Kamboja Persingkat Masa Karantina Turis yang Belum Vaksinasi Covid-19 Lengkap

Kamboja sebelumnya mewajibkan turis yang belum divaksinasi Covid-19 lengkap menjalani masa karantina dua minggu.

oleh Komarudin diperbarui 22 Apr 2022, 11:31 WIB
Kamboja menerapkan kebijakan baru dengan mengurangi masa karantina bagi mereka yang tidak sepenuhnya vaksinasi menjadi tujuh hari.

Liputan6.com, Jakarta - Kamboja mengurangi masa karantina bagi mereka yang belum divaksinasi Covid-19 lengkap. Sebelumnya, mereka diwajibkan menjalani masa karantina selama dua minggu. Mulai 21 April 2022, kebijakan tersebut berubah menjadi tujuh hari atau satu minggu, seperti dilansir dari Channel News Asia, Kamis, 21 April 2022.

Kebijakan tersebut diterapkan setelah jumlah infeksi baru Covid-19 di negara tersebut mulai rendah secara konsisten dalam beberapa hari terakhir. Kementerian kesehatan negara tersebut juga mengatakan bahwa pelancong yang datang melalui udara yang belum sepenuhnya divaksinasi harus mengikuti tes antigen cepat pada hari terakhir karantina mereka.

Sementara, kedatangan melalui darat diharuskan tes antigen cepat pada saat kedatangan serta pada hari terakhir karantina. Kamboja telah membuka perbatasannya untuk pelancong yang divaksinasi penuh pada 15 November 2021 dalam upaya untuk merevitalisasi ekonominya yang bergantung pada pariwisata.

Perubahan kebijakan yang diumumkan Kamis, 21 April 2022, terjadi sekitar sebulan setelah pelonggaran pembatasan terkait pandemi bagi pengunjung dari luar negeri, termasuk pencabutan tes Covid-19 wajib untuk pelancong yang telah divaksinasi. Visa kedatangan juga dipulihkan bulan lalu.

Sebelum pandemi, Kamboja telah mengembangkan industri pariwisatanya menjadi sumber pendapatan penting. Pada 2019 menyambut rekor 6,61 juta turis asing yang menghabiskan sekitar 5,31 miliar dolar AS atau Rp76 triliun, hanya di bawah 20 persen dari produk nasional bruto negara itu, menurut statistik kementerian pariwisata.

Jumlah kedatangan turis pada 2020 turun menjadi 1,31 juta, menyumbang pendapatan 1,12 miliar dolar AS atau Rp16 triliun, atau lebih dari empat persen dari GNP. Kunjungan turis tahun lalu menurun lebih jauh menjadi 196.495, yang menghasilkan pendapatan hanya 184 juta atau Rp2,6 miliar.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Turis yang Sudah Divaksinasi

Sejak 30 November 2021, turis yang sudah vaksinasi Covid-19 lengkap dapat melewati karantina di Kamboja.

Kementerian Kesehatan pada Kamis, 21 April 2022 melaporkan 29 kasus baru Covid-19, sehingga total yang dikonfirmasi di negara itu sejak pandemi menjadi 136.146 kasus, termasuk 3.056 kematian. Sekitar 92 persen dari hampir 17 juta orang Kamboja telah menerima setidaknya satu vaksinasi COVID-19.

Pada 30 November 2021, turis yang sudah vaksinasi Covid-19 lengkap dapat melewati karantina jika mereka tinggal di area yang ditentukan di Kamboja selama lima hari. Hal ini dilakukan sebelum turis diizinkan bepergian ke tempat lain.

Mengingat Kamboja berupaya mulai membangkitkan kembali industri pariwisatanya menjelang puncak musim perjalanan Tahun Baru. Area yang terbuka untuk turis termasuk Sihanoukville dan Koh Kong, lapor Associated Press.  

Ini adalah langkah pertama dalam strategi pembukaan kembali secara bertahap yang akan mengarah ke pembukaan destinasi lain pada Januari 2021. Termasuk provinsi Siem Reap, pintu gerbang ke kompleks Angkor Wat yang terdaftar sebagai Warisan Dunia UNESCO.

Untuk memasuki Kamboja, ada beberapa ketentuan yang harus dipatuhi. Turis harus menunjukkan bukti vaksinasi lengkap, mengikuti tes Covid-19 pra-keberangkatan dan menjalani tes negatif pada saat kedatangan.


Perangi Covid-19

Sebanyak lima ribu warga Kamboja mulai divaksin COVID-19

Pada Oktober 2021 lalu, juru bicara Kementerian Kesehatan Or Vandine mengonfirmasi bahwa belum ada keputusan resmi apakah akan mengesampingkan persyaratan karantina untuk warga asing. Untuk sementara, kata dia, semua turis yang masuk, baik warga Kamboja maupun warga negara asing, harus mengikuti langkah dan pedoman pencegahan Covid-19 Kamboja.

"Kami memiliki komite antar kementerian yang bertugas memerangi Covid-19 dan memutuskan masalah terkait pandemi, dan kami perlu menerima instruksi dari Perdana Menteri Samdech [Hun Sen] terlebih dahulu," jelasnya.

"Yang penting sekarang adalah diskusi tentang prosedur dan pedoman sebelum kami merujuknya ke perdana menteri Samdech untuk keputusan," tambah Vandine.  

Kamboja memerangi Covid-19 dengan kampanye vaksinasi yang sangat sukses. Kamboja adalah salah satu negara yang warganya paling banyak divaksinasi di dunia dengan 77 persen populasi Kamboja telah divaksinasi penuh hingga saat ini, menurut Our World in Data Oxford.


Festival Orang Mati

Kamboja membatalkan acara Festival Orang Mati pada September 2021 akibat Covid-19.

September 2021 lalu, Kamboja telah membatalkan "Festival Orang Mati" - hari libur tahunan di mana umat Buddha memberi penghormatan kepada kerabat yang meninggal. Acara tersebut dibatalkan setelah wabah virus corona meluas di antara para biksu di ibu kota.

Para peserta festival di seluruh negeri mengunjungi pagoda selama festival Pchum Ben selama dua minggu untuk mempersembahkan doa dan makanan kepada arwah leluhur mereka. Peringatan tahun ini dimulai pada 22 September 2021, tetapi akan berakhir lebih awal pada akhir pekan setelah hampir 50 biksu Buddha dinyatakan positif terkena virus corona dan pihak berwenang mengunci kuil mereka di Phnom Penh.

Pembatalan festival itu "diperlukan untuk mengendalikan penyebaran COVID-19 pada saat Kamboja membuka kembali sekolah dan berencana untuk membuka kembali negara itu," kata Perdana Menteri Hun Sen dalam pernyataannya.

Infografis Misteri Pesawat MH370, Jatuh di Hutan Kamboja?

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya