Liputan6.com, Jakarta Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD)DKI Fraksi Gerindra Yudha Permana memuji kualitas Jakarta Internasional Stadium (JIS) sebagai lapangan sepak bola terbaik yang dimiliki Provinsi Jakarta dan Indonesia.
Dengan megahnya stadion ini, dia mengingatkan, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan BUMD Jakarta Propertindo tentang tujuan awal pembangunan stadion megah tersebut.
Advertisement
"Tujuan awal pembangunan stadion ini untuk warga Jakarta dan stadion kandang Persija. Ini komitmen politik saat kampanye, dan saya serta seluruh anggota komisi E berharap ini direalisasikan," ujarnya, Rabu, (20/4/2022).
Yudha menjelaskan, komitmen politik itu terjadi saat kampanye Pilkada 2017. Saat itu, dirinya yang menjadi bagian timses, menjadi mediator pertemuan antara Jakmania, Persija dengan pasangan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno di Gelanggang Remaja Polonia, Jakarta Timur.
Dalam pertemuan tersebut, tercetus janji dari pasangan nomor 3 itu untuk membangun stadion sebagai stadion kandang Persija. Stadion itu sebagai pengganti stadion Lebak Bulus dan Lapangan Banteng.
"Pak Anies menjanjikan stadion sekelas Internasional saat pertemuan itu, dan itu JIS saat ini. Jakpro harus memahami ini dan merealisasikannya," tambahnya.
Yudha tidak melarang JIS dikelola secara komersil oleh Jakpro. Namun, pengelolaan itu seyogyanya mengikuti jadwal bertanding Persija. "Jakpro kalau berniat tulus, undang Persija, tanya jadwalnya, lalu sesuaikan. JIS Ini salah satu janji politik Pak Anies untuk Persija, dan jejak digitalnya terekam baik, " tegasnya.
Yudha memberi masukan terkait kondisi rumput yang menguning dan kontur tanah yang mulai tidak rata harus menjadi perhatian khusus pihak pengelola agar bisa terus terawat dengan prima.
Keluhkan Udara Panas
Bukan hanya itu, selama tiga hari menyaksikan pertandingan bola di JIS yang berlangsung malam hari, muncul berbagai keluhan terkait panasnya udara hampir di semua tribun.
"Ini kondisi sirkulasi udara harus juga jadi perhatian khusus pengelola. Saya nonton tiga hari berturut-turut dengan hanya jumlah penonton 3 ribuan bagaimana kalau 80.000 penonton, udaranya panas, dan keluhan itu keluar juga dari mayoritas penonton," tegasnya.
Yudha mengatakan, dalam waktu dekat Komisi E akan memanggil semua stake holder, Persija dan Jakmania untuk mendiskusikan terkait janji tersebut.
"Nanti ada tahapan pemanggilan dan undangan kepada pihak pihak terkait untuk mendiskusikan semua persoalan yang ada," tutupnya.
Advertisement