Perawatan Suntik Pemutih Kulit Dicampur Janin Bayi yang Bikin Bergidik

Salah satu yang melakukan perawatan suntik pemutih kulit dengan campuran janin bayi itu mengaku merasa bersalah.

oleh Asnida Riani diperbarui 20 Apr 2022, 19:02 WIB
Ilustrasi perawatan suntik pemutih kulit. (dok. pexels/cottonbro)

Liputan6.com, Jakarta - Adalah Sally, seorang wanita asal Malaysia yang baru-baru ini berbagi pengalamannya menjalani prosedur suntik pemutih kulit dicampur janin bayi. "Saya kaget ketika diberitahu bahwa cairan pemutih kulit yang dimasukkan ke dalam tubuh mengandung campuran janin bayi," katanya menurut laporan Harian Metro, Rabu (20/4/2022).

Saat itu, ia merasa sangat bersalah, sehingga "ingin menyedot keluar semua cairan pemutih yang masuk ke dalam tubuhnya." Ia berkata, "Saya hanya sempat menjalani dua kali perawatan suntik pemutih kulit, dan setelah kejadian itu, saya tidak melakukannya lagi."

"Saya takut akan murka Allah karena memasukkan zat-zat najis ke dalam tubuh saya hanya untuk kecantikan," imbuh Sally. Ia sendiri mengaku menjalani perawatan kulit pada 2017. Awalnya, Sally mengaku hanya menemani seorang teman yang menjalani perawatan kulit tersebut.

"Namun, saya mengikuti ajakan seorang teman yang meminta saya mencoba prosedur di rumah seorang wanita. Wanita tersebut mengatakan bahwa suntik putih mengandung janin dan terbukti memberi efek memutihkan (kulit) secara instan," ia bercerita.

"Ia juga menunjukkan pada saya kesaksian selebritas lokal terkenal yang telah menjalani perawatan dengannya,” Sally melanjutkan.

Perempuan itu mengatakan bahwa pada 2017, perawatan suntik putih jadi populer dan banyak orang melakukannya. "Beberapa teman saya yang menjalani prosedur suntik putih juga menghentikan perawatan setelah mengetahui kandungannya dicampur janin bayi," ucapnya.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Kasus Lainnya

Ilustrasi perawatan suntik pemutih kulit. (dok. pexels/cottonbro)

Sally mengatakan, "Saat itu saya mengambil paket yang harganya 100 ringgit untuk satu sesi perawatan dan ada beberapa paket lain dengan harga lebih mahal. Saya tidak keberatan punya kulit kecokelatan, asalkan kesehatan saya terjamin dan saya tidak menghadapi risiko penyakit berbahaya."

Wanita lain bernama Nabila berbagi pengalamannya tentang efek kurang baik dari prosedur tersebut. Ia mengatakan bahwa setelah empat sesi perawatan, ia mulai merasa tidak nyaman.

"Setelah perawatan pertama, tangan saya mati rasa, tubuh saya demam, dan saya merasa sedikit pusing. Efek pengobatan kedua adalah kemerahan dan gatal-gatal. Tapi, saya menahan perasaan itu karena ingin kulit putih," ujarnya.

Menurutnya, setelah perawatan ketiga, wajah, tangan, dan pahanya terasa panas. Namun, terapis estetika mengatakan bahwa itu reaksi normal.

"Efek yang saya rasakan setelah perawatan ke-4 adalah kulit wajah saya terasa 'bersisik,' dan ada kemerahan dan gatal-gatal. Saya takut dengan reaksi yang terjadi pada kulit. Saya tidak senang dengan tanggapan yang diberikan terapis estetika yang hanya mengatakan bahwa efek yang dialami setiap orang berbeda," katanya.

 


Apa Itu Suntik Pemutih Kulit?

Ilustrasi perawatan suntik pemutih kulit. (pexels.com/pixabay)

Nabila mengatakan bahwa ia merujuk ke klinik estetika lain yang menyarankannya untuk menghentikan prosedur karena ternyata tidak cocok dengannya. "Ini karena tubuh saya menolak zat pemutihnya dan mereka khawatir itu akan berdampak buruk pada kesehatan saya," tuturnya.

"Saya mencoba perawatan ini karena ingin kulit cantik dan cerah seperti rekan kerja yang menjalani perawatan suntik putih enam tahun lalu," Nabila menyambung.

Suntikan pemutih, mengutip Seoul Guide Medical, sebenarnya bertanggung jawab untuk membuat kulit terlihat lebih cerah, serta memulihkan kesehatan kulit. Ini juga dapat menghilangkan bintik hitam, bekas luka, pigmentasi, noda, dan kemerahan. Selain itu, suntikan ini dapat dianggap sebagai perawatan anti-aging utnuk mengurangi munculnya garis halus dan kerutan di wajah.

Prosedur ini umumnya menggunakan bahan yang dikenal sebagai glutathione. Glutathione merupakan antioksidan paling vital dalam tubuh manusia. Ini adalah yang bertanggung jawab untuk regenerasi vitamin C, dan dengan regenerasi vitamin C, vitamin E yang larut dalam lemak dapat didaur ulang.

Sebagai antioksidan alami, bahan itu dipercaya dapat menghilangkan radikal bebas, meningkatkan sistem kekebalan tubuh, mendetoksifikasi tubuh, dan mencerahkan kulit dengan menonaktifkan enzim yang disebut tirosinase, yang memberikan pigmen pada kulit.


Efek Samping Suntik Pemutih Kulit

Ilustrasi perawatan suntik pemutih kulit. Credit: pexels.com/Gustavo

Seperti prosedur kosmetik lainnya, suntik pemutih kulit dengan bahan glutathione juga dapat menyebabkan berbagai efek samping. Tergantung pada dosis yang diberikan, efek samping dapat bervariasi, dari ringan hingga berat.

Inilah sebab untuk menghindari atau meminimalkan keparahan efek samping injeksi glutathione, Anda harus melakukannya dengan profesional medis yang terlatih dan berpengalaman.

Jika dalam kasus dosis yang diberikan jauh lebih tinggi dari yang dibutuhkan, pasien dapat menderita efek samping yang serius, seperti gagal ginjal atau keracunan darah. Selain itu, beberapa efek samping injeksi glutathione lainn yang dapat terjadi jika dosis yang diberikan lebih dari lima gram atau lebih antara lain:

- Mual;

- Ruam kulit, gatal-gatal, atau reaksi alergi;

- Diare atau bentuk sakit perut lainnya;

- Rambut rontok;

- Masalah pernapasan;

- Nyeri dada;

- Menambah berat badan;

- Pemutihan rambut;

- Sakit di bagian payudara; dan

- Memperparah gejala asma.

Itu bukan daftar efek samping lengkap yang bisa terjadi dari prosedur suntik pemutih kulit. Anda disarankan untuk berkonsultasi pada profesional untuk kemungkinan efek samping lainnya.

Infografis Fenomena Operasi Plastik (Liputan6.com/Triyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya