Liputan6.com, Jakarta - Otak merupakan organ penting dalam tubuh. Jika ada sedikit masalah tentu akan menggangu aktivitas kita sehari-hari. Oleh karena itu, menjaga kesehatan otak sangatlah penting.
Menurut ahli, ada sejumlah hal buruk serta kebiasaan yang mengancam kesehatan otak manusia.
Advertisement
Kebiasaan ini sangat lekat dengan manusia yang berulang kali melakukannya.
Jika terus diulangi terus, maka kesehatan otak akan terpengaruh. Berikut selengkapnya, kebiasaan yang bisa rusak otak, dikutip dari laman Bamail, Kamis (21/4/2022):
1. Merokok
Kita tahu rokok menyebabkan kanker, tetapi apakah Anda tahu bahwa nikotin yang membuat ketagihan di rokok dapat menyebabkan otak Anda mengecil?
Tidak hanya itu, tetapi penyusutan otak yang berkepanjangan dapat menyebabkan penyakit Alzheimer.
2. Jarang Berbicara
Introvert atau orang yang cenderung berbicara lebih sedikit, rentan menghadapi risiko kerusakan pada otak.
Percakapan intelektual adalah latihan untuk otak, seperti latihan gym adalah untuk meningkatkan massa otot. Oleh karenanya, latih otak Anda dengan berpikir dan salit tukar pendapat.
3. Tidak Makan Sarapan
Baik itu untuk diet atau untuk menghemat waktu, banyak orang memilih untuk melewatkan sarapan. Kebiasaan buruk ini harus segera ditinggalkan.
Bukan hanya dapat merusak lambung dan menyebabkan maag, melewatkan sarapan juga dapat membuat otak terganggu.
Otak manusia membutuhkan nutrisi. Melewatkan sarapan menghilangkan otak dari nutrisi yang sangat dibutuhkan.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
4. Terlalu Banyak Gula
Mengkonsumsi terlalu banyak gula akan mengganggu penyerapan nutrisi dan protein. Selain itu juga bisa menyebabkan malnutrisi.
Tubuh yang kekurangan gizi menghalangi perkembangan otak, jadi minimalkan jumlah makanan bergula dan minuman yang Anda konsumsi dan juga jangan berikan kepada anak-anak Anda.
5. Polusi Udara
Ini mungkin bukan kebiasaan, tetapi lokasi tempat tinggal yang mempengaruhi kesehatan. Biasanya polusi udara ada di kota-kota besar.
menghirup udara yang tercemar menyebabkan jumlah oksigen yang lebih rendah mencapai otak Anda, dan tanpa oksigen otak tidak dapat berfungsi.
6. Tidak Cukup Tidur
Tidur sangat penting untuk kesehatan fisik dan mental Anda. Tidur malam yang nyenyak (8 jam) sangat penting untuk otak Anda.
Baru-baru ini diketahui bahwa otak membersihkan dirinya dari racun hanya selama siklus tidur yang cukup.
Kurang tidur juga mempercepat kematian sel-sel otak, yang dapat menyebabkan gangguan memori dan berkurangnya kemampuan pada otak manusia sebagai pusat dari keseimbangan tubuh.
Advertisement
Fakta Menarik Otak
Jurnal penelitian terbaru melaporkan klaim bahwa otak manusia secara independen dapat mengukur gerakan episodik. Temuan ini dilaporkan oleh peneliti Prancis dan Belanda, dalam sebuah studi baru yang diterbitkan Senin 28 Juni 2021 di Journal of Neuroscience.
"Otak kita memiliki aliran waktu internal atau inheren, yang tidak didorong oleh sesuatu yang terjadi di dunia luar," jelas ahli saraf dan penulis utama studi, Leila Reddy kepada Vice. Ia mengklaim bahwa penemuan bersama timnya ini sebagai bukti dari pikiran manusia, yaitu kemampuan "perjalanan waktu mental".
Menurut pemberitaan dari New York Post, Reddy dan timnya mempelajari otak penderita epilepsi yang sudah membutuhkan implan elektroda invasif di otak mereka terlepas dari penelitian. Mereka melakukan upaya tersebut agar mendapat bukti dari konsep yang sulit diterjemahkan.
"Pasien-pasien ini menderita epilepsi parah yang resistan terhadap obat dan sedang menunggu operasi," kata Reddy kepada Vice yang jadi peserta penelitian.
Reddy memaparkan bahwa "bagian dari prosedur pra-bedah melibatkan penanaman elektroda di otak untuk memantau aktivitas kejang. Setelah elektroda dimasukkan ke dalam otak, kami bertanya kepada pasien apakah mereka bersedia berpartisipasi dalam eksperimen singkat untuk kami dan kami dapat merekam neuron tunggal untuk menguji hipotesis yang berbeda."
Kode Perjalanan Waktu dan Ingatan
Dari hasil penelitian tersebut, mereka menemukan "sel waktu" otak para peserta aktif pada saat-saat tertentu. Termasuk saat-saat ketika tidak ada rangsangan eksternal dan menunjukkan bahwa mereka merespons rasa pengurutan internal.
"Saya pikir pertanyaan besar di sini adalah untuk akhirnya memahami bagaimana ingatan dikodekan. Memori episodik, khususnya adalah memori mengenai apa yang terjadi, kapan, dan di mana. Sel waktu dapat menyediakan perancah untuk mewakili 'kapan'," papar Reddy kepada Vice.
Kemudian muncul bukti yang menunjukkan bahwa neuron hippocampal yang sama mungkin juga mengkodekan 'di mana' dan 'apa'. Sel waktu menyediakan kerangka kerja yang lebih luas untuk mengkodekan ingatan.
Tim peneliti mengatakan akan lebih memahami bagaimana manusia memproses waktu di masa depan. Reddy pun percaya bahwa para peneliti perlu melihat lebih dekat pada mekanisme, di mana otak mengkodekan perjalanan waktu dan ingatan.
Advertisement