Sorak-Sorai Penumpang Pesawat di AS Saat Pakai Masker Tak Lagi Wajib

AS baru saja mengizinkan penumpang pesawat untuk lepas masker

oleh Ade Nasihudin Al Ansori diperbarui 20 Apr 2022, 13:00 WIB
Ilustrasi saat warga AS diizinkan lepas masker di dalam moda transportasi termasuk di pesawat (AP Photo/Jae C. Hong)

Liputan6.com, New York - Para penumpang pesawat di Amerika Serikat menyambut pencabutan mandat pakai masker di pesawat, kereta api, bus, dan angkutan umum.

Hal ini terlihat dari video amatir yang dibagikan ulang oleh New York Times di Instagram resminya pada Rabu, 20 April 2022.

Kegembiraan terlihat dari wajah penumpang pesawat setelah pilot mengumumkan bahwa penggunaan masker sudah opsional. Artinya, penumpang bisa memilih untuk memakai masker atau tidak.

Tidak hanya untuk penumpang, ketentuan bebas masker juga berlaku bagi para petugas pesawat.

"Penggunaan masker menjadi opsional sore ini untuk semua kru pesawat dan penumpang," kata pilot dalam video yang sudah ditonton lebih dari satu juta kali.

Mendengar hal tersebut, sontak para penumpang pun bertepuk tangan sambil berseru gembira. Banyak dari mereka yang langsung melepas masker saat itu juga dan memutarnya di udara.

Dari video yang diambil pada Senin 18 April 2022, ada pula beberapa penumpang yang tetap mengenakan masker dan tidak ikut larut dalam kegembiraan tersebut.

Pencabutan Kewajiban Pakai Masker

Pencabutan mandat penggunaan masker menandai berakhirnya arahan yang telah diterapkan secara luas dalam berbagai bentuk selama hampir dua tahun sebagai upaya pencegahan COVID-19.

Administrasi Keamanan Transportasi, maskapai penerbangan, pejabat angkutan umum dan penyedia transportasi mulai melonggarkan penegakan aturan masker mereka setelah hakim federal memutuskannya pada Senin.

Namun, beberapa agen transit, termasuk MTA di New York mengatakan bahwa mereka akan terus membutuhkan masker untuk saat ini.

Maskapai penerbangan sangat cepat merespons. 10 operator terbesar di negara itu mengatakan mereka akan membatalkan penegakan persyaratan masker pada Selasa pagi.

Lyft dan Uber dengan cepat mengikuti, mereka mengatakan akan berhenti mewajibkan pengendara dan pengemudi di AS untuk memakai masker, tetapi kedua perusahaan mengatakan peraturan lokal akan menggantikan peraturan mereka sendiri.

Di New York City, misalnya, pengemudi dan pengendara taksi dan kendaraan berbagi tumpangan seperti Uber dan Lyft masih diwajibkan pakai masker.


Reaksi Pakar Saat Lepas Masker di Pesawat Diizinkan

Ilustrasi saat warga AS diizinkan lepas masker di dalam moda transportasi termasuk di pesawat (ANGELA WEISS/AFP)

Terkait keputusan ini, banyak pakar kesehatan masyarakat bereaksi dengan waspada. Beberapa menunjukkan bahwa keputusan itu bertepatan dengan peningkatan kasus baru-baru ini.

Di sisi lain,  tingkat booster masih rendah di antara lanjut usia (lansia) dan kelompok rentan lainnya.

Dalam sebuah pernyataan yang dirilis Selasa, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit di AS (CDC) mengatakan bahwa pihaknya tetap merekomendasikan pemakaian masker.

"Kami terus merekomendasikan agar orang memakai masker di pengaturan transportasi umum dalam ruangan saat ini," tulis CDC.

Di sisi lain, seorang pengacara hak-hak sipil, Scott Hechinger, sedang melakukan perjalanan dari Florida ke Big Apple pada hari Senin ketika keputusan hakim diumumkan.

"Keputusan itu bodoh dan tidak masuk akal. Dan hasil yang menentukan. Dan sungguh keterlaluan seorang hakim di satu negara bagian dapat membuat kebijakan kesehatan nasional," katanya dalam sebuah tweet.

Keputusan pencabutan mandat penggunaan masker ini mulai dilakukan usai seorang hakim federal di Florida mengatakan bahwa kebijakan pakai masker melanggar hukum.

“Tapi saya saat ini berurusan dengan dampak langsung dari keputusan itu. Jadi, tidak benar-benar berminat untuk membahas lebih lanjut," Hechinger menambahkan dikutip dari New York Post.


Keputusan yang Keterlaluan

Ilustrasi saat warga AS diizinkan lepas masker di dalam moda transportasi termasuk di pesawat (ANGELA WEISS/AFP)

Scott Hechinger juga mengatakan bahwa dia menganggap keputusan itu adalah keputusan yang keterlaluan.

Sebab, keputusan ini dibuat saat varian baru sedang mengamuk dan begitu banyak masyarakat termasuk teman, kolega, dan anak-anak sedang sakit.

"Saya tidak merasa aman," katanya.

Asisten profesor kebijakan pendidikan Walt Ecton juga menggambarkan bahwa kejadian di pesawat yang terekam video adalah momen yang aneh.

"Momen yang sangat aneh, di pesawat, pilot melalui pengeras suara mengumumkan mandat masker federal telah berakhir, dan mempersilakan penumpang melepaskan masker dan merayakannya," katanya.

Sementara, beberapa penumpang lain terlihat khawatir.


Penggunaan Masker Masih Penting

Ilustrasi saat warga AS diizinkan lepas masker di dalam moda transportasi termasuk di pesawat (AP Photo/John Locher)

Sementara itu, Saskia Popescu, seorang profesor biodefense di Schar School of Policy and Government di Universitas George Mason, berpendapat bahwa penggunaan masker penting di ruang tertutup untuk waktu yang lama di tengah meningkatnya kasus COVID-19.

"Kami mungkin ingin menyelesaikan COVID, tetapi kejadian ini terus terang konyol," tulisnya.

"Orang-orang masih sakit, pergi ke rumah sakit dan sekarat. Kita butuh pencegahan primer, seperti masker tambah vaksin. Secara pribadi, saya akan terus memakai masker di pesawat dan transportasi umum," Popescu menambahkan.

Pada Senin malam, pemerintahan Biden mengonfirmasi bahwa para pelancong dapat membuang masker mereka sambil menunggu peninjauan atas putusan tersebut.

"Agen-agen sedang meninjau keputusan dan menilai langkah-langkah potensial selanjutnya," kata seorang pejabat pemerintah.

Infografis Ayo Jadikan 2022 Tahun Terakhir Indonesia dalam Masa Pandemi Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya