Sajian Oblok-Oblok, Penanda Ramadan Usai di Masjid Agung Kauman Yogyakarta

Oblok-oblok merupakan sajian khusus Masjid Agung Kauman Yogyakarta yang hanya disajikan saat 1 Syawal tiba.

oleh Switzy Sabandar diperbarui 26 Apr 2022, 00:00 WIB
Ilustrasi Ramadan. (Pixabay)

Liputan6.com, Yogyakarta - Oblok-oblok merupakan sajian khusus Masjid Agung Kauman Yogyakarta yang hanya disajikan saat 1 Syawal tiba. Sajian ini terdiri dari roti tawar yang disiram dengan kuah bercita rasa manis.

Kuah dengan cita rasa manis ini terbuat dari santan, telur, gula merah, dan diberi daun pandan sebagai pewangi alami. Oblok-oblok biasanya disajikan bersama teh hangat, sehingga cocok menemani jemaah masjid takbir bersama menyabut hari raya selepas salat subuh berjemaah di Masjid Agung Kauman.

Dikutip dari berbagai sumber, tradisi sajian oblok-oblok ini pertama kali muncul pada 1980-an. Ketika itu, terjadi perbedaan pendapat mengenai penetapan tanggal 1 Syawal sebagai hari raya Idul Fitri.

Takmir Masjid Agung Kauman kala itu mengusulkan pembuatan sajian oblok-oblok untuk disajikan kepada para jemaah seusai salat subuh. Tujuannya, sebagai penanda secara Ramadan telah selesai.

Tradisi santap sajian oblok-oblok bersama di serambi Masjid Agung Kauman ini dilaksanakan setiap tahun. Takmir Masjid Agung Kauman menyediakan ratusan porsi oblok-oblok yang diperuntukkan bagi masyarakat di sekitar masjid.

Selain masyarakat sekitar Masjid Agung Kauman, turut hadir juga masyarakat dari berbagai penjuru Yogyakarta hingga wisatawan. Tradisi santap sajian oblok-oblok ini akan ditutup dengan acara bersalam-salaman dan memaafkan antara masyarakat sekitar masjid.

 

Penulis: Tifani

Saksikan video pilihan berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya