Liputan6.com, Jakarta Direktorat Lalu Lintas Polda Jawa Barat menyiapkan tiga skenario cara bertindak jika kemacetan panjang terjadi di Gerbang Tol (GT) Cileunyi saat arus mudik Lebaran 2022.
Direktur Lalu Lintas Polda Jawa Barat Kombes Pol Romin Thaib mengatakan tiga skenario cara bertindak itu dilakukan karena GT Cileunyi termasuk jalur yang ramai dilalui pemudik menuju jalur selatan.
"Semua tempat kita lakukan alternatif-alternatif, itulah strategi kita untuk membuat arus mudik ini berjalan lancar, makanya kita harap masyarakat berpartisipasi," kata Romin di Bandung, Jawa Barat, Sabtu 23 April 2022.
Yang pertama, ia mengaku telah berkoordinasi dengan Jasa Marga untuk meminta menambah card reader (pemindai kartu) untuk mempercepat pemudik keluar pintu tol menggunakan kartu E-Tol.
Baca Juga
Advertisement
"Itu perlu ditambah supaya nanti petugas jemput bola, termasuk kita memperkuat gerbang satelitnya," kata dia, yang dilansir dari Antara.
Lalu yang kedua yakni petugas kepolisian menurutnya bakal mengarahkan kendaraan untuk meneruskan perjalanan ke Tol Cisumdawu. Nantinya pemudik yang akan bertujuan ke jalur selatan bisa keluar di GT Jatinangor.
"Setelah keluar di Jatinangor, pemudik bisa menyesuaikan untuk berjalan ke arah mananya," katanya.
Prediksi puncak mudik yang diperkirakan Dinas Perhubungan Jawa Barat terjadi pada 29 dan 30 April. Sementara untuk puncak arus balik diperkirakan akan terjadi pada 8 Mei 2022. Diperkirakan lonjakan kendaraan akan terjadi pada pukul 07.00-09.00 WIB.
Jumlah pemudik pada momen Idulfitri tahun 1443 H secara nasional diprediksi mencapai 85,5 juta orang.
Wilayah Tujuan Pemudik
Dari jumlah itu, sekitar 14,9 juta orang pemudik akan masuk atau bertujuan ke wilayah Jawa Barat (Jabar) di luar wilayah Bogor, Depok dan Bekasi (Bodebek), atau sekitar 17,2% dari total pemudik.
Sementara pemudik yang akan masuk wilayah Jakarta plus Bodebek akan mencapai 5,9 juta orang atau sekitar 7%.
Kemudian, tujuan pemudik terbanyak masih ke wilayah Jateng dengan perkiraan mencapai 27,5% atau sekitar 23,5 juta orang, Jatim 16,8 juta orang atau 19,6%.
Dinas Perhuhungan Jabar sendiri memperkirakan warga Jabar yang akan keluar pada momen Idulfitri tahun ini akan mencapai 9,2 juta orang. Sementara Jakarta plus Bodebek mencapai 14 juta orang.
"Pemudik yang akan melintas Jabar diperkirakan mencapai 4,5 juta orang. Melintasi jalan arteri, hingga jalur alternatif dan terutama jalan tol," ujar Kepala Dinas Perhubungan Jabar A. Koswara.
Menurut Sekretaris Dinas Perhubungan Jabar Idat Rosana menambahkan kendaraan yang akan digunakan pemudik akan didominasi oleh kendaraan pribadi, baik mobil ataupun motor.
Advertisement
Antisipasi Penumpukan
Mobil diprediksi akan mencapai 28,6% sementara motor sekitar 21,5%. Sisanya menggunakan kendaraan angkutan umum seperti bus kota (17,38%), kereta api (9,7%), pesawat (8,13%) dan sisanya lewat jalur laut/sungai.
Diperkirakan, pemudik dengan mobil akan memilih istirahat di rest area baik di dalam jalan tol atau jalan arteri. Sementara pemotor akan memilih istirahat di kawasan SPBU.
"Kami mengantisipasi penumpukan kendaraan saat istirahat, baik di rest area dan SPBU, agar tidak mengganggu lalu lintas," ujarnya.
Total personel Dishub, baik di tingkat Jabar hingga kabupaten/kota yang akan bertugas selama arus mudik dan balik mencapai sekitar 5.000 orang. Personel akan diturunkan di jalur mudik hingga di posko-posko sepanjang jalur mudik di Jabar.
Dishub Jabar sendiri telah melakukan sejumlah antisipasi selama momen mudik, di antaranya menyediakan informasi terpadu angkutan Lebaran Si Manis dan menyiarkan secara langsung (live streaming) kondisi lalu lintas, melalui radio dan internet.
Menyiapkan posko mudik di terminal bandara, dermaga dan rest area dengan total 42 titik.
Booster di Kampung Halaman
Penyuntikan vaksin penguat atau booster akan dilakukan bagi pemudik yang datang ke kampung halaman namun belum divaksin. Antisipasi tersebut dilakukan di tempat tujuan mudik. Demikian dikatakan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.
"Sedang kami hitung daerah-daerah yang pemudiknya banyak di Jawa Barat, nyegatnya di desanya. Jadi disuntik vaksin pas si pemudik tiba yang kebetulan lolos, dan belum divaksin booster. Jadi disuntik (vaksin) di tempat mudiknya," kata Ridwan Kamil di Masjid Raya Kota Bogor, Rabu (13/4) malam.
Hal tersebut merupakan upaya Pemda Provinsi Jabar untuk menjaga warga yang mudik tetap sehat dan tidak menularkan kepada keluarganya.
"Tujuan mudik memang mulia, bisa bertemu dengan orang tua, tapi bereskan dulu potensi penyakitnya," papar Kang Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil.
Jumlah pemudik saat lebaran memang banyak dari wilayah Bogor, Depok, dan Bekasi. Maka dari itu, Kang Emil meminta Bima Arya selaku Wali Kota Bogor untuk melakukan penguatan vaksin dosis ketiga (booster).
Advertisement