Liputan6.com, Banyuwangi Dinas Pertanian dan Pangan Banyuwangi meluncurkan Pelayanan Jasa Usaha Alat dan Mesin Pertanian (alsintan) Terintegrasi atau disingkat Playu Anter. Program ini mengintegrasikan pelayanan konsultasi pertanian dengan penerapan budidaya modern menggunakan alsintan.
Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani mengatakan Playu Anter merupakan pengembangan dari program E-Bilaperdu (Elektronik Mobil Layanan Pertanian Terpadu) yang telah berjalan sebelumnya. Program ini merupakan pelayanan jemput bola atas berbagai masalah pertanian yang dialami oleh petani.
Advertisement
Layanan ini menggunakan mobil yang telah disulap menjadi klinik berjalan untuk menangani beragam masalah pertanian dan peternakan. Seperti hama wereng di musim penghujan, masalah irigasi, dan mengatasi ternak yang sakit.
Para petani bisa berkonsultasi tentang berbagai permasalahan pertanian melalui aplikasi e-Bilaperdu yang bisa diunduh melalui playstore.
“Fasilitas ini sedang dalam tahap pengembangan. Ke depan, selain petani bisa berkonsultasi masalah pertanian, mereka juga bisa mengakses layanan jasa alsintan untuk mendukung kegiatan budidaya, mulai dari hulu hingga hilir,” kata Ipuk, ditulis Senin (25/4/2022).
Layanan yang ditawarkan program Playu Anter meliputi, jasa penggunaan traktor, green seeder untuk persemaian, transplanter untuk penanaman benih, serta combine harvester untuk memanen padi.
“Dengan menerapkan sistem budidaya modern, petani akan lebih diuntungkan. Selain bisa mengerek produktivitas, dari sisi operasional juga lebih efisien karena tidak memakan waktu lama," urai Ipuk.
Plt. Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Banyuwangi M Khoiri menambahkan, program Playu Anter sudah dilaksanakan sejak 2020. Saat ini pelaksanaannya dilakukan oleh 6 kelompok usaha pelayanan jasa alsintan (Upja) yang tersebar di kecamatan, Wongsorejo, Kabat, Rogojampi, Cluring, Blimbingsari, dan Tegaldlimo.
Pada tahap awal, layanan Playu Anter bisa diakses secara manual. Petani yang membutuhkan jasa layanan alsintan bisa langsung menghubungi call center masing-masing Upja yang terdekat dengan lokasinya.
Selanjutnya, upja bersangkutan akan menindaklanjuti permohonan layanan yang diajukan oleh petani. Masing-masing Upja tersebut telah dilengkapi berbagai jenis alsintan dan mendapatkan pendampingan dari Dispertan Pangan.
Bisa Diakses Online
“Saat ini kita masih dalam proses meng-input menu layanan ini ke dalam aplikasi e-Bilaperdu. Sehingga ke depan petani bisa mengakses secara online lewat e-Bilaperdu,” urai Khoiri.
Petani bisa memanfaatkan jasa ini sejak proses membajak tanah, menyemai benih, menanam, hingga panen. Atau sesuai kebutuhan mereka.
"Misalnya, yang hanya memerlukan traktor atau combine harvester saja juga bisa. Nanti biaya operasionalnya juga berbeda antara yang full service dan sebagian,” kata dia.
Khoiri menyebut, layanan ini memberikan banyak keuntungan bagi petani. Dari sisi biaya, proses budidaya menggunakan alsintan lebih efisien.
"Kalau menanam padi dikerjakan manual butuh waktu tiga hari, dengan transplanter cukup satu-dua hari. Sehingga lebih hemat biaya," kata Khoiri.
"Dari sisi waktu juga diuntungkan. Semakin cepat proses tanamnya, luasan tanam yang dihasilkan juga semakin besar. Tentu ini akan berimbas pada peningkatan produksi petani" imbuhnya.
Tak hanya berdampak pada pengguna jasa layananan, program Playu Anter dari Dinas Pertanian ini juga memberikan manfaat bagi kelompok tani yang terlibat di masing-masing Upja.
"Mereka akan mendapatkan penghasilan tambahan saat ada permintaan layanan Playu Anter," ujarnya.
Layanan yang telah disosialisasikan sejak 2020. Saat ini telah dimanfaatkan sejumlah petani di berbagai daerah. “Sedikitnya sudah ada 1.148,7 hektare lahan yang memanfaatkan jasa Playu Anter,” papar Khoiri
Advertisement