Gubernur Jateng Minta Dinkes Fasilitasi Anak Kebutuhan Khusus di Pekalongan

Ika yang juga aktif di organisasi anak berkebutuhan khusus tak menyangka akan mendapat respons secepat itu dari Ganjar.

oleh Tito Isna Utama diperbarui 19 Apr 2022, 19:58 WIB
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo memimpin kegiatan Musrenbang Wilayah untuk wilayah karesidenan Kedungsepur (Kendal, Demak, Ungaran, Kota Salatiga, Purwodadi dan Kota Semarang) dan Petanglong (Kabupaten Pekalongan, Batang, dan Kota Pekalongan) di Pendopo Kabupaten Pekalongan. (Foto: Titoisnau)

Liputan6.com, Pekalongan - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meminta kepala Dinas Kesehatan untuk segera menugaskan psikolog ke puskesmas dan rumah sakit. Hal itu disampaikan oleh Ganjar Pranowo saat memimpin kegiatan Musrenbang Wilayah di Pendopo Kabupaten Pekalongan, Selasa (19/4/2022).

Langkah itu sebagai respons atas laporan dari salah satu perwakilan kelompok perempuan, Ika Nela Setiani yang menyampaikan problem ibu-ibu pemilik anak berkebutuhan khusus. "Usulan saya tentang adanya relawan masuk puskesmas untuk psikolog dan RSUD disediakan psikolog disetujui Pak Ganjar saja luar biasa, apalagi saat respons cepat soal kesulitan mobilisasi anak-anak dengan bantuan mobil. Semoga bisa bermanfaat," kata Ika.

Menurut Ika, penanganan anak-anak berkebutuhan khusus di Kabupaten Pekalongan masih belum maksimal. "Belum ada klinik kembang anak Pak di sini, selain itu juga belum ada psikolog yang khusus menangani ini. Kami berharap ada psikolog untuk penanganan anak-anak kami," katanya.

Ika yang juga aktif di organisasi anak berkebutuhan khusus menyampaikan, banyak anak-anak berkebutuhan khusus yang belum mendapat haknya. Mereka yang ada di desa-desa terpencil, sulit mengakses kesehatan di kota karena jarak dan minimnya transportasi.

"Oke Bu Ika, nanti untuk psikolog biar dibantu Dinas Kesehatan kami. Pak tolong segera ditindaklanjuti, nomor bu Ika dicatat untuk mengetahui kebutuhannya. Untuk yang kesulitan berobat ke kota karena jarak dan minim transportasi, saya kasih bantuan mobil ya bu," kata Ganjar membuat Ika terkejut.

Ika tak menyangka akan mendapat respons secepat itu dari Ganjar. Bahkan, ia juga tak menyangka mendapat bantuan mobil. "Ekspektasi saya tidak seperti itu, ternyata respons pak ganjar secepat itu," katanya.

 


Kades Turut Kaget dengan Respons Cepat Ganjar

Tak hanya Ika, salah satu warga lain yang tak menyangka mendapatkan respons cepat Ganjar adalah Kades Paninggaran. Saat itu, Kades Paninggaran menyampaikan ke Ganjar soal potensi di desanya, salah satunya perkebunan teh.

"Produk kami sudah banyak pak, sudah kami pasarkan ke berbagai daerah. Hanya kami butuh bantuan mesin pembuat teh celup agar bisa memproduksi maksimal," katanya.

Kades itu mengatakan sudah survei harga pembuatan teh celup. Menurut informasinya, harga mesin itu sekitar Rp60-70 juta.

"Murah itu, saya belikan. Sudah saya belikan karena sudah ada buktinya ini. Ini saya juga pegang teh hasil produksi desa Njenengan. Sudah mesin pembuat teh celupnya nanti saya yang belikan," kata Ganjar.

Jawaban itu tentu saja membuat semua yang hadir dalam Musrenbang itu bertepuk tangan. Mereka tak menyangka bisa mendapat respons langsung dari Ganjar.

"Matur nuwun Pak Ganjar, wah top tenan," kata Kades Paninggaran.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya