Liputan6.com, Jakarta - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi meminta jajaran kepolisian, dinas perhubungan, hingga pemerintah daerah untuk memperhatikan titik-titik rawan macet di Jawa Barat. Misalnya titik adanya pasar tumpah di beberapa daerah.
“Misalnya untuk di daerah Garut itu, dan adanya pasar tumpah, serta titik lainnya itu jadi satu keharusan,” kata Budi Karya Sumadi dalam Rapat Koordinasi Angkutan Lebaran 2022, di Bandung, Sabtu (23/4/2022).
Advertisement
Dengan demikian, ia juga mengimbau untuk pelaku perjalanan menuju wilayah Garut dan seterusnya untuk bisa memanfaatkan jalur selatan. Hal ini guna mengurai kepadatan di jalur utama wilayah Jawa Barat.
Imbauan ini juga berlaku bagi pemudik dari Jawa Barat yang akan menuju wilayah Jawa Tengah hingga Jawa timur.
“Diinformasikan kepada saudara kita dari Garut, Bandung, Tasikmalaya, Banjar itu bisa ke (jalur) selatan, bahkan kita hari Selasa akan ke cilacap untuk cek yang di Jawa Tengah,” katanya.
Sementara itu, terkait larangan akses bagi kendaraan logistik di jalan tol yang mulai berlaku, Menhub Budi mengingatkan kendaran pengangkut sembako masih diperbolehkan untuk melalui jalan tersebut. Selain itu kendaraan pengangkut bahan bakar juga masih memiliki akses.
“Mengingatkan saja, sembako itu boleh jalan, agar tidak terjadi kekurangan sembako, tetap dijalankan,” katanya.
Lebih lanjut, Menhub Budi juga memberikan perhatian terkait simulasi rekayasa lalu lintas yang akan dilakukan kedepannya. pasalnya, diprediksi pemudik kali ini akan bisa mencapai 60 persen lebih banyak dari pemudik 2019 lalu.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Rekayasa Lalu Lintas
Menurut taksirannya, ada sekitar 85 juta pemudik memanfaatkan momentum lebaran 2022 kali ini. Pihaknya dan Jasa Marga sendiri telah menyusun rencana rekayasa lalu lintas untuk diterapkan kedepannya. Termasuk penerapan ganjil genap serta one way di jalan tol.
“Kami berkali-kali melakukan simlasi, message-nya adalah angka kenaikan 40 persen (pemudik) adalah angka maksimal, tidak boleh terjadi lebih dari 40 persen, kalau terjadi itu tidak oke atau fail. Oleh karenanya kita harus menurunkan jumlah sesuai dengan prediksi menjadi lebih rendah dari 40 persen, sehingga kecepatan rata-rata mobil berjalan lebih lancar,” paparnya.
Pada kesempatan itu Menhub Budi meminta seluruh jajarannya untuk bisa menjalankan rekayasa lalu lintas yang telah disusun. Ia juga menaksir empat rekayasa dengan tingkatannya akan terjadi saat 28-30 April 2022 atau puncak arus mudik.
“Tapi bisa jadi tanggal 28, 29, 30 itu semua rekayasa akan terjadi dan oleh karenanya saya minta dengan sangat kapolda dan kapolres yang hadir disini untuk secara seksama mengkoordinasikan hal tersebut karena kewenangan diskresi itu pada polisi,” paparnya.
“Karena apabila itu melampaui (kapasitas) akan terjadi kemacetan,” imbuhnya.
Sementara, ia juga meminta Direktur Operasi Jasa Marga untuk memperlancar titik berangkat di wilayah jalan tol sekitaran Jabodetabek dan Jawa Barat. Tujuannya agar tidak ada penumpukan yang terjadi yang mengakibatkan kemacetan.
Advertisement
Kemenkes Siapkan 340 Pos Kesehatan saat Mudik Lebaran
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyiapkan 340 pos layanan kesehatan saat mudik Lebaran 2022.
Nantinya, pos kesehatan ini akan melayani masyarakat yang melakukan perjalanan ke kampung halaman untuk bisa bertemu keluarga dan merayakan Idul Fitri.
Hal ini disampaikan oleh Sekretaris Direktorat Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmidzi. Dia pun mencatat diperkirakan ada 85 juta orang yang melakukan perjalanan saat mudik Lebaran 2022.
"Kemenkes menyiapkan 340 pos layanan kesehatan untuk melayani masyarakat," kata dia dalam konferensi pers yang disiarkan melalui YouTube Kementerian Kesehatan RI, Rabu (20/4/2022).
Tak hanya pos layanan kesehatan, Kementerian Kesehatan juga mengaku menyediakan ambulans roda empat dan roda dua pada rest area jalan tol, pintu exit tol, jalur tol, jalur jalan raya non tol, serta beberapa tempat wisata.
Nadia berharap, dengan hal ini warga yang melakukan perjalanan mudik Lebaran tetap bisa mengakses pelayanan kesehatan. Selain itu juga, memastikan para pemudik tetap sehat dan aman selama perjalanan, serta meminimalisir terjadinya masalah kesehatan yang tak segera ditangani.
Dia menambahkan, Kementerian Kesehatan akan mengaktifkan 13.966 fasilitas kesehatan di seluruh provinsi. Seluruh fasilitas kesehatan ini aktif mulai pada 25 April 2022.
"Dengan upaya pendekatan akses pelayanan kesehatan masyarakat yang melakukan perjalanan mudik diharapkan risiko kesehatan diminalisir selama perjalanan mudik agar mudik kita menjadi sehat dan aman," ucap Nadia.