Liputan6.com, Jakarta - Minuman nootropik belakangan menjadi tren di beberapa negara. Minuman yang jadi favorit Bella Hadid ini juga punya beberapa cerita menarik. Salah satunya tentang produsennya, Arepa.
Pendiri dan CEO Arepa, Angus Brown pernah menjalani dua pengalaman tak terlupakan yang mempengaruhi masa depannya. Saat masih SMA, Brown pernah kehilangan sahabatnya yang meninggal dunia karena masalah kesehatan mental.
Brown kemudian kuliah dan lulus sebagai sarjana di bidang keuangan di Victoria University of Wellington di Selandia Baru, Setelah itu ia mendapat pekerjaan di Frucor Suntory, perusahaan minuman asal Jepang. Ia juga menjadi distributor minuman energi V di sana.
Baca Juga
Advertisement
Selama lima tahun pertama bekerja di perusahaan tersebut, Brown kehilangan kakek dan neneknya karena menderita penyakit yang berkaitan dengan masalah otak. Tak lama kemudian ia seperti mengalami pencerahan.
"Saya ingat sedang berada di sebuah toko dan melihat seorang wanita muda membeli sebotol besar minuman energi yang saya jual. Lalu saya bertanya pada diri saya, 'apa yang saya lakukan?'" ucap Brown, dilansir dari SCMP, 14 April 2022.
"Saya selama ini telah menjual kafein dan gula ke orang banyak dan saya seperti tersadar kalau itu tidak ada manfaatnya," lanjutnya.
Ide untuk memproduksi Arepa salah satunya datang dari momen itu. Selama hampir satu dekade, Brown dan timnya mengembangkan minuman bebas kafein yang alami. Brown lebih suka menyebut minuman produksinya sebagai ‘makanan otak’.
Namun, minuman itu lebih pas dikategorikan sebagai nootropik, yaitu sejenis obat-obatan, suplemen atau substansi lainnya yang dapat memperbaiki fungsi kognitif, terutama fungsi eksekutif, ingatan, kreativitas dan energi.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Kesehatan Mental
Menurut laporan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), satu dari enam orang menderita sakit di bagian saraf yang bisa berupa epilepsi, sakit kepala, sampai demensia. Hal-hal itu menjadi penyebab utama terjadinya disabilitas pada seseorang di seluruh dunia.
Pasar global nootropik diperkirakan bisa mencapai 5 miliar dolar AS atau sekitar Rp pada 2026 mendatang. Situasi pandemi Covid-19 dan masalah kesehatan mental membuat permintaan akan nootropik semakin meningkat.
Permintaan akan nootropik semakin meningkat dalam empat tahun terakhir. Bentuknya juga mengalami transisi dari pil menjadi lebih menarik, yaitu minuman.
Berbagai brand baru bermunculan dan beberapa dari mereka mendapat sokongan dari selebritas. Brown menyebarkan produk miliknya hampir ke semua orang yang ditemuinya di jalan, mulai dari kantor Google di Sydney dan Auckland, lokasi film terbaru Thor di Australia, sampai ke ruang ganti tim nasional rugbi New Zealand All Blacks.
Dia percaya suatu hari nanti, brand minuman seperti miliknya bisa menjadi sponsor acara-acara publik seperti festival musik. Selain itu, minuman itu bisa menginspirasi banyak orang menjalani kehidupan yang menyehatkan, dan sebagai kebalikan dari alkohol yang dianggap bisa membuat depresi.
Advertisement
Kehidupan Sehat dan Bahagia
Arepa telah mempatenkan tiga macam formula yang jadi bahan utama produk mereka, yaitu anggur hitam, ekstrak kulit kayu pinus, dan L-theanine (asam amino). Tiga bahan itu diyakini sangat berperan mengatasi masalah mental.
Misi mereka adalah mengembangkan formula alami yang didukung ilmu pengetahuan yang bisa mengoptimalkan fungsi otak setiap harinya, serta mengurangi risiko menderita kelainan saraf di masa mendatang. Saat ini, Arepa telah dijual di seluruh dunia, termasuk di Asia.
Bisnis ini telah menarik perhatian para figur publik. Salah satunya adalah Bella Hadid. Ia menjadi salah seorang pendiri minuman nootropik yang berbasis di New York, Kin Euphorics. "Sebenarnya Bella yang menemukan kami," ucap CEO dan pendiri Kin Euphorics, Jen Batchelor.
"Dia sangat antusias dan berbagi cerita tentang caranya mengatasi masalah kesehatan mental yang pernah dialaminya. Yang terpenting, produk ini membantunya menjalani kehidupan yang sehat dan bahagaia," sambungnya.
Batchelor memasarkan Kin Euphorics sebagai alternatif minuman beralkohol. Minuman nootropik juga menawarkan gaya hidup yang lebih rileks dan tetap bisa bersosialisasi sambil tetap meningkatkan fungsi otak kita.
Penelitian Lebih Lanjut
Kepada Vogue, Bella menyebut ia tidak ingat pertama kali menemukan perusahaan itu. Bella mengatakan "alam semesta menempatkan minuman itu di lemari esnya pada 2019." Tahun itu, ia menyebut tengah berjuang dengan jadwal super padat. Kesempatan ini Bella ambil ketika Kendal Jenner merilis 818 Tequila.
Bella menyebut, ia tidak minum bersama teman-temannya sebanyak dahulu. Ia pun membuat perumpamaan terkait minum alkohol dan produk yang kini jadi bagian bisnisnya. "Anda dapat mengambil satu gelas wiski untuk merasa lebih baik selama 20 menit atau Anda dapat minum Kin setiap hari untuk merasa lebih baik seumur hidup," kata adik Gigi Hadid ini.
Hadid bergabung dengan CEO Jen Batchelor sebagai salah satu co-founder perusahaan. Ia bahkan akan membawa bagian dari properti terkenal keluarganya untuk pekerjaan itu. Minuman Kin akan segera ditambahkan dengan lavender yang ditanam di pertanian keluarga Hadid di Pennsylvania.
Meski terkesan menyehatkan, jangan terlalu cepat mengambil kesimpulan dalam menilai minuman tersebut. Hal itu dikatakan oleh Michael Bowen, seorang asisten profesor dan pemimpin tim Pusat Otak dan Pikiran di University of Sydney.
Menurut Bowen, penelitian lanjutan masih harus dilakukan terhadap minuman maupun suplemen yang mengklaim bisa meningkatkan performa seseorang. Satu unsur yang bisa dibilang sudah terbukti adalah kafein. "Namun, efek kafein tidak terlalu besar dan hanya bisa sedikit meningkatkan performa maupun kebugaran kita," terangnya.
Advertisement