Alasan Tidak Jadikan Durian Sebagai Menu Buka Puasa

Durian tidak cocok dijadikan menu buka puasa di bulan Ramadhan karena tinggi gas

oleh Aditya Eka Prawira diperbarui 19 Apr 2022, 08:00 WIB
Ilustrasi Sebaiknya Tidak Menjadikan Durian Sebagai Menu Buka Puasa di Bulan Ramadhan (NICHOLAS YEO / AFP/Asnida Riani)

Liputan6.com, Jakarta - Tidak dianjurkan menjadikan durian sebagai menu buka puasa di bulan Ramadhan. Kecuali Anda siap menanggung risikonya.

Dilihat dari nilai gizi secara umum, buah durian memang tergolong baik. Data yang tertera di situs Nilai Gizi menyebut bahwa per 100 gram buah durian tanpa biji mengandung energi sebesar 134 kkal dan karbohidrat sebanyak 30 gram.

Menurut ahli gizi, Mochammad Rizal, besaran tersebut setara dengan sekitar lima biji kurma.

Dijelaskan Rizal, karbohidrat dalam jumlah yang tepat dibutuhkan saat buka puasa guna mengembalikan kadar gula darah setelah berpuasa seharian. Satu hingga dua biji saja dirasa cukup.

"Namun, ada beberapa concern yang perlu diperhatikan, terutama untuk orang-orang dengan kondisi khusus seperti asam lambung," kata Rizal saat dihubungi Health Liputan6.com pada Senin malam, 18 April 2022.

Sebab, durian secara alami mengalami fermentasi dan termasuk buah yang ber-gas. Sehingga bagi sebagian orang yang punya kondisi medis pencernaan, sebaiknya tidak langsung mengonsumsi dalam perut kosong.

Oleh sebab itu disarankan untuk terlebih dahulu diisi dengan makanan lain.

"Tapi ini juga masih belum jelas. Karena saya belum menemukan jurnal ilmiahnya apakah benar seperti ini," katanya.

Bila merasa bosan dengan menu buka puasa yang itu saja-saja, lanjut Rizal, Anda dapat mengganti kurma dengan buah-buahan tinggi kadar air non acidic, seperti semangga, melon, apel, atau pir.

"Atau kalau mau membatalkan puasa dengan makanan minuman manis, boleh, tapi perhatikan porsi dan kadar gulanya," kata pria yang saat ini tengah menempuh pendidikan Nutritional Science di Cornell University, Amerika Serikat.

"Sehari maksimal 4 sdm gula atau 50 gram. Untuk orang umum dalam keadaan sehat, saat buka puasa 15 sampai 30 gram gula cukup untuk bantu balikin kadar gula darah," ujarnya.

 


Jangan Nekat Konsumsi Durian Saat Buka Puasa

Ilustrasi Sebaiknya Tidak Menjadikan Durian Sebagai Menu Buka Puasa di Bulan Ramadhan (AFP)

Senada dengan penjelasan Rizal, nutrisionis Dian Agnesia juga tidak menyarankan menyantap durian saat berbuka puasa. Tidak lain karena sifat buahnya yang mengandung gas dan juga punya indeks glikemik yang tinggi.

Dia, mengatakan, saat berpuasa tubuh kita dalam kondisi 'mode rest'. Jadi, makanan yang pertama masuk sebaiknya adalah makanan yang mudah dicerna dan tidak langsung menaikkan gula darah secara drastis.

"Makanan yang bergas seperti durian, saat dikonsumsi dengan kondisi lambung kosong, akan membuat perut tidak nyaman dan bisa juga menimbulkan nyeri bagi mereka yang menderita mag atau GERD," katanya.

Untuk pengganti kurma jika dirasa bosan, Dian menyarankan agar kita memilih salad buah atau salad sayuran, jus buah, puding, atau susu. Yang selain rasanya manis, tapi juga ada kandungan seratnya.

"Manis dari buah-buahan akan lebih baik daripada rasa manis dari gula terproses seperti gula pasir," ujar Dian.

Sehingga sudah paling tepat menyantap tiga biji kurma dengan segelas air putih saat waktu berbuka tiba.

 


Merasa Lambung Aman, Boleh Makan Durian tapi Sedikit Saja

Ilustrasi Sebaiknya Tidak Menjadikan Durian Sebagai Menu Buka Puasa di Bulan Ramadhan (AFP Photo/Nicholas Yeo)

Penjelasan serupa juga dilontarkan praktisi klinis, dr Ari Fahrial Syam. Boleh-boleh saja makan durian, tapi tidak saat berbuka. Sebaiknya disantap setelah makan besar.

"Durian banyak gas, sehingga saat perut kosong menjadi tidak tepat untuk dikonsumsi langsung," katanya kepada Health Liputan6.com di hari yang sama.

Buah durian, kata Ari, tidak direkomendasikan pada orang dengan kondisi tertentu. Namun, apabila orang tersebut memiliki kondisi lambung yang tenang, boleh-boleh saja menyantap buah dengan aroma khas nan tajam ini.

“Tapi tetap tidak boleh berlebihan. Karena tetap durian mengandung gas. Tapi kalau orangnya tenang dan baik tapi kalau makan berlebihan, memicu gasnya bisa juga jadi makin kambuh,” kata pria yang juga Guru Besar Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI-RSUPN Dr Cipto Mangunkusumo ini.

Hati-Hati Kesehatan Jantung

Ari mengatakan tidak ada makanan atau minuman tertentu yang harus disertakan ketika makan durian agar tubuh terhindar dari masalah. Namun, hindari mengonsumsi durian secara berlebihan.

Lalu, lanjut Ari, hindari juga mengonsumsi buah ini dengan makanan lain tinggi kalori.

"Durian itu kan kalorinya tinggi. Jadi, ada pasien-pasien yang mengalami stroke, serangan jantung, setelah makan durian banyak," kata Ari.

Menurutnya, hal ini bisa terjadi ketika seseorang makan durian berlebihan, lalu mengonsumsi makanan berkalori tinggi dalam waktu singkat.


Bagaimana Jika Ingin Menjajal Kudapan dari Durian?

Ilustrasi Sebaiknya Tidak Menjadikan Durian Sebagai Menu Buka Puasa di Bulan Ramadhan (/https://unsplash.com/Mufid Majnun)

Saat ini banyak di luaran yang menjual es durian atau kudapan lain berbahan dasar buah durian sebagai takjil. Bila dalam bentuk yang seperti ini, bolehkah dikonsumsi dan bagaimana pula menyiasatinya?

"Kalau es durian, mungkin kadar gas dari buahnya sudah jauh berkurang ya. Tapi yang perlu diwaspadai gula dan juga lemaknya yang pasti tinggi kalori," katanya.

"Kalau sesekali kepengin dan jumlahnya juga tidak banyak, ya, enggak papa. Asal tidak setiap hari berbuka dengan itu," Dian menambahkan. 

Dian lalu memberikan tips jika Anda kepengin berbuka puasa dengan es yang dingin tapi rendah kalori. 

"Bisa bikin sorbet buah yang terbuat dari frozen fruit yang diblender. Nanti teksturnya akan seperti es krim. Tapi ingat jangan ditambahkan dengan gula pasir lagi. Alternatifnya bisa pakai madu sedikit," katanya.

"Buah yang bisa digunakan seperti stroberi, buah naga, pisang, kurma, dan buah lainnya," pungkas Dian.

Daftar Kalori Makanan Berbuka Puasa (Liputan6.com/Trie Yasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya