Orang-Orang Diminta Setop Memuji Penurunan Berat Badan, Katakan Ini Sebagai Gantinya

Anda harus sangat berhati-hati saat melakukan pendekatan percakapan seputar penampilan fisik seseorang, terutama berat badannya.

oleh Asnida Riani diperbarui 23 Apr 2022, 02:47 WIB
Ilustrasi orang-orang diminta setop memuji penurunan berat badan. (dok. Ketut Subiyanto/Pexels)

Liputan6.com, Jakarta - Sudah jadi hal lumrah ketika orang memuji penurunan berat badan orang lain, baik itu awam maupun selebritas. Mereka tidak jarang bertanya apa resepnya, bagaimana bisa konsisten, dan mengungkap keinginan untuk juga menurunkan berat badan.

Komentar seperti itu memiliki maksud yang baik, tapi dapat mendatangkan konsekuensi negatif yang tidak diinginkan. "Dalam hal ini, kita secara tidak sengaja memperburuk atau menegaskan tubuh kurus yang cenderung ditekankan dan diidolakan masyarakat kita," kata Alvin Tran, asisten profesor kesehatan masyarakat di University of New Haven di Connecticut, yang melakukan penelitian tentang gangguan makan dan citra tubuh, melansir CNN, Kamis, 21 April 2022.

"Kita harus sangat berhati-hati saat melakukan pendekatan percakapan seputar penampilan fisik seseorang, terutama berat badannya," ia menambahkan.

Hal ini sangat penting ketika berbicara dengan orang dengan gangguan makan atau masalah citra tubuh yang serius. Pasalnya, pernyataan seperti itu dapat memperburuk kondisi mental mereka. Pujian tentang penurunan berat badan seseorang juga mengabadikan budaya diet masyarakat yang mendalam, kata Tran.

"Kita cenderung bertindak (seolah-olah) entah bagaimana dapat melihat orang dan, berdasarkan ukuran tubuh, menentukan apakah mereka sehat," kata Tamara Pryor, rekan senior dan direktur penelitian di ED Care, pengobatan gangguan makan pusat yang berbasis di Denver.

Ia menyebut, "Kami mendapati orang-orang bertubuh besar yang mengalami kekurangan gizi, serta orang-orang dengan ukuran sangat kecil yang kekurangan gizi. Juga, orang-orang dengan ukuran standar, tapi masih sangat terganggu oleh kelainan makan. Orang-orang tidak dapat melihat mereka dan mengatakan itu."

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Menciptakan Tekanan

Ilustrasi orang-orang diminta setop memuji penurunan berat badan. (dok. pexels.com/Siora)

Pryor mengatakan bahwa pujian terhadap seseorang yang berhasil menurunkan berat badan juga bisa "mengganggu." "Bukan ranah kita untuk menghakimi, terutama mengungkapkan secara lisan. Kita mungkin melihat orang dan ingin mengatakannya, tapi kita harus menyimpannya untuk diri kita sendiri. Saya berasal dari gelombang kedua gerakan feminis, di mana itu adalah 'tubuh saya, uruan saya.' Itu masih berlaku," paparnya.

Ia menyambung, "Jika seseorang berkata pada saya, 'Ya ampun, Anda tampak menawan. Berat badan Anda turun,' saya akan mendapati diri saya berpikir, 'Apa pendapat orang ini tentang saya sebelumnya? Apakah saya tidak dapat diterima?'"

"Saya dapat membayangkan tekanan yang kemudian akan dirasakan penerima (pujian) untuk mempertahankan bobot tubuh atau menurunkan bobot lebih banyak untuk menerima lebih banyak pujian atau diterima. Mereka mungkin berpikir, 'Bagaimana dengan saya dan esensi dari siapa saya sebagai manusia?' Ada konsekuensi fisik dan konsekuensi psikologis signifikan yang diabadikan," tuturnya.


Alih-Alih Memuji...

Ilustrasi orang-orang diminta setop memuji penurunan berat badan. (dok. pexels.com/Andres)

Joann Hendelman, direktur klinis Aliansi Nasional untuk Gangguan Makan, menyambung, "Jika tidak mendapatkan pujian itu, seseorang akan berpikir, 'Ada yang salah dengan saya. Saya tidak cukup baik.'"

Alih-alih memuji mereka yang berhasil menurunkan berat badan, Pryor menyarankan menemukan cara untuk terlibat yang tidak termasuk komentar tentang tubuh. "Jika seseorang perlu menurunkan berat badan karena alasan kesehatan, memuji kegigihan mereka dalam mencapai tujuan itu bukanlah yang terbaik," katanya.

Ia menuturkan, "Karena itu seperti, 'Oh, bagaimana jika saya gagal atau berat badan saya naik kembali?' Itu terasa seperti banyak tekanan. Sebaliknya, jika seseorang mengemukakan penurunan berat badan baru-baru ini, tanyakan bagaimana perasaan mereka tentang berat badan yang telah hilang atau apa yang membuat mereka melakukannya, daripada membuat penilaian sendiri."

Sementara Hendelman berpendapat, pujilah mereka atas apa yang mereka kenakan. "Atau katakan sesuatu seperti, 'Mata Anda sangat cerah hari ini,' hal-hal semacam itu," tuturnya.


Menerima Tubuh Kita

Ilustrasi orang-orang diminta setop memuji penurunan berat badan. (dok. pexels.com/pixabay)

Hendelman menyambung, "Jika seorang teman masih terikat untuk jadi kurus agar mendapatkan pujian, dan saya katakan betapa fantastisnya itu, saya mendukung fokus mereka pada ukuran tubuh mereka dan merugikan mereka."

Pryor menggarisbawahi bahwa seseorang harus lebih mementingkan tentang apa artinya jadi sehat dan apa yang dapat dilakukan tubuh Anda untuk Anda. Ia berkata, "Seperti mengonsumsi nutrisi yang Anda butuhkan atau mendapatkan kekuatan (dari konsumsi harian itu)."

Hendelman berkata, "Jika kita semua dapat menerima bahwa tubuh kita membawa kita dari posisi ini ke posisi berikutnya, dan bahwa ini bukan tentang penampilan tubuh kita, tetapi apa yang ada di dalamnya, sungguh menakjubkan betapa banyak yang dapat diberikan tubuh kepada kita."

"Sangat penting untuk menerima siapa kita dan keunikan kita. Kita harus menerima genetika kita. Semakin kita dapat menerima tubuh kita, semakin sehat kemungkinan kita. Percaya bahwa tubuh kita tahu yang terbaik," tutupnya.

Infografis 4 Tips Jaga Kesehatan Mental Saat Pandemi Covid-19. (Liputan6.com/Triyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya