Penyebab Gairah Seks Wanita Menurun, Stres atau Hormon Bisa Jadi Pemicu

Rendah atau menurunnya gairah seks tak jarang membawa masalah. Ketahui penyebab penurunan gairah seks sehingga bisa diketahui solusi yang tepat.

oleh Diviya Agatha diperbarui 22 Apr 2022, 21:06 WIB
Ini 7 alasan kenapa cewek kehilangan gairah seksual. (Sumber Foto: Pinterest/Twenty20)

Liputan6.com, Jakarta Rendah atau menurunnya gairah seks tak jarang membawa masalah. Hal ini biasanya kerap terjadi pada wanita dengan kategori usia lebih tua.

Hilangnya kadar estrogen selama menopause ini dikaitkan dengan perubahan libido karena dapat menyebabkan kekeringan dan sesak pada vagina yang membuat hubungan seks terasa menyakitkan.

Beberapa wanita juga mengaku merasa lebih sulit untuk terangsang atau memiliki gairah seksual seperti sebelumnya.

Terlebih, menopause seringkali disertai dengan hot flashes atau keringat malam, yang mana bisa membuat seks seolah jadi kurang menarik.

"Sebenarnya untuk meningkatkan hasrat seksual bisa dengan intervensi psikologis tertentu seperti terapi perilaku kognitif dan meditasi kesadaran," ujar psikolog sekaligus profesor University of British Columbia, Vancouver, Lori Brotto dikutip Channel News Asia, Jumat (22/4/2022).

Tak hanya itu, sebenarnya, telah ada pula obat-obatan yang dapat membantu persoalan satu ini dan telah disetujui oleh US Food and Drug Administration (FDA).

"Obat-obatan ini memiliki manfaat. Tetapi mereka juga datang dengan efek samping dan biaya. Asuransi juga masih terbatas cakupannya untuk ini," kata ginekolog University of Chicago Medicine, dr Stacy Tessler Lindau.

Pada akhirnya, solusi yang paling menguntungkan akan tergantung pada alasan dibalik menurunnya libido Anda. Serta, mengapa Anda menganggapnya sebagai masalah.

Hal ini lantaran bisa disebabkan oleh kondisi mental seseorang, seperti stres, depresi, dan kecemasan. Apalagi obat antidepresan tertentu dapat mempengaruhi hasrat seksual, gairah, dan orgasme seseorang.


Dipicu oleh stres

Ilustrasi wanita stres. 

Seringkali, masalah libido tidak murni hanya dari fisik ataupun hormon. Melainkan biasanya gairah seks dipengaruhi oleh tingkat stres.

Menurut para ahli, stres menjadi salah satu alasan paling umum terkait dengan penurunan gairah seks pada wanita.

Libido yang rendah juga bisa disebabkan oleh masalah energi dan tidur, citra tubuh, kualitas hubungan, ketidakadilan gender, hingga masalah lainnya.

"Saya biasanya akan mendorong orang yang mengeluhkan hasrat seksual rendah dan mendengarkan keluhan tersebut untuk memikirkan apa yang jadi pengaruhnya," ujar profesor seksualitas dan testosteron di Queen's University di Ontario, Sari van Anders.

"Termasuk dari luar bagian tubuh hingga dalam. Keinginan seks tidak hanya datang dari dorongan dalam tubuh kita, itu mencerminkan dan merespons semua jenis kehidupan dan situasi sosial," tambahnya.

Bahkan menurut jurnal yang ditulis oleh Sari, Lori, dan lain-lain mengungkapkan ada empat faktor yang masing-masing berkontribusi pada gairah seks wanita.

Keempatnya mencakup pekerjaan rumah, kecenderungan perempuan sebagai sosok yang mengasuh anak, penekanan pada penampilan perempuan, dan norma gender yang mempengaruhi pasangan mana yang biasa akan memulai seks.


Tidak biasa memulai seks

Ilustrasi Seks

Tak hanya itu, wanita juga begitu jarang diasosiasikan menjadi figur yang memulai seks lebih dulu. Sehingga kerap kali merasa tidak terbiasa.

Wanita biasanya tidak disosialisasikan untuk memulai seks atau memprioritaskan kesenangan mereka sendiri, dan mereka mungkin merasa tidak nyaman mengalami atau memulainya.

"Gairah seksual yang rendah juga bukan hanya masalah dengan diri sendiri, melainkan bisa berkaitan dengan pasangan, kondisi kesehatan, bahkan media atau budaya," ujar Sari.

"Sehingga solusi yang menjanjikan adalah dengan mempertimbangkan bahwa gairah seks yang rendah itu sudah mencerminkan suatu masalah," tambahnya.

Misalnya, beberapa wanita mungkin khawatir bukan tentang kurangnya keinginan mereka sendiri. Tetapi ketidakcocokan antara libido mereka dan libido pasangan yang lebih tinggi.

"Jika keinginan mereka yang tidak sesuai menciptakan masalah bagi hubungan, maka pendekatan terapi seks pasangan diperlukan," kata Sari.

Jika terapi tidak memungkinkan, maka Anda harus memulai dengan membicarakan permasalahan ini bersama dengan pasangan. Tentunya, dengan cara yang baik dan kepala dingin.


Diskusi bersama pasangan

Tidur setelah seks.

Mendiskusikan perencanaan seks pada orang yang memiliki gairah seks rendah dianggap dapat menjadi cara yang cukup baik.

Dalam hal ini, Anda juga bisa merencanakan aktivitas seksual yang tidak selalu melibatkan penetrasi. Hal ini lantaran cara tersebut kemungkinan lebih menarik bagi mereka yang sedang memiliki gairah seks rendah.

Penting pula untuk mengingat bahwa merasa sedang tidak mood bukan berarti Anda tidak menginginkannya. Tidak semua orang memiliki keinginan kemudian bergairah.

Beberapa orang perlu untuk membangkitkan terlebih dahulu gairah seksnya untuk akhirnya memiliki keinginan untuk melakukan hubungan seks.

"Libido secara historis disamakan dengan hasrat seksual yang spontan, perasaan menginginkan seks secara tiba-tiba," kata Lori.

"Padahal ini merupakan keinginan responsif, yang mana merupakan jenis keinginan yang muncul setelah hubungan seks dimulai," Lori menjelaskan.

Jika Anda cenderung merasakan gairah fisik terlebih dahulu, maka sisihkanlah waktu untuk lebih intim dan menyiapkan pola pikir yang tepat untuk terhubung lebih dulu dengan pasangan.

Infografis 3 Cara Jadi Pahlawan Pelindung Keluarga dari Covid-19.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya