Liputan6.com, Jakarta - Perusahaan jasa konstruksi infrastruktur dan terowongan milik orang terkaya dunia Elon Musk, yaitu The Boring Company, berhasil mengantongi dana USD 675 juta atau setara Rp 9,7 triliun (kurs Rp. 14.450). Dana ini rencananya akan digunakan untuk membangun lebih banyak proyek.
Dilansir dari CNN, Senin (25/4/2022) kesepakatan pendanaan itu menjadikan total nilai The Boring Company hampir USD 5,7 miliar atau Rp 82,4 triliun.
Advertisement
Pendanaan terbaru perusahaan milik orang terkaya di dunia itu berasal dari perusahaan modal ventura serta perusahaan real estate Sequoia.
Perusahaan terkemuka di Silicon Valley itu sebelumnya pernah berinvestasi di perusahaan milik Elon Musk, memimpin investasi bersama Vy Capital.
Proyek Loop garapan Boring Company, adalah sistem transportasi bawah tanah yang menawarkan perjalanan point-to-point antar stasiun tempat orang menaiki kendaraan listrik Tesla.
Sistem One Loop sudah beroperasi di Las Vegas dengan tiga stasiun dan 1,7 mil terowongan di Las Vegas Convention Center.
Boring Company merencanakan perluasan sistem loop di seluruh Las Vegas, dengan 51 stasiun.
The Boring Company juga sedang mengembangkan sebuah proyek di Fort Lauderdale, Florida, dan sedang dalam pembicaraan dengan pihak berwenang di San Antonio, Texas untuk proyek serupa.
"Kami masih sangat antusias, dan ingin bergerak maju," kata Wali Kota Fort Lauderdale Dean Trantalis kepada CNN Business.
Dia mengatakan pemerintah kota itu bekerja sama dengan Boring Company untuk mendiskusikan masalah teknik pada proyek, yang akan menghubungkan pusat kota dan pantai terdekat.
Orang Terkaya di Dunia Elon Musk : Inflasi AS Akan Berlangsung Sepanjang 2022
Orang terkaya di dunia, Elon Musk mengatakan dia melihat inflasi di Amerika Serikat lebih buruk daripada yang dilaporkan dan kemungkinan akan berlangsung sepanjang tahun 2022.
Hal itu ia sampaikan dalam sebuah acara yang membahas pendapatan kuartal pertama Tesla pada Rabu (20/4).
"Saya pikir angka resmi sebenarnya mengecilkan besarnya inflasi yang sebenarnya, dan inflasi tampaknya akan berlanjut setidaknya untuk sisa tahun ini," kata Musk, dikutip dari CNBC International.
Data Departemen Tenaga Kerja AS menunjukkan inflasi tahunan negara itu naik 8,5 persen pada bulan Maret.
Angka ini pun merupakan level inflasi tertinggi dalam 40 tahun, menyusul dampak konflik Rusia-Ukraina yang mendorong kenaikan biaya energi.
Pernyataan Musk datang sebagai tanggapan atas pertanyaan analis tentang kenaikan harga baru-baru ini untuk kendaraan Tesla, dan bagaimana perusahaan tersebut berencana untuk mewujudkan rencana membawa kendaraan listrik sepenuhnya ke publik luas, untuk mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil.
Musk mengatakan Tesla benar-benar ingin membuat kendaraan listrik semurah mungkin, tetapi menyesalkan bahwa penetapan harga dapat menjadi tantangan dalam menghadapi perubahan kondisi ekonomi makro.
Dalam beberapa kasus, Musk mengungkapkan, pemasok Tesla meminta kenaikan biaya 20 persen hingga 30 persen untuk suku cadang dari 2021 hingga 2022.
"Yang menekan biaya setidaknya dalam jangka pendek adalah bahwa kami telah memiliki kontrak dengan pemasok. Kontrak modular itu jelas akan habis, dan kemudian kita akan mulai melihat potensi kenaikan biaya yang signifikan," Musk memperingatkan.
Advertisement
Orang Terkaya Dunia Elon Musk Ungkap Tak Punya Rumah, Kok Bisa?
Elon Musk menjadi sorotan setelah mengungkapkan dirinya tidak memiliki rumah.
Dikutip dari USA Today, salam sebuah wawancara dengan organisasi nirlaba TED, Elon Musk membahas kehidupannya sebagai seorang miliarder.
Ketika ditanya tentang orang-orang yang mungkin tersinggung dengan kekayaannya yang luar biasa, Musk mengatakan dia melihat kekurangan dalam kepercayaan itu, mencatat bahwa dia tidak menghabiskan banyak uang untuk konsumsi pribadi.
"Bahkan, saya tidak memiliki rumah sekarang. Saya benar-benar tinggal di rumah teman," ungkap CEO Tesla dan SpaceX itu dalam TED Talks.
"Jika saya bepergian ke Bay Area, di mana sebagian besar engineering Tesla berada, pada dasarnya saya memutar melalui kamar tidur cadangan teman-teman," bebernya.
Tak hanya itu, Musk juga mengatakan dia tidak memiliki kapal pesiar atau liburan yang serba mewah, tetapi memiliki pesawat.
"Jika saya tidak menggunakan pesawat, saya memiliki lebih sedikit jam untuk bekerja," Musk menjelaskan.
Wawancara tersebut berlangsung mengikuti kekhawatiran tentang meningkatnya kekayaan miliarder termasuk Musk.
Pada Januari 2022, kelompok advokasi dan keadilan ekonomi Oxfam merilis sebuah laporan yang menemukan 10 orang terkaya di dunia melipatgandakan kekayaan mereka selama pandemi, sementara pendapatan 99 persen orang di seluruh dunia menurun.
Dengan gelarnya sebagai orang terkaya di dunia, peringkat miliarder terbaru Forbes menunjukkan Elon Musk memiliki kekayaan bersih sebesar USD 219 miliar.