Liputan6.com, Jakarta - PT Harum Energy Tbk (HRUM) akan melakukan pemecahan nilai nominal saham atau stock split. Perseroan pun akan meminta persetujuan persetujuan pemegang saham untuk stock split dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).
Mengutip keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (20/4/2022), PT Harum Energy Tbk akan mengusulkan stock split dengan rasio 1:5 sehingga nilai nominal saham perseroan yang semula Rp 100 per saham akan menjadi Rp 20 per saham.
Advertisement
Perseroan menyatakan stock split ini untuk meningkatkan likuiditas perdagangan saham perseroan di BEI. Selain itu, stock split dilakukan untuk menjadikan harga saham perseroan menjadi lebih terjangkau bagi investor ritel.
Perseroan pun akan menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) dan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 11 Mei 2022.
Adapun pemegang saham yang berhak hadir atau diwakilkan dalam rapat adalah pemegang saham perseroan yang namanya tercatat dalam daftar pemegang saham (DPS) perseroan pada Senin, 18 April 2022 hingga pukul 16.15 WIB.
Pada penutupan perdagangan Selasa, 19 April 2022, saham HRUM melemah 2,31 persen ke posisi Rp 13.750 per saham. Saham HRUM berada di level tertinggi Rp 14.200 per saham dan terendah Rp 13.675 per saham. Total volume perdagangan 13.613.701 saham dengan nilai transaksi Rp 188,5 miliar. Total frekuensi perdagangan 7.042 kali.
Sepanjang 2022, saham HRUM melonjak 33,17 persen ke posisi Rp 13.750 per saham. Saham HRUM berada di level tertinggi Rp 14.750 dan terendah Rp 9.600 per saham. Total volume perdagangan 1.155.399.545 saham dengan nilai transaksi Rp 13,1 triliun. Total frekuensi perdagangan 593.324 kali.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Kinerja 2021
PT Harum Energy Tbk (HRUM) membukukan kinerja positif sepanjang 2021. Perseroan meraup pendapatan USD 336,17 juta pada 2021 atau tumbuh 113,01 persen dari periode 2020 sebesar USD 157,81 juta.
Beban pokok pendapatan dan beban langsung naik menjadi USD 161,52 juta pada 2021 dari periode sama tahun sebelumnya USD 114,58 juta. Dengan demikian, laba bruto naik 303,94 persen menjadi USD 174,65 juta pada 2021 dari periode sama tahun sebelumnya USD 43,23 juta.
Perseroan mencatat kenaikan beban penjualan naik menjadi USD 16,09 juta pada 2021 dari periode sama tahun sebelumnya USD 9,59 juta. Beban lainnya naik menjadi USD 11,85 juta pada 2021 dari periode 2020 sebesar USD 152.166. Selain itu, beban keuangan naik menjadi USD 3,10 juta pada 2021 dari periode sama tahun sebelumnya USD 1,82 juta.
Perseroan mencatat laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk USD 74,30 juta pada 2021 atau tumbuh 25,63 persen pada 2021 dari periode 2020 sebesar USD 59,14 juta.
Total ekuitas naik 43,06 persen menjadi USD 650,67 juta pada 2021 dari periode sama tahun sebelumnya USD 454,79 juta. Total liabilitas naik 410,07 persen dari USD 43,90 juta pada 2020 menjadi USD 223,95 juta pada 2021.
Total aset bertambah 75,37 persen menjadi USD 874,62 juta pada 2021 dari periode sama tahun sebelumnya USD 498,70 juta. Kas dan setara kas tercatat USD 149,35 juta pada 2021.
Advertisement
Alasan Harum Energy Lepas Saham Treasuri
Sebelumnya, PT Harum Energy Tbk (HRUM) menyampaikan langkah perseroan melepas saham treasuri (hasil pembelian kembali saham/buyback) untuk meningkatkan likuiditas saham di pasar.
Direktur Utama PT Harum Energy Tbk, Ray Gunara menuturkan, pihaknya mendapatkan banyak masukan terutama investor institusi untuk meningkatkan likuiditas saham. Saat itu, perseroan memiliki saham treasuri yang sudah dipegang lama dan akan habis masa berlakunya.
"HRUM (Harum Energy) sebetulnya potensi sangat prospektif tetapi likuiditas terlalu sedikit, free float 13,6 persen, porsi saham treasuri 6,7 persen. Porsi saham treasuri setengah dari free float, oke lepas di pasar saja,” ujar dia saat webinar dengan PT Samuel Sekuritas, ditulis Kamis, 30 September 2021.
Ia menuturkan, lepas saham treasuri untuk dongkrak likuiditas saham. Investor institusi pun bisa berpartisipasi di saham HRUM.
"Jadi dengan tujuan untuk improve likuiditas saham kita dan berikan investor institusi partisipasi di saham kita. Bukan fund raising karena dari segi pendanaan harga batu bara seperti ini lebih baik,” ujar dia.
Lepas Saham Treasuri
Sebelumnya, PT Harum Energy Tbk (HRUM) akan menjual saham hasil pembelian kembali (buyback) atau saham treasuri yang akan dilakukan melalui Bursa Efek Indonesia (BEI) sebanyak 136.982.100 lembar saham.
Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (18/8/2021), penjualan/pengalihan saham hasil buyback oleh PT Harum Energy Tbk itu dilakukan sesuai dengan ketentuan POJK Nomor 30/2017. Adapun ketentuan tersebut antara lain:
-Transaksi jual wajib dilaksanakan melalui satu anggota bursa efek
-Transaksi jual hanya dapat dilakukan setelah 30 menit sejak pembukaan sampai dengan 30 menit sebelum penutupan perdagangan
-Jumlah penjualan kembali saham pada setiap hari adalah paling banyak sebesar 20 persen dari jumlah seluruh saham yang telah dibeli kembali.
Sesuai dengan pasal 20 huru a.POJK Nomor 30/2017, harga pengalihan/penjualan saham yang dijual perseroan tidak boleh lebih rendah dari harga penutupan perdagangan harian di Bursa Efek Indonesia (BEI) satu hari sebelum tanggal penjualan saham, atau harga rata-rata dari harga penutupan perdagangan harian di BEI selama 90 hari terakhir sebelum tanggal penjualan saham oleh perseroan mana yang lebih tinggi.
Perseroan menunjuk PT Ciptadana Sekuritas Asia sebagai pelaksana penjualan/pengalihan saham tersebut.
"Waktu pelaksanaan penjualan saham dimulai pada 1 September 2021 sampai dengan 31 Agustus 2022,” tulis perseroan, Rabu, 18 Agustus 2021.
Advertisement