Mengenal FIO Coin, Token Kripto Protokol Blockchain FIO

FIO Protocol (FIO) adalah protokol blockchain untuk mengirim dan menerima token dengan cara lebih baik.

oleh Gagas Yoga Pratomo diperbarui 22 Apr 2022, 13:12 WIB
Ilustrasi Mata Uang Kripto, Mata Uang Digital. Kredit: WorldSpectrum from Pixabay

Liputan6.com, Jakarta - FIO Protocol (FIO) adalah protokol blockchain yang bertujuan untuk memungkinkan cara yang lebih baik dalam mengirim atau menerima koin dan token. FIO Coin atau Token FIO adalah token utilitas asli dari infrastruktur blockchain proyek, FIO Chain dan digunakan untuk “gas fee” transaksi dan tata kelola on-chain.

Dilansir dari Coinmarketcap, Kamis (21/4/2022), rantai FIO menggunakan sistem Delegated Proof-of-Stake (DPoS) untuk mencapai konsensus jaringan blockchain. Produser Blok dipilih oleh pemegang token FIO melalui voting on-chain. Siapapun dapat mendaftar untuk menjadi Produser Blok dan menghasilkan blok jika mereka menerima suara yang cukup.

Protokol FIO akan didukung oleh token utilitas (FIO). Token FIO akan digunakan untuk membayar transaksi yang diproses melalui Rantai FIO. Untuk menyimpan token atau alamat domain FIO, pengguna hanya memerlukan pasangan kunci privat atau publik, dan semua transfer dapat dilakukan dengan menggunakan kunci publik FIO. 

Hal Ini memungkinkan dukungan Token FIO tanpa fungsi khusus apa pun. Token FIO mendukung standar SLIP-44. Ketika pengguna memilih untuk mengembalikan frase awal dari satu dompet ke dompet lainnya, Token FIO serta Alamat dan Domain FIO akan dipulihkan.

Harga FIO Coin

Berdasarkan data Coinmarketcap, Kamis (21/4/2022), harga FIO Coin adalah Rp 1.474,11 dengan volume perdagangan 24 jam sebesar Rp 606.344.071.277.

FIO turun 1,73 persen dalam 24 jam terakhir. Sedangkan untuk peringkat Coinmarketcap saat ini adalah 558 dengan kapitalisasi pasar Rp  720.975.220.068. Hingga saat ini telah terjadi peredaran suplai sebanyak 489.092.447 FIO dari maksimal suplai 1 miliar FIO Coin.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Venus Coin, Token Kripto Milik Protokol Stablecoin Sintetis Venus

Ilustrasi kripto

Sebelumnya, Venus (XVS) adalah platform pinjaman DeFi yang berfungsi sebagai pasar uang algoritmik dan protokol stablecoin sintetis yang diluncurkan secara eksklusif di Binance Smart Chain (BSC).

Dilansir dari Coinmarketcap, Kamis, 21 April 2022, mekanisme ini memungkinkan pengguna untuk meminjam dan meminjamkan secara instan tanpa perantara. Dalam sistem ini, peminjam dapat meminjam pinjaman berbasis kripto dengan biaya lebih rendah, dan pemberi pinjaman diberi insentif untuk menyediakan layanan pinjaman.

Venus dibangun dan dihosting di Binance Smart Chain, yang berarti tokennya, XVS atau Venus Coin, adalah token BEP-20. 

Sistem Venus juga memungkinkan pencetakan Stablecoin yang disebut VAI. VAI adalah stablecoin BEP-20 dan dipatok dengan nilai dolar AS. Sistem Venus memungkinkan pengguna untuk mencetak VAI dengan beragam cryptocurrency yang didukung sebagai jaminan, termasuk Binance Coin (BNB), USDT, USDC, Swipe (XSP), BUSD, dan Venus Coin (XVS). Semua token yang didukung di Venus adalah token standar BEP-20.

Token XVS digunakan dalam tata kelola jaringan di mana pemegang XVS dapat mengusulkan perubahan pada jaringan dan memberikan suara pada proposisi mengenai penambahan jaminan baru, protokol, peningkatan, dan elemen penting lainnya.

Bagaimana Venus Bekerja?

Pengguna dapat mengakses protokol pinjaman Venus untuk meminjam dan meminjamkan dana berbasis cryptocurrency. Jaringan ini mudah digunakan, sehingga dirancang untuk menghitung jumlah pinjaman yang diambil pengguna berdasarkan agunan yang disetorkan. 

Pengguna dapat meminjam dana kripto dengan menyetorkan beberapa mata uang kripto yang didukung pada protokol Venus dengan biaya transparan dan rendah dalam pasar otomatis tanpa perantara.


Pendiri dan Harga Venus

  Ilustrasi kripto   

Siapa Pendiri Venus?

Protokol Venus didirikan dan dikembangkan oleh tim pengembang proyek Swipe, yang dipimpin oleh Joselito Lizarondo. Swipe adalah penerbit global kartu debit cryptocurrency, sementara tim yang sama merancang protokol peminjaman Venus untuk memenuhi kebutuhan akan protokol DeFi.

Venus (XVS) diluncurkan pada 2020 dan merupakan proyek yang relatif baru di sektor DeFi dengan tiga kasus penggunaan inti. Venus dibuat dengan ide untuk memungkinkan pencetakan stablecoin VAI, pinjaman yang dijaminkan, dan memberi insentif kepada pemasok aset jaminan yang didukung oleh protokol. 

Tidak ada koin XVS yang ditambang sebelumnya untuk pengembang atau tim Venus, sehingga pemegang memiliki kendali penuh atas jaringan dan tokennya.

Harga Venus Coin (XVS)

Berdasarkan data Coinmarketcap, Kamis (21/4/2022), harga XVS adalah Rp 156.093 dengan volume perdagangan 24 jam sebesar Rp 321.883.036.660.

XVS turun 0,21 persen dalam 24 jam terakhir. Sedangkan untuk peringkat Coinmarketcap saat ini adalah 331 dengan kapitalisasi pasar Rp 1.899.732.931.314. Hingga saat ini telah terjadi peredaran suplai sebanyak 12.170.524 XVS dari maksimal suplai 29.960.733 XVS.


Mengenal WOZX Coin Token Kripto Milik Salah Satu Pendiri Apple

Ilustrasi kripto

Sebelumnya, Efforce (WOZX) adalah token cryptocurrency asli dari platform efisiensi energi Efforce. Diluncurkan pada Desember 2020, proyek dan token ini adalah gagasan Steve Wozniak, salah satu pendiri Apple.

Dilansir dari Coinmarketcap Rabu, 6 April 2022, tujuan utama dari Efforce adalah untuk mendemokratisasikan industri efisiensi energi, yang hingga hari ini masih menghadapi masalah keuangan dan jangkauan global.

WOZX Coin berfungsi sebagai media di mana penghematan energi yang dibuat pada platform Efforce diberi token untuk digunakan oleh setiap pengguna.

Pendiri Efforce

Sesuai dengan namanya, (WOZX) didirikan dan dikembangkan oleh Steve Wozniak, sang maestro IT yang dikenal di seluruh dunia karena ikut mendirikan Apple bersama Steve Jobs. 

Wozniak telah menyatakan pada saat itu, salah satu tujuan utamanya adalah meningkatkan efisiensi energi dalam teknologi yang sedang berkembang, dengan Apple akan fokus pada mesin yang lebih kecil dan lebih efisien.

Efforce melanjutkan etos itu, dengan siaran pers resmi saat peluncuran yang menggambarkan produk tersebut sebagai “platform terdesentralisasi pertama yang memungkinkan setiap orang untuk berpartisipasi dan mendapatkan keuntungan finansial dari proyek efisiensi energi di seluruh dunia, dan menciptakan perubahan lingkungan yang berarti.”

Adapun pendiri perusahaan lainnya Jacopo Vanetti dan Andrea Castiglione yang memiliki pengalaman lebih dari satu dekade di industri efisiensi energi.

Infografis uang kripto

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya