Liputan6.com, Jakarta - Banyak kebiasaan yang berubah bagi yang menjalankan ibadah puasa selama bulan Ramadan. Misalkan saja pola makan berganti dan durasi tidur berkurang. Hal ini berdampak terhadap jam biologis dan juga metabolisme tubuh.
Akibatnya, Anda bisa cepat merasa mengantuk bahkan hilang konsentrasi pada siang hari. Serangan kantuk kerap terjadi di jam-jam krusial antara jam 1 siang hingga jam 4 sore, ketika seseorang berada dalam kondisi lapar dan kekurangan cairan tubuh.
Advertisement
Ini akan menghawatirkan bila rasa kantuk menyerang ketika Anda sedang mengemudikan mobil di jalan raya. Situasi ini sangat berbahaya karena dapat memicu kecelakaan lalu lintas.
Mengantuk saat mengemudi mobil ketika berpuasa tidak dapat dihindari karena perubahan jam biologis dan metabolisme tubuh. Tapi Anda tetap dapat menyiasatinya untuk mencegahnya. Berikut 5 tips mencegah rasa kantuk menyerang selama bulan Ramadan dikutip dari Auto2000 :
1. Disiplin mengatur jam tidur
Anda harus ‘memaksakan’ diri membuat jadwal tidur tetap di malam hari dan konsisten menjalaninya selama bulan puasa untuk memenuhi kebutuhan kualitas dan kuantitas tidur yang memadai. Kurang tidur dapat menyebabkan tubuh merasa memiliki utang tidur sehingga mengantuk di siang hari.
Usahakan untuk sering terpapar sinar matahari di siang hari untuk memperkuat jam biologis dan hindari cahaya dari layar gadget atau televisi sebelum tidur malam untuk mencegah kelelahan. Berikutnya, Anda wajib menjaga pola makan, karena diet yang seimbang dapat membuat tidur lebih baik dan pulas, serta tidak kekenyangan saat mau tidur malam. Apalagi esok harinya langsung makan sahur dengan selisih waktu sangat singkat.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
2. Hindari makan terlalu kenyang
Jangan terlalu kenyang saat sahur karena akan membuat Anda mengantuk dan kembali tidur di pagi hari sehingga malas melanjutkan aktivitas. Padahal di waktu yang sama harus mengemudi mobil. Sisa kantuk yang masih tertinggal dapat membuat refleks dan konsentrasi tubuh menurun, sehingga berbahaya jika dipaksakan. Kendalikan nafsu makan ketika buka puasa mengingat masih harus menyetir mobil. AutoFamily tidak akan merasa nyaman ketika duduk di bangku pengemudi dengan perut kekenyangan. Ditambah, serangan kantuk yang dapat terjadi kapan saja akibat kadar gula darah dalam tubuh yang melonjak drastis.
3. Hindari makanan berkafein tinggi
Selanjutnya, hindari minuman dengan kandungan kafein tinggi karena membuat tubuh sulit mengantuk. Termasuk menghindari minuman bersoda karena dapat membuat perut tidak nyaman, terutama untuk yang memiliki gangguan lambung. Sebaiknya Anda memperbanyak minum air putih sebagai pengganti konsumsi di siang hari dan menjaga tubuh tidak mudah lemas karena dehidrasi. Laksanakan power nap atau tidur singkat di siang hari sekitar 20 – 30 menit untuk mengistirahatkan tubuh agar tetap segar. Atur irama pekerjaan di siang hari, terutama di awal bulan puasa, agar tetap produktif tapi tidak sampai membuat tubuh cepat lelah.
Advertisement
4. Membuka kaca mobil dan melakukan peregangan otot
Menghindari kantuk saat berkendara bisa dilakukan dengan membuka kaca mobil dan membiarkan sejenak udara luar masuk ke dalam kabin sehingga lebih segar. Kemudian peregangan otot-otot yang kaku. Mulai dari menggerakkan kepala secukupnya, menegakkan tubuh dan melakukan senam mata dengan melirik sisi kanan kiri untuk mengecek spion secara berkala.
5. Jangan memaksakan diri untuk mengemudi saat mengantuk
Saat serangan kantuk sudah sulit dihindarkan ketika mengemudi mobil, segera menepi di tempat aman dan tidur sejenak. Memaksakan mengemudi mobil dengan kondisi tubuh lelah dan mengantuk dapat memicu serangan microsleep. Meskipun hanya tertidur 2 detik sekalipun, sudah cukup untuk membuat mobil pindah lajur atau tidak melakukan pengereman meskipun di depan ada halangan.
“Memasuki bulan Ramadan yang penuh berkah dan rahmat, AutoFamily wajib menjaga kondisi tubuh supaya tidak mudah lelah dan mengantuk. Serangan kantuk yang terjadi saat mengemudi mobil sangat berbahaya dan dapat mengakibatkan kecelakaan. Oleh karena itu, pastikan mengatur pola makan dan pola tidur sehingga tidak membahayakan diri dan pengguna jalan lainnya. Pastikan pula kondisi mobil Toyota tetap baik dengan rutin melakukan servis berkala sehingga membantu kenyamanan dan keamanan pengemudi,” terang Cahaya Fitri Tantriani, Customer Development & Marketing Communication Head Auto2000, Senin (18/4/2022).