasa nasionalis tapi menyatakan Nasionalismenya dengan cara menyakiti saudaranya, BPIP harusnya menjadi jembatan dialog yang terbuka, tapi kalau tidak bisa juga," kata dia

 


Contohkan Kasus Ade Armando

Presiden Joko Widodo (kanan) memberikan ucapan selamat kepada Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Yudian Wahyudi (kiri) dan istri, seusai dilantik di Istana Negara, Jakarta, Rabu (5/2/2020). Jokowi resmi melantik Yudian Wahyudi sebagai Kepala BPIP. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Dia mencontohkan kasus kekerasan terhadap Ade Armando yang menurutnya bukan masalah kecil, melainkan masalah polarisasi yang masih terjadi antar anak bangsa. 

"Pemukulan Ade Armando bukan peristiwa personal, pemukulan Ade Armando adalah peristiwa adanya bara api yang masih terpendam di dalam bangsa ini," pungkasnya.

Infografis Jokowi Berulang Kali Tolak Wacana Penundaan Pemilu dan Presiden 3 Periode. (Liputan6.com/Trieyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya