Masih Ada Stunting, Megawati Pertanyakan Jargon Indonesia Emas 2045

Ketua Dewan Pengarah Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Megawati Soekarnoputri, mempertanyakan jargon Indonesia Emas 2045.

oleh Liputan6.com diperbarui 21 Apr 2022, 02:35 WIB
Ketua Umum DPP PDIP, Megawati Sukarnoputri (Liputan6.com/Helmi Fitriansyah)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Dewan Pengarah Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Megawati Soekarnoputri, mempertanyakan jargon Indonesia Emas 2045. Dia meragukan jargon itu lantaran Indonesia masih punya masalah stunting atau gizi buruk.

"Saya bilang sama Presiden, ini nanti emasnya kayak gimana Pak. Orang kita saja masih punya stunting, anemia, dan lain sebagainya," kata Megawati seperti ditayangkan di akun YouTube BRIN Indonesia, Rabu (20/4).

Menurut Presiden RI kelima ini, stunting dan anemia masih menjadi permasalahan di berbagai daerah tanah air. Dia berharap, kedepan bukan hanya menghasilkan usia produktif, namun menghasilkan sumber daya manusia yang produktif.

"Ini bukannya problem daerah juga? Bagaimana kita akan memunculkan sumbernya itu dari anak-anak berkualitas yang tadi seperti dikatakan Pak Muhadjir akan masuk pada masalah usia atau aging years, banyak manulanya, sehingga Indonesia ke depan itu usia produktif yang betul produktif, bukan hanya karena usia produktif tapi orangnya bisa produktif," ujar Megawati.


Dukung Bentuk Brida

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri saat menerima penghargaan dari MURI. (Sumber: dokumentasi PDIP).

Lebih lanjut, Ketum PDIP ini mendukung dibentuknya Badan Riset Daerah (Brida) di setiap wilayah Indonesia. Baginya, hasil riset dibutuhkan guna membentuk sumber daya manusia Indonesia yang berkualitas.

"Menurut saya, sekarang yang harus diperhatikan dalam pembentukan Brida. Segera dibentuk Brida itu. Karena itu, back up yang namanya daerah," pungkasnya.

Sumber: Muhammad Genantan/Merdeka.com

Infografis Kader PDIP Tidak Loyal dan Sentilan Megawati. (Liputan6.com/Trieyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya