Liputan6.com, Jakarta Hasrat mudik Lebaran yang terpendam selama 2 tahun akibat pandemi Covid-19 akhirnya terjawab, setelah pemerintah mengizinkan masyarakat pulang ke kampung halaman masing-masing. Itu turut membuat pemesanan dan harga tiket bus mudik langsung melonjak.
Padahal, Sekjen DPP Organisasi Angkutan Darat (Organda) Ateng Haryono mengatakan, harga tiket bus cenderung mengalami peningkatan dari harga normal.
Advertisement
Tapi, Ateng menyebut kenaikan harganya relatif masih wajar, sebagai dampak dari tingginya permintaan.
"Kenaikan itu masih affordable, enggak terus menjadi sesuatu beban seperti kasus lama. Itu kenaikan biasa aja," ujar dia kepada Liputan6.com, Selasa (19/4/2022).
"Kalau prosentase persisnya, toh kalau ada kenaikan 10-15 persen, orang masih melihat tingkat kepentingannya besar untuk bisa mudik," dia menambahkan.
Namun, Ateng enggan berbicara angka pasti, berapa besar lonjakan tarif bus secara umum selama musim Lebaran kali ini. Dia pun mempersilakan calon pemudik untuk mengecek harganya di laman digital.
"Saya enggak bisa bilang ada kenaikannya sampai berapa persen, karena posisi itu adalah preferensi," ungkap dia.
Pemesanan Tiket Bus Online
Jika ditilik secara online, jumlah pemesanan tiket bus memang lebih padat bila semakin dekat dengan hari H Lebaran.
Ambil contoh, pemberangkatan rute Jakarta-Yogyakarta pada 29 April 2022. Menengok situs Traveloka, banyak tiket dari perusahaan otobus (PO) yang sudah ludes terjual.
Khususnya untuk tiket bus Agra Mas, yang dijual pada rentang Rp 365-635 ribu per kursi. Begitu pun untuk tiket bus Sumber Alam yang dibanderol Rp 360 ribu per kursi, hingga Pahala Kencana Rp 470 ribu per kursi.
Namun, beberapa bus Sumber Alam pada rute dan tanggal yang sama masih menyediakan tiket seharga Rp 330 ribu per kursi. Beberapa PO bus seperti DAMRI, Cahaya Trans hingga Ranajaya, yang masih menjual tiket seharga Rp 320 ribu sampai Rp 542.400 per kursi.
Advertisement
Puncak Arus Mudik
Sementara itu, Polri Prediksi Puncak Arus Mudik Lebaran pada 29-30 April 2022. Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri memprediksi puncak arus mudik lebaran terjadi pada tanggal 29 dan 30 April 2022.
Hal itu disampaikan Kabag Ops Korlantas Polri, Kombes Pol Eddy Djunaedi. "Untuk mudik puncaknya tanggal 29 dan 30 April 2022," tutur Kombes Eddy kepada wartawan, Sabtu (9/4/2022).
Tidak hanya itu, Eddy juga mengatakan bahwa puncak arus balik pada mudik lebaran tahun ini bakal berlangsung pada 7 dan 8 Mei 2022. Pihaknya pun menyiapkan skenario lalu lintas jika terjadi peningkatan volume kendaraan saat musim mudik tahun ini.
"Antisipasi sudah disiapkan skenarionya mulai dari situasi normal, padat, macet sampai dengan situasi emergency," kata Eddy.
Pemerintah secara resmi telah memperbolehkan masyarakat Indonesia mudik Lebaran 2022.Sejumlah aturan pun telah diterbitkan agar masyarakat tetap mematuhi dan menerapkan protokol kesehatan saat berpulang ke kampung halaman.
Himbauan Mudik Tanpa Motor
Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Sambodo Purnomo Yogo, mengimbau masyarakat yang ingin mudik untuk menggunakan transportasi selain sepeda motor. Hal itu demi meminimalisir kecelakaan lalu lintas.
"Kami mengimbau untuk tidak mudik menggunakan sepeda motor karena berbahaya," kata dia kepada wartawan, Senin (18/4/2022).
Sambodo mengatakan, pihaknya menyiapkan mudik Bareng dengan libatkan pihak swasta maupun BUMN intansi pemerintah.
Namun, tak dapat ditepis sepeda motor masih menjadi transportasi favorit pemudik. Karena itu tetap disiapkan pos pelayanan rest area khusus sepeda motor dengan pelbagai fasilitas di ruas jalan Kedung Waringin dan Jatiuwung yang mengarah Merak
"Ada tempat untuk isi bensin adam kanan bersaing dan ngaso sebentar," ujar dia.
Sambodo memastikan, tidak ada penyekatan pada saat pengamanan arus mudik maupun arus balik. Sambodo meminta pemudik tetap menjaga protokol kesehatan. Diperkirakan jumlah pemudik akan mengalami peningkatan.
"Peningkatan 10 persen sampai 15 persen dibanding dengan mudik tahun 2019," ujar dia.
Advertisement