Ingin Lepas dari Energi Rusia, UE Minta Warganya Pakai Transportasi Umum dan WFH

Rencana sembilan poin yang berjudul "Memainkan Bagian Saya", mendesak warga Uni Eropa untuk mengurangi naik mobil pribadi atau bekerja dari rumah 3 hari seminggu.

oleh Arief Rahman H diperbarui 22 Apr 2022, 06:00 WIB
Orang-orang berbaring di tanah melambangkan mereka yang tewas dalam perang di Ukraina selama demonstrasi menentang invasi Rusia, di depan gedung Reichstag di Berlin, Jerman, 6 April 2022. Pengunjuk rasa menuntut Berlin berhenti membeli minyak dan gas Rusia. (AP Photo/Markus Schreiber)

Liputan6.com, Jakarta Uni Eropa seakan benar-benar ingin lepas dari ketergantungan terhadap pasokan energi Rusia. Kumpulan negara ini meminta warganya untuk mengurangi memakai kendaraan sendiri, mematikan AC dan bekerja dari rumah tiga hari seminggu.

Himbauan tersebut dengan tujuan lambat laun Uni Eropa bisa mengurangi ketergantungan pada energi Rusia seperti gas dan minyak.

Melansir laman BBC, Jumat (22/4/2022), berbagai penyesuaian hidup tersebut disusun Badan Energi Internasional.

Bila warga UE mau melaksanakannya, dari hitungan bisa menghemat biaya rumah tangga biasa sebesar €450 (£375) per tahun.

Rencana sembilan poin yang berjudul "Memainkan Bagian Saya", mendesak warga untuk mengurangi naik mobil pribadi dan banyak memakai transportasi umum, atau bekerja dari rumah tiga hari seminggu.

Adapun seruan agar kota-kota menggencarkan hari bebas mobil di hari minggu, seperti yang sudah dilakukan beberapa orang.

“Menghadapi pemandangan mengerikan penderitaan manusia yang telah kita lihat setelah invasi Rusia ke Ukraina, orang-orang di Eropa ingin mengambil tindakan,” kata Fatih Birol, Direktur Eksekutif IEA.

“Panduan ini memiliki langkah-langkah yang mudah diikuti yang dengan sedikit atau tanpa ketidaknyamanan di pihak kita dapat mengurangi aliran uang ke militer Rusia dan membantu menempatkan kita di jalan menuju planet yang lebih bersih dan berkelanjutan,” lanjut dia.

Dikatakan jika membeli energi dari Rusia sama saja membantu mendukung ekonomi negara ini dalam membiayai perang di Ukraina.

Tetapi Eropa mengakui hingga kini tidak dapat menemukan pasokan alternatif, sehingga meminta warganya untuk menyesuaikan gaya hidup mereka.

 


Hitungan Berhemat

Warga melihat Menara Eiffel menyala dengan warna bendera Ukraina di Paris (25/2/2022). Pasukan Rusia menyerang ibu kota Ukraina pada Jumat (25/2) dengan tembakan dan ledakan dalam invasi ke negara demokratis yang memicu kekhawatiran perang yang lebih luas di Eropa. (AFP/ Thomas Coex)

IEA menghitung jika setiap warga mengikuti rekomendasinya, bisa menghemat 220 juta barel minyak setiap tahun, cukup untuk mengisi 120 supertanker.

Itu juga akan menghemat 17 miliar meter kubik gas, cukup untuk memanaskan hampir 20 juta rumah.

Pada bulan Maret, UE mengumumkan rencana untuk membuat blok tersebut independen dari impor energi Rusia pada tahun 2030.

Tetapi menteri energi Jerman Christian Lindner mengatakan kepada BBC pada hari Rabu bahwa tidak mungkin untuk segera menghentikan impor minyak.

Laporan tersebut juga merekomendasikan agar warga mempertimbangkan untuk berinvestasi dalam isolasi rumah, termostat digital pintar, dan mobil digital, yang semuanya dapat membantu mengurangi penggunaan bahan bakar fosil.

"Semua tindakan ini, itu bisa menjadi kontribusi sukarela," kata Leonore Gewessler, menteri lingkungan Austria. "Tetapi mereka membutuhkan tindakan politik untuk mendukung mereka."

Austria telah memotong semua tarif angkutan umum menjadi tiga euro per hari,  dan memperkenalkan program untuk membantu rumah tangga berpenghasilan rendah mengganti peralatan lama yang tidak efisien.

Eamon Ryan, Menteri Lingkungan Irlandia mengatakan dengan bertindak di tingkat Eropa, lebih mudah untuk menyampaikan pesan politik dengan benar.

"Sangat sulit untuk tidak tampil sebagai seseorang yang memberi tahu warga apa yang harus dilakukan, atau dilihat sebagai karakter jahat seperti Gober," katanya.

 


Perketat Sanksi

Bendera Ukraina berkibar ditiup angin saat tanda perdamaian raksasa dipasang para demonstran jelang KTT Uni Eropa dan NATO di Brussels, Belgia, 22 Maret 2022. Pengunjuk rasa meminta para pemimpin Uni Eropa memberlakukan larangan penuh terhadap bahan bakar Rusia. (AP Photo/Geert Vanden Wijngaert)

Secara terpisah, Inggris mengumumkan akan memperketat sanksi terhadap barang-barang non-energi yang diekspor dari Rusia, termasuk larangan produk kaviar, perak, dan kayu.

Departemen Perdagangan Internasional mengatakan pihaknya juga menaikkan pajak atas beberapa ekspor lain dari Rusia dan Belarusia, yang mencakup barang-barang senilai total £130 juta.

Produk yang menghadapi bea masuk lebih tinggi termasuk berlian, karet, obat-obatan, daging, kopi, tembakau dan produk lainnya.

Sekretaris Perdagangan Internasional, Anne-Marie Trevelyan, mengatakan Inggris mengambil setiap kesempatan untuk "mengubah tekanan untuk mengisolasi ekonomi Rusia".

"Langkah-langkah lebih lanjut ini akan memperketat sekrup, menutup jalan pendanaan yang menguntungkan untuk mesin perang Putin," katanya.

Infografis Reaksi Global terhadap Serbuan Rusia ke Ukraina. (Liputan6.com/Trieyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya