Lampaui 2019, Penumpang Pesawat di Puncak Mudik Bisa Capai 1.300 per Hari

Memenhub mengatakan pergerakan penumpang pesawat jelang Lebaran 2022 akan terus mengalami peningkatan hingga hari puncak mudik

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 24 Apr 2022, 20:00 WIB
Pesawat maskapai Garuda Indonesia terparkir di areal Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Kamis (16/5/2019). Pemerintah akhirnya menurunkan tarif batas atas (TBA) tiket pesawat atau angkutan udara sebesar 12-16 persen yang berlaku mulai Kamis hari ini. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Novie Riyanto memprediksi, pergerakan penumpang pesawat jelang Lebaran 2022 akan terus mengalami peningkatan hingga hari puncak mudik. Jumlahnya bahkan bisa lebih tinggi daripada angka rata-rata di musim mudik 2019.

Hal itu disampaikannya saat mendampingi Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi melakukan inspeksi ke Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Banten, Minggu (24/4/2022).

"Pada mudik lebaran 2019 perharinya bisa sekita 1.200 penumpang, sekarang sudah 900 penumpang. Diprediksi jelang lebaran bisa mencapai 1.200 sampai 1.300 penumpang per hari," ujar Novie.

Ia menambahkan, dengan meningkatnya jumlah penumpang, sejumlah maskapai sudah melakukan permintaan untuk mengadakan extra flight. Selain itu, untuk mengantisipasi lonjakan penumpang, telah dilakukan optimalisasi operasional bandara dari sebelumnya 12 jam menjadi 18-24 jam.

Menurut proyeksi Kementerian Perhubungan, diprediksi sebanyak 8,9 juta orang akan mudik menggunakan pesawat atau sekitar 10 persen dari total pemudik yang diprediksi mencapai 85,5 juta orang.

 


Apresiasi ke Penumpang

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi

Pada kesempatan sama, Menhub Budi Karya Sumadi mengapresiasi masyarakat yang mengikuti anjuran pemerintah untuk mudik lebih awal, guna menghindari kepadatan di masa puncak mudik yang diprediksi terjadi pada 28-30 April 2022 mendatang.

"Sebelumnya pergerakan penumpang di Bandara Soekarno Hatta sekitar 400 pergerakan pesawat per hari. Tetapi dua hari ini sudah meningkat menjadi 900 pergerakan per harinya. Okupansinya sudah mendekati 100 persen. Ini berarti anjuran mudik lebih awal sudah dilakukan," jelas Menhub.

Dia mengungkapkan, telah menanyakan kepada sejumlah penumpang alasan melakukan mudik lebih awal. "Penumpang yang sengaja mudik lebih awal mengatakan, selain untuk menghindari kepadatan di hari puncak, juga harga tiketnya lebih murah," imbuhnya.

Aspek keselamatan ditekankannya menjadi hal penting untuk disiapkan. Mulai dari pemeriksaan kelaikan pesawat melalui kegiatan ramp check, maupun pemeriksaan kesehatan awak pesawat.

 


Ketersediaan Pesawat

Tarif Batas Atas Tiket Pesawat

Selain itu, ketersediaan armada pesawat, dan juga pengecekan syarat kesehatan dan pengawasan penerapan protokol kesehatan juga menjadi perhatian utama.

Menhub meyakini, dengan koordinasi dan komunikasi yang baik antar unsur terkait, penyelenggaraan mudik tahun ini bisa dilakukan dengan baik, seperti yang sudah pernah dilakukan saat menangani jamaah penerbangan untuk umrah beberapa waktu lalu.

"Kepada para petugas, lakukan dengan tegas namun tetap sopan, bersahabat, dan melayani dengan ramah. Mari bersama-sama kita wujudkan mudik yang aman dan sehat," ujar dia.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya