Pedagang Was-Was Harga Bahan Pangan Mahal dan Kian Langka

Ikatan Pedagang Pasar Indonesia menyoroti sejumlah harga bahan pangan yang mengalami kenaikan harga.

oleh Arief Rahman Hakim diperbarui 19 Apr 2022, 21:18 WIB
Pedagang melayani pembeli kebutuhan pokok di Pasar Lembang, Tangerang, Selasa (24/8/2021). Berdasarkan survei pemantauan harga yang dilakukan bank sentral pada minggu ketiga Agustus 2021, inflasi diperkirakan sebesar 0,04% secara bulanan atau month on month (mom). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta Ikatan Pedagang Pasar Indonesia menyoroti sejumlah harga bahan pangan yang mengalami kenaikan harga. Bahkan, dikhawatirkan itu akan mengalami kelangkaan selama sisa ramadhan kali ini.

"Dewan Pimpinan Pusat Ikatan Pedagang Pasar Indonesia menyoroti beberapa komoditas yang masih cukup tinggi dan rawan akan kelangkaan selama ramadhan," kata Wasekjend Penguatan Pangan & Distribusi Pangan Ikappi Abdul Sutri Atmojati, dalam keterangan resmi, Selasa (19/4/2022).

Ia mencatat, harga minyak goreng curah tercatat Rp 20.000 per liter. Ia mengakui banyak faktor yang mendukung harga minyak goreng masih diatas harga eceran tertinggi.

"Disparitas harga yang cukup tinggi dengan minyak goreng kemasan membuat banyak pihak bermain untuk menaikkan harga minyak goreng curah. Saat ini data IKAPPI menyatakan minyak goreng curah masih berada di rata-rata harga Rp. 20.000," kata dia.

Kemudian, bahan pangan lainnya yakni bawang merah. Bawang merah di periode ini, ia menemukan komoditas tidak banyak dipasaran dan harganya Rp. 39.000-40.000 per kilogram.

"Bawang putih, walaupun bawang putih impor tetapi beberapa komoditas ini masih sulit ditemui di pasar, atau harganya masih relatif tinggi. Harga eceran tertinggi dibawah harga Rp. 30.000 tetapi harga dipasaran sudah mencapai Rp. 34.500," kata dia.

Kemudian, gula pasir tercatat berada dikisaran harga Rp. 14.500 per kilogram. Kemudian ia mengaku barang masih banyak belum ditemui di pasar.

"Itu karena musim giling akan terjadi di bulan mei, jadi belum bisa ditemui di pasar," katanya.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Daging Sapi

Pedagang musiman memotong daging sapi dan kerbau di Pasar Ciledug, Tangerang, Rabu (13/6). Pada H-2 Idul Fitri, harga daging sapi mengalami kenaikan hingga mencapai Rp 140 ribu per kilogram. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Kemudian, bahan pangan lainnya yang mengalami kenaikan adalah daging sapi. Ia mencatat harganya berkisar Rp 143.500-150.000 per kilogram.

Padahal, kata dia, harga daging sapi seharusnya berada di Rp 130.000 perkilogram. Ia mencatat Harga daging sapi ini cukup tinggi diawal ramadhan sampai pada pertengahan bulan ramadhan. Penyebab naiknya harga daging sapi ini adalah permintaan yang cukup tinggi, dan komoditasnya tidak begitu banyak.

"Dari beberapa komoditas pangan tersebut kami menilai bahwa pemerintah dalam hal ini adalah kementerian perdagangan dan kementerian pertanian masih belum cukup mampu mengendalikan pangan selama periode ramadhan," katanya.

"Kami meminta kepada pemerintah untuk segera menyelesaikan persoalan pangan ini menjelang hari raya dan pasca hari raya. Karena itu cukup berbahaya bagi pangan kita," imbuh Abdul.

 


Mendag Klaim Harga Turun

Mendag Lutfi juga mengunjungi Pasar Pusar Medan untuk meninjau harga dan pasokan minyak goreng (Ist)

Sebelumnya, Menteri Perdagangan (Mendag) M Lutfi hari ini melakukan pemantauan harga pangan di Pasar Rawamangun, Jakarta.

Pemantauan Pasar Rawamangun dihadiri Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi, Wakil Ketua Satgas Pangan Polri Brigjen Whisnu Hermawan, Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Oke Nurwan, serta Direktur Supply Chain dan Pelayanan Publik Bulog Mokhamad Suyamto.

"Hari ini kita melihat ketersediaan bahan pokok (bapok) ketika Ramadan dan bersiap-siap sebelum hari raya Idulfitri. Bapok stoknya cukup dan karena stoknya cukup mudah-mudahan harga bisa terjangkau," ujar Mendag Lutfi, Kamis (14/4/2022).

Mendag Lutfi mengungkapkan, sebagian besar harga bapok cenderung turun. Misalnya, harga beras stabil berada di kisaran Rp10.000/kg untuk beras medium dan Rp12.400/kg untuk beras premium.

Komoditas lain, seperti cabai dan bawang harga cenderung turun. Harga cabai merah keriting turun 11,09 persen, cabai merah besar turun 6,83 persen, cabai rawit merah turun 22,84 persen, serta bawang merah turun 5,77 persen.

Sedangkan, gula pasokannya cukup meskipun harga mengalami kenaikan. Harga gula saat ini berada di kisaran Rp14.700/kg, naik 3,52 persen dibanding bulan sebelumnya. Kenaikan harga ini didorong oleh harga paritas impor.

"Sementara harga telur dan ayam cenderung turun dan diharapkan terus stabil, jangan turun terlalu banyak untuk memberikan keuntungan kepada peternak," tandas Mendag Lutfi.

 


Minyak Goreng Masih Tinggi

Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi meninjau langsung harga minyak goreng dan bahan pokok lainnya di Pasar Kebayoran Lama Jakarta. Dok Kemendag

Mendag Lutfi melanjutkan, harga minyak goreng curah masih relatif tinggi. Di Pasar Rawamangun minyak goreng curah dijual dengan harga Rp16.000/kg.

"Kondisi harga ini akan terus membaik dan diharapkan sesuai dengan harga yang ditentukan Pemerintah sebelum Lebaran, sesuai HET Rp14.000/liter," ucapnya.

Sementara, Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi menyebutkan, saat ini Badan Pangan Nasional harus menjaga harga di tingkat hulu dan hilir.

"Harga di tingkat hulu diharapkan tidak terlalu turun sehingga petani dan peternak dapat merasakan harga yang baik dan sampai dengan Lebaran kita pastikan stok stabil dan masuk terus ke Jakarta," ungkapnya.

Infografis Lonjakan Harga Pangan Jelang Tahun Baru (Liputan6.com/Triyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya