Liputan6.com, Banyuwangi Kabupaten Banyuwangi sudah sejak lama dikenal dengan ragam budayanya yang menarik, unik dan identik. Hampir setiap daerah di Banyuwangi tumbuh sebagai daerah kreatif yang menandai eksistensinya.
Seperti halnya yang dilakukan oleh warga Siliragung. Saat momen ramadan warga di wilayah tersebut memiliki cara unik untuk memperingatinya.
Advertisement
Menginjak malam ke 21, warga menggelar upacara syukur dan uniknya warga juga menggelar 'Festival Miniatur Kapal'. Gambaran dan pengingat bahwa Banyuwangi memiliki potensi bahari yang begitu luar biasa. Festival berlangsung di bantaran Kanal Khayangan.
Di bumbui dengan musik-musik dan gemerlap lampu bantaran Kanal Khayangan yang biasanya sepi, nampak hidup dan meriah.
Komandan Pos Rayon Militer Siliragung Pelda Hariyanto mengatakan, festival tersebut sudah kali kedua digelar. Festival dilakukan di momen-momen akhir bulan ramadan.
"Festival dilakukan sekali selama Ramadan. Dimulai sejak sore istilahnya ngerandu buko dan bhakti sosial. Selanjutnya yakni buka bersama, ibadah magrib dan traweh lalu berlanjut festival miniatur kapal hingga waktu tengah malam," kata Pelda Hariyanto. Minggu (24/4/2022)
Ia menyebut festival itu diinisiasi oleh pemuda di wilayah setempat. Secara gotong royong pemuda menggali potensi, mengonsep lalu mengeksekusinya dengan keren. Harapannya dapat menjadi ciri khas wilayah tersebut.
Swadaya Masyarakat
"Anggarannya pun didapat dari swadaya. Masyarakat sangat antusias," ujarnya.
Ia mengapresiasi kekreatifan pemuda Siliragung. Ia berharap kegiatan semacam terus lestari, melekat menjadi budaya yang dapat diwariskan ke generasi selanjutnya.
"Harapannya mendatang lingkupnya dapat diperluas, sementara masih di satu desa tapi selanjutnya bisa dikembangkan menyeluruh di seluruh Kecamatan Siliragung," tandasnya.
Advertisement