Upaya Eri Cahyadi Jadikan Pasar Tradisional Surabaya Nyaman dan Aman

Humas PD Pasar Surya (PDPS) Kota Surabaya Zaini mengatakan, pengembangan pasar tradisional adalah bagian dari program ekonomi kerakyatan yang diusung oleh Eri Cahyadi.

oleh Liputan6.com diperbarui 21 Apr 2022, 00:10 WIB
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi. (Dian Kurniawan/Liputan6.com)

Liputan6.com, Surabaya - Wali Kota Eri Cahyadi mengatakan, pihaknya fokus dalam pengembangan pasar tradisional. Dia mengcek langsung sarana dan prasarana di Pasar Tambahrejo Kota Surabaya, Selasa (19/4/2022).

Eri Cahyadi langsung berkeliling di area pasar. Bahkan, ia langsung bergerak cepat untuk melakukan pembersihan, yakni pada lantai dan atap gedung pasar tersebut.

"Agar aktivitas ekonomi di Pasar Tambahrejo ini bisa dilakukan dengan aman dan nyaman. Jadi warga sekitar yang hendak berbelanja di pasar tradisional bisa merasa nyaman," kata Eri Cahyadi, Rabu (20/4/2022). 

Humas PD Pasar Surya (PDPS) Kota Surabaya Zaini mengatakan, pengembangan pasar tradisional yang dilakukan adalah bagian dari program ekonomi kerakyatan yang diusung oleh Eri Cahyadi.

Pertama, pihaknya sedang mempelajari program sesuai visi misi Wali Kota Eri Cahyadi adalah membangkitkan UMKM. Sebab, di beberapa pasar tradisional yang dikelola oleh PDPS, terdapat beberapa stand yang kosong.

"Kita berharap, bisa memasukkan UMKM ke dalam pasar. Apabila mereka tidak memiliki tempat yang cukup untuk berjualan di rumah. Jadi mereka bisa masuk ke dalam stand yang dikelola oleh PDPS," kata Zaini.

Program kedua, yakni sejalan dengan keinginan pemerintah pusat tentang pembayaran atau transaksi digital dan sudah dilakukan oleh pasar tradisional yang dikelola oleh PDPS Kota Surabaya.

Pasar tradisional yang menjadi pasar percontohan, adalah Pasar Kapasan dan Pasar Wonokromo Kota Surabaya. Bahkan, hingga saat ini PDPS terus melakukan sosialisasi kepada pasar tradisional lainya.

"Pembayaran atau transaksi digital, yakni diharapkan para pedagang memiliki QR Code  atau kode batang dua dimensi untuk meminimalisir sentuhan dari uang tunai. Khususnya pada masa pandemi Covid-19," jelas dia.

Melalui pembayaran atau transaksi digital, diharapkan memberikan kemudahan dari sisi pedagang dan pembeli, maupun dari sisi pengelolaan PDPS. Sebab, keuntungan PDPS adalah bisa mengetahui perputaran ekonomi di pasar tradisional secara real time. 

 


Kebersihan Pasar

Ketiga adalah tentang kebersihan pasar, yakni terus berupaya untuk membuat pasar tradisional menjadi pasar yang aman dan nyaman, untuk para pedagang dan pembeli. 

"Kebetulan Kota Surabaya juga telah mengeluarkan Peraturan Wali Kota (Perwali) Nomor 16 Tahun 2022 tentang Pengurangan Penggunaan Kantong Plastik," ujar dia.

Sejalan dengan itu, PDPS terus melakukan sosialisasi terhadap pengurangan penggunaan kantong plastik di area pasar tradisional. Langkah ini menjadi upaya untuk menciptakan pasar bersih. 

"Sebab, timbunan sampah di pasar tradisional didominasi oleh sampah plastik. Jika bisa berkurang, maka pasar bisa lebih bersih daripada sebelumnya," kata dia.

Keempat, menciptakan pasar-pasar iconic baru di Kota Surabaya. Sejauh ini, PDPS telah memiliki pasar iconic, diantaranya adalah Pasar Pabean iconic dengan penjualan ikan, Pasar Kembang iconic dengan jajan pasar, Pasar Blauran iconic dengan buku, kuliner, dan aksesoris pernikahan.

"Kemudian Pasar Genteng iconic dengan barang elektronik. Harapannya, dengan program UMKM masuk pasar tradisional, kita bisa menciptakan pasar iconic baru," pungkasnya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya