Minat Konsumen Pulih, Pengembang Jor-joran Bangun Proyek Properti

Tingkat optimisme masyarakat terhadap sektor properti saat ini jauh lebih tinggi dibandingkan periode yang sama pada tahun 2022.

oleh Liputan6.com diperbarui 24 Apr 2022, 17:42 WIB
Ilustrasi properti.

Liputan6.com, Jakarta Tingkat optimisme masyarakat terhadap sektor properti saat ini jauh lebih tinggi dibandingkan periode yang sama pada tahun 2022. Dikutip dari riset Rumah.com Consumer Sentiment Study H1 2022, minat konsumen untuk membeli properti mengalami peningkatan pada Semester I 2022.

Sebanyak 71 persen konsumen ingin membeli properti dalam kurun waktu satu tahun ke depan dan sebanyak 68 persen responden yang sudah memiliki hunian, tetap ingin membeli hunian baru.  

Menyikapi hal ini, PT Lippo Karawaci Tbk. (LPKR) melalui proyek terbarunya Cendana Marq,  Cendana Nest dan “Cendana Clover” siap mewujudkan keinginan konsumen untuk memiliki hunian baru yang sekaligus dapat menjadi aset dan investasi.

Ketiga proyek yang merupakan bagian dari produk unggulan LPKR Cendana Homes Series ini membuktikan kejelian LPKR dalam membidik market dengan produk yang tepat. Peluncuran rumah 2 lantai Cendana Marq, Cendana Nest dan Cendana Clover mulai harga Rp 751 juta itu akan diselenggarakan pada 23 April 2022. 

"LPKR memulai dengan melakukan consumer research untuk memahami aspirasi dan motivasi segmen market kami. Kemudian kami ciptakan sebuah brand promise yang sesuai sehingga dapat menjadi top of mind para konsumen. Kami menciptakan suatu produk hunian yang sekaligus dapat menjadi investasi jangka panjang," CEO LPKR John Riady dalam keterangan tertulis di Jakarta, Minggu (24/4/2022).

"Terbukti hingga saat ini brand Cendana Homes Series telah berhasil menjadi market leader bagi konsumen milenial yang merupakan market terbesar pasar properti nasional," lanjut dia.

Selera desain yang modern, stylish dan mengusung eco-living concept dengan memperhatikan kelancaran sirkulasi udara serta jendela berpanorama besar, Cendana Marq, Cendana Nest dan Cendana Clover dibangun untuk memenuhi minat kalangan milenial.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Desain

Ilustrasi properti.

Selain itu, visual yang terang juga hadir di kamar tidur utama dan ruang tamu yang dilengkapi dengan high ceiling.  Selain desain, lokasi Cendana Marq, Cendana Nest dan Cendana Clover berada di tengah perkotaan dengan fasilitas unggul seperti area Perkantoran Menara Matahari, Universitas Pelita Harapan (UPH), Siloam Hospital, Hotel Aryaduta Lippo Village, Imperial Klub Golf hingga tempat hang-out Benton Junction.

Selain fasilitas yang matang, Lippo Karawaci juga mengusung konsep perkotaan internasional yang ramah lingkungan dan aman bagi penghuni dengan adanya Town Management Division yang siap melayani 24 jam.

Akses langsung tol arah Jakarta dan Merak dari Lippo Karawaci juga menjadi keistimewaan lain perumahan ini. LPKR optimis penjualan proyek terbaru Cendana Marq, Cendana Nest dan Cendana Clover akan mengalami keberhasilan yang sama dengan proyek Cendana Homes Series sebelumnya; ratusan unitnya rata-rata berhasil terjual hanya dalam waktu kurang dari 5 jam saja. Hal ini tentunya memberikan kontribusi terhadap target kinerja pra penjualan LPKR tahun 2022 sebesar Rp5,2 triliun.


Minat KPR Tinggi, Lippo Karawaci Yakin Penjualan Properti Tumbuh

Ilustrasi properti.

Sebelumnya, Chief Executive Officer (CEO) PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) John Riady menjelaskan, pemerintah telah mengeluarkan banyak regulasi maupun insentif untuk mendorong kemajuan industri properti. Alasannya, industri ini memiliki dampak yang cukup besar untuk pertumbuhan ekonomi.

Beberapa insentif yang telah dikeluarkan atara lain perpanjangan pemberlakuan stimulus pajak pertambahan nilai ditanggung pemerintah (PPN DTP) hingga akhir September 2022 dan perpanjangan kebijakan uang muka 0 persen hingga akhir Desember 2022.

“Suku bunga kredit pemilikan hunian juga mengalami penurunan sehingga turut mendorong minat pembelian melalui KPR,” jelasnya dalam keterangan tertulis Selasa (15/3/2022).

Dari sisi pasar, John menambahkan bahwa stimulus Pemerintah untuk industri properti membuat konsumen lebih percaya diri untuk membeli properti. Industri properti memiliki prospek cerah untuk pertumbuhan berkesinambungan. Ke depan sektor properti masih sangat prospektif mengingat rasio kepemilikan rumah yang masih rendah di Indonesia.

"Di tahun 2022, Lippo Karawaci sendiri menargetkan pra penjualan sebesar Rp 5,2 triliun yang ditopang oleh peluncuran rumah tapak terjangkau, penetrasi pasar yang lebih dalam agar mencakup juga segmen nasabah dengan penghasilan lebih tinggi, dan kenaikan permintaan untuk unit apartemen siap huni," paparnya.

Seperti diketahui, pada 2021, Lippo Karawaci membukukan pra penjualan sebesar Rp 4,96 triliun, yang mana sekitar 58 persen dari total pra penjualan tersebut memilih opsi KPR sebagai metode pembayaran, 22,5 persen membayar tunai, dan 19,3 persen membayar melalui cicilan.

Tingginya minat KPR tersebut selaras dengan komponen penjualan LPKR yang didominasi oleh penjualan rumah tapak di klaster Cendana di Lippo Village dan Waterfront Estates di Cikarang.

 

  


Kembali Bangkit

Ilustrasi properti.

Ciptadana Sekuritas Asia dalam laporan bertajuk Market Outlook 2022: Property Sector, menyebutkan kinerja sektor properti diprediksi bertumbuh di 2022, salah satunya LPKR.

"Pasar properti kembali bangkit di tahun 2022 sehingga kami memandang overweight terhadap sektor properti. Salah satu emiten properti yang akan menunjukkan penjualan yang solid ialah LPKR," papar Ciptadana Sekuritas Asia.

Ciptadana Sekuritas Asia juga menyebutkan bahwa rendahnya suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) di level 3,5 persenmembuat suku bunga Kredit Kepemilikan Rumah (KPR) tetap rendah dan diperkirakan akan meningkatkan permintaan properti residensial pada tahun 2022.

Di saat yang sama, BI juga memperpanjang insentif uang muka (DP) 0 persen dan pemberian kredit atau pembiayaan properti dengan rasio loan to value (LTV) hingga 100 persen sampai dengan tanggal 31 Desember 2022.

"Rendahnya suku bunga ini membuat permintaan KPR meningkat. Mayoritas konsumen properti atau sekitar 75 persen menggunakan KPR untuk pembelian. Kami yakin bunga hipotek yang rendah akan terus mendorong permintaan properti residensial pada tahun 2022," jelas Ciptadana Sekuritas Asia. 

Infografis Ketimpangan Ekonomi Global

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya