Liputan6.com, Jakarta - Sementara Indonesia telah menarik sementara peredaran cokelat Kinder, otoritas keamanan pangan Hong Kong merilis peringatan bahwa produk cokelat dari merek itu mungkin terkontaminasi bakteri salmonella. Batch terbaru, yang awalnya akan diekspor ke China daratan, adalah produk buatan Belgia kelima dari merek itu yang dideteksi dengan salmonella.
Produk terbaru yang dimaksud, seperti dilansir dari SCMP, Rabu (20/4/2022), adalah Kinder Happy Moments Mini Mix 162 gram dengan cetakan tanggal kedaluwarsa 7 dan 8 Juli 2022. "Semua produk disimpan di gudang setelah impor dan belum masuk pasar lokal," kata juru bicara badan keamanan pangan negara itu.
Baca Juga
Advertisement
Lebih lanjut disebut bahwa pihaknya telah memeriksa gudang dan menandai, serta menyegel produk yang bersangkutan. "Operator juga diinstruksikan membuang semua produk yang bersangkutan dan (badan keamanan pangan Hong Kong) telah memberi tahu otoritas (China) daratan terkait insiden tersebut," pihaknya menambahkan.
Mereka juga mengutip pernyataan dari pihak berwenang di Belgia bahwa sebuah pabrik di negara itu, yang dioperasikan Kinder Ferrero, telah ditutup sementara karena dugaan kontaminasi salmonella pada produk mereka. Fasilitas tersebut menyumbang tujuh persen dari total volume produk Kinder yang diproduksi secara global setiap tahun.
Pusat keamanan pangan Hong Kong telah menarik empat batch produk bermasalah lainnya yang diimpor untuk konsumsi lokal dan memperingatkan masyarakat untuk tidak memakannya. Mereka juga mendesak untuk menarik kembali semua produk cokelat Kinder yang diproduksi pabrik terlibat.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Dilaporkan di 10 Negara Eropa
Menurut Otoritas Keamanan Pangan Eropa, 119 kasus infeksi salmonella yang terkonfirmasi dan 31 di antaranya kemungkinan terkait produk cokelat Kinder telah dilaporkan di 10 negara Eropa pada 8 April 2022. Sebagian besar kasus adalah anak-anak di bawah usia 10 tahun, banyak di antaranya dirawat di rumah sakit.
Badan keamanan pangan Hong Kong memperingatkan bahwa orang yang terinfeksi salmonella dapat mengalami demam dan ketidaknyamanan pencernaan, seperti muntah, sakit perut, dan diare. "Efeknya pada bayi, anak kecil, orang dewasa, dan orang tua dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah bisa lebih parah, bahkan dapat menyebabkan kematian," katanya.
Sebelumnya, Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia (BPOM RI), Penny K Lukito, menyampaikan bahwa pihaknya tengah melakukan pengujian terhadap produk Kinder Joy di seluruh Indonesia, lapor kanal Health Liputan6.com. Pengujian tersebut guna memastikan apakah produk mengandung bakteri salmonella atau tidak.
Selama pengujian, BPOM memutuskan menghentikan sementara peredaran Kinder Joy di pasaran. Pelaku usaha yang memproduksi Kinder Joy yang beredar di Indonesia juga menghentikan sementara distribusi dan impor produk.
Advertisement
Tidak dari Fasilitas yang Sama
Produk cokelat Kinder yang mengandung bakteri salmonella, Penny mengatakan, sebenarnya berasal dari fasilitas produksi di Belgia. Produk Kinder dari Belgia itu tidak terdaftar di BPOM dan tidak diedarkan secara resmi di Indonesia.
"Bisa jadi (produk cokelat Kinder) yang tidak mendapatkan izin edar, ada (di) peredaran online, karena hal itu bisa terjadi dengan situasi masyarakat sekarang," katanya.
"Kalau yang secara resmi mendapatkan izin edar dari Badan POM dan beredar secara resmi, bukan yang berasal dari fasilitas produksi yang sama dengan di Belgia. Yang mendapatkan izin edar dari Badan POM adalah produk Kinder yang diproduksi India," Penny memaparkan.
Namun demikian, Penny menyebut, produk Kinder Joy yang beredar di Indonesia dari India ikut ditarik dan dihentikan sementara produksinya. Hal ini demi melindungi, terutama anak-anak yang mengonsumsi produk cokelat tersebut.
"Karena produk Kinder ini untuk anak-anak, saya merasa kita harus berhati-hati. Walau fasilitas produksinya berbeda, untuk kehatian-hatian, tentu kami melakukan penghentian (edar) sementara produk dari India," katanya.
Minggu ke-3 April
Uji sampling Kinder Joy yang sedang dilakukan BPOM akan keluar pada minggu ke-3 April 2022. Hasil pengujian akan diinformasikan kembali ke publik. "Kami melakukan sampling pengujian, sudah dilakukan juga pengujiannya," ujar Penny.
"Kalau ternyata memang berdasarkan sampling itu tidak ada indikasi kontaminasi salmonella, kami akan rilis lagi kabar dan informasikan," Penny menekankan.
Di Prancis, 21 kasus infeksi bakteri salmonella telah dilaporkan dan 15 di antaranya dilaporkan telah memakan produk Kinder yang kini telah ditarik, menurut layanan kesehatan masyarakat Prancis. Usia rata-rata dari mereka yang terkena kasus adalah empat tahun.
Langkah penarikan produk Kinder ini juga termasuk yang dijual di Belgia, Inggris, Prancis, Jerman, dan Swedia.
Pada 2 April 2022, pihak berwenang Inggris memperingatkan masyarakat tentang produk Kinder, "Sehubungan dengan hubungan potensial wabah salmonella, yang mencakup anak-anak, pabrik Ferrero yang memproduksi Kinder telah mengeluarkan penarikan sebagai langkah pencegahan."
Advertisement