OJK: Bank Syariah Insya Allah Siap Hadapi Kenaikan Suku Bunga BI

Bank Indonesia (BI) masih sabar mempertahankan suku bunga acuan atau BI 7Days Reverse Repo Rate di level 3,5 persen selama 14 bulan berturut-turut.

oleh Liputan6.com diperbarui 22 Apr 2022, 18:15 WIB
Ilustrasi bank syariah

Liputan6.com, Jakarta Bank Indonesia (BI) masih sabar mempertahankan suku bunga acuan BI atau BI 7Days Reverse Repo Rate di level 3,5 persen selama 14 bulan berturut-turut.

Meski demikian, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menilai, sektor bank syariah tampaknya bakal tetap siap jika Bank Indonesia nantinya akan menaikan suku bunga acuan.

"Data menjawab, bahwa kondisi perbankan syariah Insya Allah sangat siap, baik dari kondisi likuiditas, DPK, maupun dari penyaluran pembiayaan dalam menghadapi rencana kenaikan suku bunga BI. Semuanya masih managable," ujar Kepala Departemen Pengawas Bank Syariah OJK Jasmi dalam sesi webinar, Jumat (22/4/2022).

Jasmi memaparkan, kesiapan itu terpancar dari likuiditas perbankan syariah dalam konteks risiko, permodalan, efisiensi, maupun penyaluran pembiayaan.

Berdasarkan data yang dipaparkannya, share total aset perbankan syariah per Februari 2022 mencapai Rp 681,95 triliun. Jumlah itu setara 6,65 persen dari share total aset perbankan nasional yang sebesar Rp 10.249 triliun.

Di sisi lain, share dana pihak ketiga (DPK) perbankan syariah mencapai Rp 543,11 triliun, atau setara 7,23 persen perbankan nasional senilai Rp 7.515 triliun.

Begitu pun untuk share pembiayaan yang disalurkan (PYD) bank-bank syariah per Februari 2022, yang mencapai Rp 423,46 triliun. Itu setara 7,18 persen dari perbankan nasional dengan nilai Rp 5.849 triliun.

"Angka-angkanya menunjukan masih begitu. Kecuali ada tantangan baru, kita juga enggak tahu ke depan bagaimana. Insya Allah, mudah-mudahan betul-betul siap," ungkap Jasmi.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Bank Wakaf Mikro Diharap Genjot Inklusi Keuangan Syariah

Bank DKI Dukung Layanan Perbankan BWM Pondok Karya Pembangunan Bank DKI melalui Unit Usaha Syariah berkolaborasi dengan Yayasan Pondok Karya Pembangunan (PKP) mendukung  pendirian Bank Wakaf Mikro. Hal ini sebagai salah satu bentuk komitmen dalam mendukung pemberdayaan masyarakat kecil di lingkungan Pondok Pesantren dengan pola kelompok dan pendampingan, sehingga dapat memaksimalkan peran pesantren bagi ekonomi produktif. Direktur Utama Bank DKI, Fidri Arnaldy menyampaikan adapun bentuk dukungan Bank DKI mencakup modal pendirian, modal kerja dan operasional Bank Wakaf Mikro Pondok Karya Pembangunan. Kehadiran Bank DKI di Pondok Karya Pembangunan ini tentunya diharapkan dapat mendukung pengelolaan keuangan di lingkungan pondok pesantren PKP. Kehadiran Bank Wakaf Mikro ini diharapkan juga dapat mendorong inklusi keuangan syariah bagi komunitas sekitar. Fidri menyampaikan Bank DKI juga siap mendorong digitalisasi Bank Wakaf Mikro Pondok Karya Pembangunan serta seluruh ekosistem di pondok pesantren melalui berbagai produk perbankan digital yang disediakan oleh Bank DKI. Kedepannya dengan menggunakan layanan perbankan digital Bank DKI, Bank Wakaf Mikro serta anggota dapat menikmati kemudahan bertransaksi di berbagai ekosistem yang telah dibangun oleh Bank DKI.

Produk Digital

Ilustrasi bank syariah

Bank DKI memiliki beragam produk digital seperti e-Form Micro Finance, JakOne Abank, e-Order, dan scan to pay QRIS yang dapat menunjang pengembangan UMKM anggota Bank Wakaf Mikro Pondok Karya Pembangunan mulai dari pembiayaan hingga kemudahan bertransaksi.

Anggota Bank Wakaf Mikro dapat memanfaatkan produk Kartu Debit Combo sebagai kartu anggota dapat digunakan untuk berbagai transaksi di merchant dengan EDC GPN, Transjakarta, Vending Machine, Ancol, dan tol.

Sementara, di sisi fasilitas pembiayaan, Bank DKI melakukan digitalisasi dengan menghadirkan fasilitas pembiayaan yang didukung dengan digitalisasi layanan seperti e-Form Micro Finance yang merupakan layanan pengajuan permohonan Pembiayaan Mikro Bank DKI secara online.

Sinergi Bank DKI dan pemerintah dalam program Bank Wakaf Mikro ini diharapkan dapat menjadi solusi yang berkelanjutan dalam mengentaskan kemiskinan dan kesenjangan ekonomi. Sebagai salah satu bank terdepan dalam digital banking di Indonesia, tentunya juga mendorong penuh untuk kemudahan akses fasilitas melalui digitalisasi Bank Wakaf Mikro.

Infografis: Deretan Bank Digital di Indonesia (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya