Lirik Lagu Peri Cintaku yang Kembali Populer Usai Dibawakan Oleh Ziva Magnolya

Berikut ini adalah lirik lagu Peri Cintaku yang kembali populer usai dibawakan oleh Ziva Magnolya.

oleh Camelia diperbarui 25 Apr 2022, 15:50 WIB
Ziva Magnolya. (Foto: Dok. Instagram @zivamagnolya)

Liputan6.com, Jakarta Bagi kalian pecinta musik tanah air tentu tak asing dengan nama penyanyi muda berbakat Ziva Magnolya. Penyanyi jebolan ajang pencarian bakat ini sukses membawakan sebuah lagu yang sempat populer di tahun 2010 silam. Ya, Ziva kini mencuri perhatian publik dengan membawakan lagu berjudul “Peri Cintaku”.

Seperti yang diketahui, lagu “Peri Cintaku” bukanlah lagu baru. Lagu ini awalnya dibawakan oleh Marcell Siahaan 12 tahun silam. Namun Ziva berhasil membuat lagu Peri Cintaku kembali populer saat ini. 

Saking populernya lagu “Peri Cintaku” versi Ziva Magnolya ini kerap menjadi FYP di platform TikTok dan bahkan sempat menjadi trending 1 Youtube Musik. Lagu ini sendiri diciptakan oleh musisi Yovie Widianto dan berkisah tentang kegundahan hati seseorang karena adanya perbedaan keyakinan dengan kekasih. Berikut ini adalah lirik lagu Peri Cintaku yang kembali populer usai dibawakan oleh Ziva Magnolya. 

Peri Cintaku

Di dalam hati ini hanya satu nama

Yang ada di tulus hati kuingini

Kesetiaan yang indah takkan tertandingi

Hanyalah dirimu satu peri cintaku

Benteng begitu tinggi sulit untuk kugapai

Hu-u-u...

 

Aku untuk kamu

Kamu untuk aku

Namun semua apa mungkin

Iman kita yang berbeda

 

Tuhan memang satu

Kita yang tak sama

Haruskah aku lantas pergi

Meski cinta takkan bisa pergi

 

Benteng begitu tinggi

Sulit untuk kugapai

Hmm...

 

Aku untuk kamu

Kamu untuk aku

Namun semua apa mungkin

Iman kita yang berbeda

 

Tuhan memang satu

Kita yang tak sama

Haruskah aku lantas pergi

Meski cinta takkan bisa pergi

 

Bukankah cinta anugerah

Berikan aku kesempatan

'Tuk menjaganya sepenuh jiwa

 

(Aku untuk kamu

(Kamu untuk aku)

(Namun semua apa mungkin)

(Iman kita yang berbeda)

 

Tuhan memang satu

Kita yang tak sama

Haruskah aku lantas pergi

Meski cinta takkan bisa pergi

 

Tuhan memang satu

Kita yang tak sama

Haruskah aku lantas pergi

Meski cinta takkan bisa pergi

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Profil Ziva Magnolya

Ziva Magnolya. (Foto: Dok. Instagram @zivamagnolya)

Ziva Magnolya berkali-kali mencoba peruntungan lewat sejumlah ajang pencarian bakat. Tahun 2017 ia mengikuti Starvoices Indonesia, dan setahun sesudahnya di I Can See Your Voice Indonesia. 

Dalam ajang terakhir yang diikutinya, Indonesian Idol 2020, bintang gadis kelahiran Jakarta, 14 Maret 2001 ini makin bersinar terang. Saat audisi, ia masih berusia 18 tahun, dan membawa undangan khusus dari Rizky Febian. 

Dalam audisi pertama, ia membawakan lagu "Dead No One" dari Tory Kelly. Penampilannya disambut meriah Anang, Bunga Citra Lestari, Maia Estianty, Judika, dan Ari Lasso yang duduk sebagai juri. Ia keluar dari ruang audisi dengan menggenggam Golden Ticket.

Di Indonesian Idol 2020, Ziva memang tak meraih predikat pertama. Ia tereliminasi di babak tiga besar. Namun bukan berarti jalannya terhenti. Ia justru teken kontrak dengan Universal Music Indonesia. Cewek yang pernah berduet dengan Jeremy Passion di Ramadhan Jazz Festival 2019 ini sudah menelurkan sejumlah lagu bersama labelnya ini. 

Selain "Peri Cintamu," ia juga merilis "Mata-Mata Harimu" dan "Sampai Kapan". Sebelumnya, ia juga membawakan versi lain "Tak Sanggup Melupa #TerlanjurMencinta" yang juga dinyanyikan oleh Lyodra dan Tiara Andini. 

Tak hanya di bidang tarik suara, ia juga mencoba peruntungan di dunia akting. Setelah sempat menjajal seni peran di web series Mellifluous pada 2021, ia tampil lewat film Pulang, karya sineas Azhar Kinoi Lubis. Filmnya sendiri baru rilis pada 2 April 2022 lalu lewat platform streaming KlikFilm. 

Tampil di Pulang, Ziva belajar banyak tentang bidang akting. 

"(Salah satunya) emosi tuh enggak melulu sedih dengan menangis atau marah mesti dengan teriak-teriak. Kita lakukan saja apa yang kita rasakan dengan benar, sehari-hari saja dengan natural, jangan dipaksakan,” tuturnya saat berbincang dengan Liputan6.com.

 

Infografis Ayo Jadikan 2022 Tahun Terakhir Indonesia dalam Masa Pandemi Covid-19. 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya