Usai Temui Pendemo, Pimpinan DPR Janji Panggil Mendag Terkait Mafia Minyak Goreng

DPR akan memanggil Mendag Muhammad Lutfi pada Senin pekan depan untuk membahas soal mafia minyak goreng dan naiknya harga kebutuhan pokok.

oleh Delvira Hutabarat diperbarui 21 Apr 2022, 19:33 WIB
Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi melambaikan tangan saat rapat kerja dengan Komisi VI DPR di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (17/3/2022). Dalam rapat tersebut Muhammad Lutfi menyampaikan penjelasan terkait minyak goreng serta dihapusnya Harga Eceran Tertinggi (HET). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Ketua DPR RI, Sufmi Dasco Ahmad dan Rachmat Gobel menerima perwakilan masa aksi demo mahasiswa dan buruh yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Indonesia (AMI) Gerakan Buruh Bersama Rakyat (Gebrak) yang tengah berunjuk rasa di depan Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (21/4/2022).

Dasco menyebut pertemuan itu membahas sejumlah tuntutan dari para pengunjuk rasa. Politikus Partai Gerindra itu menyatakan, tuntutan para pendemo itu akan menjadi masukan bagi DPR dan akan diteruskan ke pemerintah.

"Untuk kemudian masukan kami di DPR, untuk nanti kita share ke teman-teman dan juga tentunya, kepada pemerintah," ujar Dasco kepada wartawan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis petang.

Lebih lanjut, Dasco menyatakan, DPR pekan depan akan memanggil Mentero Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi untuk membahas kasus mafia minyak goreng. Di mana salah satu tuntutan dalam aksi demo kali ini adalah menurunkan harga kebutuhan pokok, termasuk minyak goreng yang tinggi.

"Ini hari Senin kita akan panggil Menteri Perdagangan. Hari Senin (dipanggil) untuk menjelaskan soal carut-marut minyak goreng," kata dia.

Sementara itu Gobel menyebut, beberapa tuntutan buruh dan mahasiswa yakni UU Cipta Kerja dan kenaikan harga kebutuhan pokok.

"Soal omnibus law, mengenai penurunan harga kebutuhan pokok, apalagi menjelang lebaran ini. Dan hal-hal lain menyangkut pendidikan juga," ujar Gobel.

Menurut Gobel, pemanggilan Mendag juga akan membahas kenaikan harga bahan pokok dan kasus mafia minyak goreng.

"Komisi VI akan mengundang Mendag dalam rapat kerja untuk membahas bagaimana situasi update, dari pada pendistribusian dan keberadaan bahan pokok di pasar. Di samping memmbahas tentu hal-hal yang lain," kata politikus Partai NasDem ini.


Demo Mahasiswa dan Buruh Berakhir Damai

Demo mahasiswa di depan Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (21/4/2022). (Liputan6.com/Ady Anugrahadi)

Aksi unjuk rasa yang dilakukan serikat buruh dan mahasiswa di depan Gedung DPR/MPR, Senayan, Jakarta pada hari ini, Kamis (21/4/2022) berakhir damai. Massa membubarkan diri secara tertib. 

Massa demo mahasiswa dan buruh membubarkan diri usai sejumlah perwakilan mereka bertemu dengan Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad. 

Pantauan di lapangan, massa perlahan-lahan meninggalkan Gedung DPR/MPR sejak pukul 17.31 WIB. Koordinator demo dari atas mobil meminta massa kembali ke kediamannya masing-masing. Sebab, aspirasi massa telah diteruskan ke anggota DPR.

Wakapolres Metro Jakarta Pusat AKBP Setyo Koes Heriyatno memastikan, unjuk rasa di Gedung DPR/MPR berjalan tertib dan damai.

"Demo kali ini berjalan dengan kondusif, untuk massa kooperatif dan mengikuti aturan," kata dia di lokasi.

Setyo menyampaikan, massa membubarkan diri setelah perwakilan mereka diterima Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad.

"Pada kesempatan ini perwakilan diterima oleh Bapak Dasco Wakil Ketua DPR dan sudah menyampaikan kembali apa hasil pertemuannya kepada rekan-rekannya dan tertib kembali ke tempat masing-masing," papar dia.

Saat ini, situasi ruas jalan yang sempat ditutup telah dibuka untuk umum. "Sekarang sudah dibuka lancar, jadi jalur Gatot Subroro arah DPR/MPR sudah bisa dilalui," tandas dia.


Demo di DPR Diikuti Emak-Emak

Emak-emak demo bersama buruh di Gedung DPR/MPR hari ini, Kamis (21/4/2022)

Tingginya harga kebutuhan pokok (sembako) bikin emak-emak meradang dan ikut menyuarakan aspirasinya, demo bersama buruh di Gedung DPR/MPR hari ini, Kamis (21/4/2022).

Pantauan Liputan6.com, massa dari berbagai kalangan mulai berdatangan pada pukul 13.45 WIB. Mereka membuat barisan sambil membentangkan spanduk-spanduk dengan tulisan sindiran yang diperuntukkan pemerintah.

Emak-emak kompak berjalan berjalan kaki dari Gedung TVRI menuju ke Gedung DPR/MPR.

Mereka datang menggunakan kebaya. Mereka hendak menyuarakan keluhan emak-emak lain terkait melambungnya harga kebutuhan pokok (sembako).

"Sembako mahal, apa-apa mahal. Yang murah cuma harga diri kita saja. Bener gak ibu-ibu," kata seorang perempuan menggunakan pengeras suara.

Emak-emak itu pun sempat menumpahkan kekesalan karena merasa dipersulit oleh pihak kepolisian. Mereka dipaksa memutar melalui Palmerah.

"Bapak-bapak saya ingin tanya kenapa bapak-bapak ini kerjain kami, kami enggak bisa lewat jalan dari arah sana malah disuruh mutar-mutar," ucap wanita itu dengan nada kesal.  


7 Tuntutan Aksi Demo 21 April

Demo BEM UI

Ketua BEM UI Bayu Satria Utomo mengatakan, 150 mahasiswa UI yang tergabung dalam BEM UI akan menggelar aksi di Jakarta, Kamis (21/4/2022). Pada demo kali ini, setidaknya ada tujuh tuntutan yang akan disampaikan di depan Istana Kepresidenan, Jakarta sebagai titik aksi.

"Ada tujuh tuntutan yang akan kami sampaikan di depan Istana Negara dan Presiden Jokowi," jelas Bayu.

Tujuh tuntutan yang diberikan BEM UI, yaitu wacana penundaan pemilu dan menindak tegas para penjahat demokrasi yang telah menggulirkan wacana tersebut. Kemudian, Joko Widodo dapat memberantas pelanggaran HAM, serta penanganan permasalahan kenaikan harga bahan pokok dan ketimpangan ekonomi.

"Selain itu terkait reforma agraria, menyoroti terkait dengan kebebasan atau menolak tindakan reprerensif aparat kepada masyarakat sipil," ucap Bayu.

Juga akan disampaikan beberapa tuntutan lainnya pada aksi di depan Istana Negara, Jakarta. BEM UI, kata dia, akan bergerak untuk menyuarakan aspirasi masyarakat dan fenomena yang terjadi di Indonesia.

"Kami akan bergerak menyuarakan tujuh tuntutan yang akan kami sampaikan," kata Bayu.

Berikut detail 7 tuntutan mahasiswa:

1. Tindak tegas para penjahat konstitusi dan tolak wacana perpanjangan masa jabatan presiden

2. Turunkan harga kebutuhan pokok dan atasi ketimpangan ekonomi

3. Menindak tegas segala tindakan represif terhadap masyarakat sipil dengan mekanisme yang ketat dan tidak diskriminatif

4. Wujudkan pendidikan ilmiah, gratis, dan demokratis

5. Sahkan RUU pro rakyat, tolak RUU pro oligarki

6. Wujudkan reforma agraria sejati

7. Tuntaskan seluruh pelanggaran HAM

Infografis Demo 11 April 2022 dan Tuntutan Mahasiswa. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya