Gus Miftah Ajak Warga Bangkit di Peringatan Nuzulul Quran Kota Mojokerto

Dalam ceramahnya, Gus Miftah mengajak masyarakat Kota Mojokerto untuk membangun optimisme dan bangkit dari pandemi COVID-19.

oleh Liputan6.com diperbarui 19 Apr 2022, 16:00 WIB
Gus Miftah saat melelang Blangkon

Liputan6.com, Mojokerto K.H. Miftah Maulana Habiburrahman atau akrab disapa Gus Miftah mengajak masyarakat Kota Mojokerto membangun optimisme saat mengisi ceramah peringatan Nuzulul Quran di Masjid Agung Al Fattah Kota Mojokerto, Jawa Timur.

Pengasuh Ponpes Ora Aji, Sleman, Yogyakarta itu tiba di Masjid Agung Al Fattah didampingi Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari dan sejumlah pejabat pemkot. Setiba di masjid, lantunan Shalawat Nabi Muhammad SAW menggema menyambut kedatangan Gus Miftah.

Membuka ceramahnya, Gus Miftah menyampaikan pantun, "makan wingko minumnya susu, hai orang Mojokerto i love you. Bila teman membuatmu kecewa, bila pasangan membuatmu terluka, dan bila corona membuatmu menderita, yakinlah Gus Miftah datang dengan membawa cinta," katanya disambut tepukan ribuan warga yang hadir di acara itu, Senin (18/4/2022), dilansir dari Antara.

Dalam ceramahnya, Gus Miftah mengajak masyarakat Kota Mojokerto untuk membangun optimisme dan bangkit dari pandemi COVID-19.

"Kecemasan itu adalah ilusi buruk tentang masa depan. Daripada kita membuang waktu untuk cemas, mendingan mempersiapkan diri untuk menghadapi. Artinya apa, jadilah orang yang optimis," kata Gus Miftah.

Ia pun menimpali, "dibanding dengan pesimis lebih baik membangun sikap optimis."

Hal ini telah dicontohkan dalam kisah para nabi, seperti Nabi Yunus yang dimakan ikan. Kemudian kisah Nabi Ibrahim yang diperintahkan untuk memotong leher putranya Nabi Ismail yang kemudian karena sifat optimistisnya atas perintah Allah SWT, Nabi Ismail diganti menjadi seekor domba.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan. 

 


Bangun Optimisme

Gus Miftah. (Foto: Instagram @gusmiftah)

Selain itu, ada juga kisah Nabi Musa yang terdesak di pinggir pantai kala menghadapi Firaun. Dengan optimisme dan keyakinannya kepada ketetapan Allah maka Allah membukakan lautan untuk diseberangi Nabi Musa dan pengikutnya.

Oleh karena itu, Gus Miftah berpesan agar warga Kota Mojokerto selalu membangun sikap optimisme. "Orang optimis melihat peluang dalam masalah, sementara orang pesimis melihat masalah dalam peluang," ucapnya.

Di akhir ceramahnya, Gus Miftah berharap situasi pandemi saat ini dapat segera pulih seperti sedia kala sehingga Kota Mojokerto dapat semakin maju lagi.

"Ekonominya kembali membaik, rezekinya lancar, keluarganya sakinah, Mojokerto maju," pungkasnya.

 


Oase di Padang Pasir

Sementara itu, Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari dalam sambutan pembukaan acara itu mengatakan kehadiran Gus Miftah bagai oase di padang pasir bagi masyarakat Kota Mojokerto.

"Gus Miftah ini bagai oase di padang pasir karena selama dua tahun masa pandemi COVID-19 masyarakat Kota Mojokerto hanya bisa mengikuti tausiah melalui virtual. Baru kali inilah ketika Kota Mojokerto memasuki level 1 PPKM kita bisa mengikuti pengajian secara tatap muka," katanya.

Wali Kota yang akrab disapa Ning Ita ini juga menyampaikan dengan kegiatan semacam ini menjadikan Kota Mojokerto semakin harmonis, khususnya dalam kegiatan beribadah.

Ia berharap kehadiran Gus Miftah di Bumi Majapahit dalam peringatan Nuzulul Quran ini mampu menambah asupan moral dan spiritual, serta pembangunan Kota Mojokerto dapat semakin lancar ke depan.

"Tentunya untuk Kota Mojokerto ke depan, mohon doanya Gus Miftah agar seluruh pembangunan di kota ini bisa berjalan lancar dengan membawa spirit of Majapahit," pungkas Ning Ita.

infografis Kebiasaan Saat Puasa Ramadan di Indonesia. (Liputan6.com/Abdillah).

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya