Liputan6.com, Makassar - Kasus pemukulan yang menimpa massa aksi dari Aliansi Mahasiswa Peduli Ekonomi di Jalan AP Pettarani pada Jumat (11/3/2022) malam berbuntut panjang. Massa aksi melaporkan kejadian tersebut ke Polrestabes Makassar beberapa waktu lalu.
Kasubag Humas Polrestabes Makassar, AKP Lando KS membenarkan ihwal pelaporan tersebut. Menurut dia Satuan Reserse Kriminal Polrestabes Makassar telah memeriksa pelapor dalam kejadian tersebut.
"Benar bahwa ada laporan yang disampaikan. Sudah ada berita acara pemeriksaan dari penyidik," kata Lando kepada Liputan6.com, Selasa (20/4/2022).
Baca Juga
Advertisement
Lando pun memastikan jika nantinya seluruh alat bukti dalam kasus tersebut mencukupi, maka kasus penganiayaan demonstran tersebut tersebut akan ditingkatkan dari penyidikan ke penyelidikan.
"Laporan masih dalam penyelidikan, kalau cukup bukti terjadinya tindak pidana maka akan ditingkatkan ke proses penyidikan," tegasnya.
Senada dengan AKP Lando, Kasat Reskrim Polrestabes Makassar, AKPB Reonald Trauli Simanjuntak juga membenarkan ihwal adanya laporan penganiyaan yang menimpa massa aksi di depan Hotel Claro Makassar tersebut.
"Iya kita cek dulu ya (perkembangannya)," ucapnya singkat.
Demo Menolak Kedatangan Airlangga Hartarto
Sementara itu, salah seorang massa aksi yang menjadi korban Falli Almasih mengatakan bahwa saat itu dirinya dan rekan-rekannya menggelar demonstrasi menolak kedatangan Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto.
Saat itu, Airlangga Hartarto sedang menghadiri Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) yang digelar di Kota Makassar pada 11 hingga 13 Maret 2022.
"Kami menolak kedatangan Airlangga karena kami menilai dia gagal menjaga dan menumbuhkan kembali perekonomian di tengah pandemi Covid-19," kata Falli.
Tak lama berselang, sejumlah kader dari organisasi sayap Partai Golkar yakni Angkatan Muda Partai Golakar (AMPG) dan anggota Musyawarah Kekeluargaan Gotong Royong (MKGR) bersitegang dengan massa aksi. Dalam video yang tersebar, terlihat Sekretaris AMPG Sulsel, Zulham Arief dan Gema Ormas MKGR Sulsel Imran Eka, serta beberapa anggota lainnya sempat menganiaya massa aksi.
"Waktu itu kita langsung adu argumen Zulham Arief lalu spanduk yang kami bawa ditarik paksa, tiba-tiba teman kami juga dipukul," jelasnya.
Simak juga video pilihan berikut ini:
Advertisement