Liputan6.com, Jakarta - Dalam kurun waktu dua minggu, umat muslim akan meninggalkan bulan Ramadhan dan menyambut hari kemenangan yaitu Hari Raya Idul Fitri.
Menjelang lebaran tentu ada begitu banyak hal yang dipersiapkan oleh para muslim di seluruh dunia, termasuk di Tanah Air. Tak sedikit muslim di Indonesia yang mempersiapkan hidangan lebaran hingga kudapan yang wajib ada di meja tamu. Salah satu kudapan yang wajib ada saat lebaran yaitu kue kering.
Baca Juga
Advertisement
Seperti yang kita tahu, lebaran sendiri identik dengan kue kering. Ya, kue kering nampaknya menjadi kudapan yang wajib ada di meja semua rumah. Tentunya ada begitu banyak jenis kue kering yang dijadikan sebagai kudapan saat Hari Raya Idul Fitri.
Namun, secara umum kue kering selalu berhasil memeriahkan dan menemani momen hangat kita berkumpul bersama keluarga di hari lebaran. Tapi banyak yang penasaran kenapa selalu ada kue kering saat Hari Raya Idul Fitri, kan?
Berikut ini deretan alasan mengapa kue kering identik dengan perayaan Hari Raya Idul Fitri.
1. Kue Kering sebagai Simbol Perayaan
Semua tentu tahu bahwa ada begitu banyak jenis kue kering, namun yang paling sering dihidangkan saat lebaran ialah nastar dan kastengel. Kedua kue kering ini dibawa masuk oleh orang-orang Belanda yang selalu membuatnya di setiap momen perayaan.
Kebiasaan ini pun menjadi tradisi yang melekat di masyarakat dan kini kue kering nampaknya sudah menjadi suguhan wajib saat lebaran. Namun tak hanya saat lebaran, tapi keberadaan kue kering juga wajib ada saat perayaan lainnya baik Natal maupun tahun baru.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Hadirkan Kehangatan di Rumah
2. Mempererat Silaturahmi
Lebaran merupakan momen hangat yang kita habiskan bersama keluarga atau kerabat yang jarang ditemui. Itu mengapa banyak keluarga menyajikan berbagai hidangan, salah satunya kue kering untuk menjamu para tamu yang datang untuk bersilaturahmi.
Seorang sejarawan kuliner Universitas Padjadjaran, Fadly Rahman, pernah mengungkapkan bahwa budaya menyajikan aneka hidangan ini dimulai di awal abad ke-20. Saat hari lebaran, orang Eropa akan memberikan kue kering pada pribumi yang merayakan, sebaliknya di hari Natal warga pribumi akan mengirimkan makanan pada orang-orang keturunan Eropa.
3. Awet Disimpan Waktu Lama
Mungkin banyak yang bertanya-tanya bagaimana awal mula kue kering kerap dihidangkan saat lebaran. Awalnya, kue kering hanya boleh dinikmati oleh para bangsawan dan baru menyebar ke seluruh dunia lewat pedagang muslim.
Baru di abad ke-14, kudapan lezat ini boleh disantap oleh rakyat biasa dan sering dijadikan bekal saat bepergian karena cukup awet disimpan dalam waktu lama.
Hal ini nampaknya yang lantas menjadi alasan mengapa banyak orang menyediakan kue kering sebagai salah satu kudapan wajib dalam menjamu para tamu. Dapat disimpan cukup lama di wadah kedap udara, kue kering jadi pilihan kudapan praktis dan hemat biaya.
4. Hadirkan Kehangatan di Rumah
Adanya kue kering di rumah membuat suasana terasa lebih hangat. Terlebih lagi proses membuat kue dijamin menghadirkan kehangatan tersendiri di antara anggota keluarga. Belum lagi ketika mencicipinya bersama dengan keluarga besar saat hari lebaran tiba.
Advertisement