Macet Parah saat Mudik Lebaran, Jalan Tol Bakal Gratis

Antisipasi kemacetan di jalan tol pada saat arus mudik lebaran dan dan arus balik, Kementerian Perhubungan berencana akan menggratiskan biaya jalan tol.

oleh Pramita Tristiawati diperbarui 24 Apr 2022, 18:00 WIB
Arus kendaraan saat melintas di ruas Tol Layang Jakarta-Cikampek, Bekasi, Jawa Barat, Kamis (30/12/2021). Sebanyak 143.660 kendaraan tercatat meninggalkan Jakarta lewat empat gerbang tol (GT) utama, antara lain Cikampek Utama, Kalihurip Utama, Ciawi, dan Cikupa. (merdeka/com/Iqbal S Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta Antisipasi kemacetan di jalan tol pada saat arus mudik lebaran dan dan arus balik, Kementerian Perhubungan berencana akan menggratiskan biaya tol. Namun ketentuannya, apabila macet lebih dari 1 kilometer dan atas penilaian dari Satlantas daerah kemacetan tersebut.

"Itu juga ada prosedurnya, kewenangannya akan diserahkan ke Kakorladan Kapolres setempat. Jadi polisi yang menilai apakah bisa diberikan dispensi apabila ada macet lebih dari 1 kilometer," ujar Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, di Terminal 1 Bandara Soetta, Minggu (24/4/2022).

Menhub juga menegaskan, agar para operator jalan tol juga ikut bekerja sama mengantisipasi kemacetan. Terlebih lagi musim mudik tahun 2022 merupakan musim mudik pertama setelah adanya larangan mudik selama 2 tahun akibat pandemi Covid-19.

"Tapi kita minta semua operator tol itu aware jangan sampai ada kemacetan. Misalnya dengan menambah personil, perbaiki sistem mengatur jalan dan sebagainya, bahkan bisa juga dengan memberikan anjuran menjual kartu (tol elektrik) di situ," katanya.

Bukan hanya wacana menggratiskan tol, Menhub Budi mengungkap sejumlah strategi yang telah dibahas bersama Presiden Jokowi dan stakeholder terkait.

"Sebenarnya sudah ditetapkan tidak ada diskon, cuman ada satu diskresi apabila antrean mobil lebih dari 1 kilometer, enggak bayar malah. Bablas," bebernya.


Tak Mau Kena Macet? Ayo Mudik Lebaran Hari Ini

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy didampingi Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menggelar rapat koordinasi kesiapan Jawa Barat dalam penyelenggaraan mudik lebaran 2022

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy didampingi Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menggelar rapat koordinasi kesiapan Jawa Barat dalam penyelenggaraan mudik lebaran 2022, pada Sabtu (23/4).

Menko PMK menyampaikan Jawa Barat sudah siap menyelenggarakan mudik tahun 2022 ini, Menko PMK menyampaikan ada empat hal yang dikoordinasikan dalam penangangan mudik tahun 2022 ini yaitu tata kelola lalu lintas ditambah ketersediaan BBM secara baik; pelaksanaan vaksinasi terutama vaksin booster; ketersediaan bahan pokok; dan mengantisiasi kemungkinan-kemungkinan adanya peristiwa bencana serta edukasi terhadap pemudk agar memiliki perilaku yang membuat mudiknya aman dan sehat.

“Dari penjelasan Pak Kapolda Jabar dari Pak Wagub Jabar, semuanya menandakan bahwa Jawa barat sudah siap untuk menyukseskan pelaksanaan mudik tahun ini,” ucap Menko PMK dalam keterangannya, Minggu (24/4/2022)

Menko Muhadjir berharap, mudik tahun ini membawa kegembiraan bagi masyarakat dan tidak terjadi hal-hal yang tidak diharapkan.

“Siapkanlah perjalanan mudik dengan sebaik-baiknya, termasuk berperilaku baik dan bertanggung jawab. Jangan datang membawa Covid-19 atau pulang membawa Covid-19. Segera lakukan vaksin booster,” ujarnya.


Pemudik Jawa Barat

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy didampingi Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menggelar rapat koordinasi kesiapan Jawa Barat dalam penyelenggaraan mudik lebaran 2022

Pada kesempatan yang sama, Menhub mengatakan, Jawa Barat menjadi daerah tujuan terbesar pemudik yang ketiga setelah Jawa Tengah dan Jawa Timur. Diprediksi, sekitar 14,7 juta orang atau 17 persen dari total pemudik pada tahun ini yang diperkirakan sebesar 85,5 juta orang.

“Oleh karenanya, kami sudah melakukan antisipasi dengan melakukan simulasi rekayasa lalu lintas jauh-jauh hari yang sudah disepakati dengan Korlantas, BPJT, dan unsur terkait lainnya,” jelas Menhub.

Menhub tidak bosan-bosan mengimbau masyarakat untuk mudik lebih awal untuk menghindari kepadatan di hari puncak mudik (28 s.d 30 April 2022).

“Dari hasil simulasi tadi sudah menunjukkan angka VC Ratio (atau perbandingan volume kendaraan dengan kapasitas jalan) sudah tinggi atau mendekati macet. Maka, imbauan untuk melakukan mudik hari ini, besok, dan lusa (23 s.d 27 April 2022), harapannya bisa dilakukan,” kata Menhub.


Titik Kemacetan

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy didampingi Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menggelar rapat koordinasi kesiapan Jawa Barat dalam penyelenggaraan mudik lebaran 2022

Lebih lanjut Menhub mengatakan sejumlah titik di Jawa Barat yang harus diwaspadai seperti di Karawang, Subang, Indramayu dan Cirebon.

Selain itu, kawasan Puncak, Bogor juga menjadi titik yang krusial untuk ditangani. “Saya minta kepada Kapolres Bogor dan Pemerintah Daerah menginformasikan seluas-luasnya mengenai penerapan rekayasa lalu lintas kepada masyarakat. Jika kita bisa berkoordinasi dan bersinergi dengan baik, Insha Allah kita bisa laksanakan ini dengan baik,” tutur Menhub.

Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum mengatakan, mendukung imbauan pemerintah pusat agar masyarakat bisa mudik lebih awal agar persebaran pergerakan lalu lintas bisa merata dan tidak menumpuk di hari puncak.

Beberapa upaya yang telah dilakukan diantaranya: bertemu dengan beberapa pengusaha pabrik untuk segera memberikan THR lebih awal agar karyawan dapat pulang mudik lebih awal. Ia juga telah mengimbau para pengelola pondok pesantren untuk meliburkan para santrinya, diman di Jawa Barat terdapat sekitar 15.000 pondok pesantren dan 4,8 juta santri. Sementara itu, untuk melancarkan pergerakan lalu lintas, pihaknya juga telah memperbaiki jalan-jalan yang rusak.

Turut hadir pada Rapat Koordinasi Kesiapan Daerah dalam Penyelenggaraan Angkutan Lebaran Tahun 2022 Kakorlantas Polri Irjen Pol. Firman Santyabudi, Kapolda Jawa Barat Irjen. Pol. Suntana, Direktur Utama PT. Jasa Raharja Rivan Achmad, Dirjen Perhubungan Darat Budi Setiyadi, dan sejumlah pejabat terkait lainnya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya