Sri Mulyani Bakal Bertemu Jeff Bezos di Washington, Bahas Perubahan Iklim

Selain bertemu Jeff Bezos, Sri Mulyani juga dijadwalkan bertemu dengan State Minister of Germany Katja Keul untuk membahas perubahan iklim atau climate change.

oleh Liputan6.com diperbarui 23 Apr 2022, 16:30 WIB
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati dan Gubernur Bank Sentral Negara G20 membahas beberapa agenda utama, dalam pertemuan kedua IMF-World Bank Group (WBG) 2022 dan 2nd Finance Ministers and Central Bank Governors (FMCBG). Dok Kemenkeu

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati akan bertemu dengan CEO Amazon Jeff Bezos di sela Pertemuan Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral G20  di Washington DC, Amerika Serikat (AS). Ada beberapa isu strategis yang akan dibicarakan kedua tokoh tersebut. 

Dalam akun instagram @smindrawati, Menkeu membeberkan salah satu agenda untuk bertemu dengan pendiri raksasa e-commerce Amazon Jeff bezos pada Sabtu 23 April 2022.

"Di hari kelima agenda masih padat. Salah satunya adalah pertemuan dengan Jeff Bezos," tulis Sri Mulyani seperti dikutip pada Sabtu (23/4/2022).

Pertemuan Sri Mulyani dengan Jezz Bezos ini untuk membahas dua isu global penting yaitu transisi energi baru dan terbarukan (EBT) serta perubahan iklim atau climate change.

"Pertemuan dengan Jeff Bezos untuk membahas mengenai transisi energi dan climate change di dunia, dan di Indonesia," tulis Sri Mulyani.

Selain bertemu Jeff Bezos, Sri Mulyani juga dijadwalkan melakukan pertemuan dengan seluruh Vice President World Bank dan melakukan pertemuan dengan State Minister of Germany, Katja Keul. Adapun isu yang dibahas masih terkait perubahan iklim atau climate change.

"Hari ini masih berisikan beragam agenda, pertemuan dan diskusi-diskusi konstruktif menganai climate change. Selamat berakhir pekan, dan pastikan anda selalu menjaga protokol kesehatan. Salam rindu dari Washington DC," tutupnya.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


5 Perusahaan Luncurkan Komitmen Penghapus Karbon USD 925 Juta hingga 2030

Stripe, Alphabet, Shopify, Meta, dan McKinsey Sustainability berkomitmen mengakselerasi pengembangan teknologi penghapus karbon secara permanen.

Stripe, Alphabet, Shopify, Meta, dan McKinsey Sustainability hari ini meluncurkan Frontier, komitmen pasar maju (advance market commitment atau AMC) untuk mengakselerasi pengembangan teknologi penghapus karbon secara permanen.

Kelima perusahaan merencanakan komitmen senilai USD 925 juta (lebih dari Rp 13,28 triliun) dalam 9 tahun ke depan untuk membeli teknologi penghapus karbon secara permanen dari para penyedia solusi baru yang menjanjikan.

Frontier bertujuan menunjukkan kepada para periset, wirausahawan, dan investor akan adanya potensi pasar untuk teknologi penghapus karbon. Satu dekade lalu, model AMC berhasil mengakselerasi pengembangan vaksin pneumokokus untuk negara-negara berpendapatan rendah dan menyelamatkan sekitar 700.000 jiwa. Ini adalah kali pertama model ini diterapkan pada penghapusan karbon berskala besar.

“Dengan Frontier, kami ingin menyampaikan pesan yang kuat kepada pengusaha, peneliti, dan investor bahwa pasar untuk penghapusan karbon secara permanen tersedia, silakan bangun dan kami akan membelinya," kata Head of Climate, Stripe Nan Ransohoff dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin (18/4/2022).

Penurunan emisi secara radikal sangat penting untuk menghindari dampak terburuk perubahan iklim. Namun, menurut laporan terkini dari Intergovernmental Panel on Climate Change, belum ada cara untuk menjaga kenaikan suhu global di bawah 1,5 derajat Celcius per tahun tanpa menghapus CO2 bervolume gigaton yang ada di atmosfer dan laut secara permanen.

“Kami berkomitmen untuk mencapai nol-bersih emisi (net zero emissions) di seluruh rantai nilai kami pada 2030 melalui kemitraan baru dan solusi inovatif dalam pengurangan emisi dan penghapusan karbon. Frontier merupakan langkah penting untuk membantu mempercepat pengembangan dan adopsi teknologi penghapusan karbon untuk dunia yang lebih berkelanjutan," jelas Head of Energy Strategy, Meta Peter Freed.

 


Teknologi Penghapus Karbon

Teknologi penghapus karbon telah mengalami kemajuan yang signifikan, namun masih belum cukup untuk mencapai skala yang dibutuhkan.

Teknologi penghapus karbon telah mengalami kemajuan yang signifikan, namun masih belum cukup untuk mencapai skala yang dibutuhkan.

Hingga 2021, kurang dari 10.000 ton karbon dioksida telah dihapus secara permanen dari atmosfer menggunakan teknologi sejenis.

Model IPCC membutuhkan sekitar 6 miliar ton penghapus CO2 setiap tahun hingga 2050 untuk dapat mencapai target 1,5 derajat Celcius. Frontier AMC didesain untuk mendukung dan mendorong industri melakukan pengembangan teknologi ini sesegera dan secepat mungkin.

“Komitmen kami sangat jelas sejak kami meluncurkan Sustainability Fund di 2019, Bergabunglah bersama kami. Perubahan iklim hanya dapat diselesaikan jika kita bersatu, dan itulah yang kami lakukan melalui komitmen pasar yang maju ini. Pesan yang kami sampaikan melalui Frontier sesuai dengan apa langkah selanjutnya yang perlu diambil oleh pasar penghapusan karbon," tutur Head of Sustainability, Shopify, Stacy Kauk.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya