Liputan6.com, Jakarta - Harga emas jatuh pada penutupan perdagangan Jumat (Sabtu pagi waktu Jakarta), dan membukukan penurunan mingguan. Pelemahan harga emas ini dipengaruhi sentimen tanda-tanda pengetatan kebijakan moneter yang cepat oleh Bank Sentral AS atau the Federal Reserve (the Fed).
Sentimen kenaikan bunga the Fed itu mengangkat imbal hasil obligasi AS berjangka waktu 10 tahun dan juga dolar AS. Kenaikan kedua instumen investasi ini memberi tekanan kepada emas.
Advertisement
Mengutip CNBC, Sabtu (23/4/2022), harga emas di pasar spot turun 0,9 persen menjadi USD 1.932,87 per ounce. Sedangkan harga emas berjangka AS turun 0,7 persen menjadi USD 1.934,7 per ounce.
“Logam yang menjadi instumen safe-haven ini membutuhkan percikan fundamental baru untuk meningkatkan kepercayaan investor dan pedagang, dan itu tidak terjadi," jelas analis senior Kitco Jim Wycoff.
"Gerak menyamping yang telah kita lihat ... telah mengundang beberapa penjualan berbasis grafik,” tambah dia.
Ketua the Fed Jerome Powell mengatakan pada hari Kamis bahwa kenaikan suku bunga setengah poin sudah hampir mengjadi kenyataan ketika bank sentral AS bertemu pada bulan Mei. Hal ini menunjukkan kemungkinan besar the Fed akan menggunakan tindakan agresif untuk menjinakkan inflasi yang melonjak.
Nada hawkish membantu imbal hasil Treasury 10-tahun AS memperpanjang kenaikan dan juga mendorong penguatan indeks dolar AS.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Emas Batangan
Meskipun emas batangan dianggap sebagai aset safe-haven selama periode inflasi yang melonjak, tetapi kenaikan suku bunga untuk mengendalikan kenaikan harga meningkatkan biaya memegang emas batangan yang tidak memberikan imbal hasil.
"Terlepas dari kinerja harga yang lesu baru-baru ini, emas tetap menarik permintaan dari manajer aset yang mencari perlindungan terhadap kenaikan inflasi, pertumbuhan yang lebih rendah, ketidakpastian geopolitik, serta peningkatan volatilitas dalam saham dan tidak terkecuali obligasi," kata analis Saxo Bank Ole Hansen dalam sebuah pernyataan.
Di pasar fisik batangan, penjual emas di India mengurangi diskon minggu ini karena permintaan sedikit meningkat setelah harga turun. Sementara aktivitas di konsumen utama China masih diredam oleh pembatasan yang disebabkan oleh COVID.
Untuk logam mulia lain, harga perak di pasar spot turun 1,9 persen menjadi USD 24,16 per ounce, menuju penurunan mingguan terbesar sejak akhir Januari yaitu dengan turun sekitar 5,6 persen.
Platinum turun 4,3 persen menjadi USD 926.02 per ounce dan paladium turun 1,9 persen menjadi USD 2.374,99.
Advertisement
Harga Emas Dunia Hari Ini Tergelincir ke Posisi Terendah 2 Pekan
Pada perdagagan sehari sebelumnya, harga emas dunia tergelincir 1 persen ke level terendah dalam dua minggu. Harga logam mulia tertekan peningkatan imbal hasil Treasury AS dan selera risiko yang lebih kuat, di mana investor mengharapkan pengetatan kebijakan agresif oleh Federal Reserve.
Melansir laman CNBC, Jumat (22/4/2022), harga emas di pasar spot turun 0,6 persen menjadi USD 1.946,73 per ons, setelah mencapai level terendah sejak 8 April. Sedangkan harga emas berjangka AS turun 0,4 persen menjadi USD 1.948,20.
Presiden Fed San Francisco Mary Daly meyakini jika kasus kenaikan suku bunga setengah poin bulan depan adalah "lengkap" dan "solid."
Kenaikan suku bunga Fed tahun ini dilihat sebagai langkah tepat dalam menghadapi kenaikan suku bunga tinggi.
"Harga emas terkoreksi karena pasar mengharapkan Fed untuk lebih agresif dalam menaikkan suku bunga, sementara imbal hasil juga bergerak naik," kata Kepala Strategi Komoditas TD Securities, Bart Melek.
Sementara emas dianggap sebagai lindung nilai terhadap inflasi, kenaikan suku bunga meningkatkan biaya peluang memegang emas batangan yang tidak menghasilkan.
Imbal hasil Treasury 10-tahun AS beringsut menuju puncak lebih dari tiga tahun yang diskalakan, karena pasar obligasi mengalami aksi jual tajam lainnya di tengah taruhan untuk kenaikan suku bunga yang agresif.
"Postur grafik indeks saham AS telah membaik minggu ini, untuk menarik sejumlah uang dari logam safe-haven," kata analis senior Kitco Jim Wycoff dalam sebuah catatan.