Liputan6.com, Jakarta - Kepala Dinas Perhubungan Kota Bekasi Dadang Ginanjar mengatakan, lonjakan pemudik di Terminal Induk Kota Bekasi pada H-7 Lebaran 2022, sudah mulai terlihat. Puncak arus mudik diperkirakan terjadi pada H-3 Idul Fitri 1443 Hijriah.
"Sudah mulai terlihat lonjakan penumpang di Terminal Bekasi meski belum signifikan. Tetapi, diprediksi untuk lonjak arus mudik mungkin akan terjadi pada Kamis atau Jumat ini," kata Dadang kepada awak media, Senin (25/4/2022).
Advertisement
Menurutnya, jumlah penumpang di Terminal Induk Kota Bekasi sampai hari ini rata-rata berjumlah 400 orang per harinya. Hal ini masih jauh dari jumlah penumpang pada puncak arus mudik yang biasanya mencapai 1.200 orang per hari.
Lonjakan pemudik, kata dia, mayoritas yang mengarah ke daerah Sumatera, dengan kenaikan mencapai sekitar 20 persen dari jumlah penumpang normal.
"Belum ada kenaikan yang drastis terutama pada penumpang bus AKAP mengarah ke Jawa. Tapi yang mengarah ke Sumatera sudah mulai naik sekitar 20 persen dari penumpang normal," papar dia.
Lanjut Dadang, sejauh ini Dishub Kota Bekasi sudah melakukan berbagai persiapan untuk menyambut arus mudik lebaran 2022. Di antaranya pengecekan kelaikan kendaraan bus yang akan beroperasi mengangkut pemudik.
Berdasarkan hasil pengecekan, lanjut Dadang, terdapat beberapa armada bus yang dianggap tak layak untuk beroperasi. Bus-bus tersebut akan menjalani perbaikan terlebih dulu, sebelum kembali beroperasi.
"Ditemukan ada beberapa yang tidak memenuhi syarat layak jalan dan sudah kita ajukan untuk segera dilakukan perbaikan, baik itu ringan maupun berat. Dan harus diperbaiki dulu guna memberikan pelayanan mudik kepada para pemudik," tandas Dadang.
Cegah Lonjakan Kasus Covid-19, Menko PMK: Mudik Harus dalam Kondisi Fit
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy meminta seluruh pegawainya yang akan melaksanakan mudik untuk mematuhi protokol kesehatan. Hal ini untuk mencegah lonjakan kasus Covid-19 usai mudik Lebaran 2022.
"Karena itu hati-hati. Dan kita berharap setelah ramadan setelah cuti lebaran besar-besaran ini tidak diikuti dengan naiknya kasus Covid-19," kata Muhadjir dikutip dari siaran persnya, Senin (25/4/2022).
Dia mengingatkan, meskipun pandemi Covid-19 sudah landai tetapi belum sepenuhnya bisa ditanggulangi. Untuk itu, Muhadjir menekankan masyarakat yang mudik harus melengkapi vaksinasi Covid-19 dan betul-betul dalam kondisi yang sehat.
"Jadi saya mohon yang akan mudik betul-betul dalam kondisi fit. Datang tidak membawa oleh-oleh Covid, dan nanti pulangnya tidak membawa oleh-oleh Covid," jelas dia.
Muhadjir mengatakan bahwa seluruh pegawai Kemenko PMK diperbolehkan untuk mengambil cuti tambahan untuk mudik sesuai dengan peraturan dari Kemenpan RB. Dia pun meminta agar para pegawai memanfaatkan cuti tambahan untuk pergi mudik lebih awal.
"Sesuai dengan surat edaran Kemenpan RB, maka PNS dan PPPK diperbolehkan menambah cutinya. Kalau yang ingin menambah cuti silakan, dengan catatan segera mudik. Sehingga tanggal cutinya bisa digunakan untuk mudik lebih awal untuk menghindari kemacetan yang kemungkinan akan terjadi," ujarnya.
Di sisi lain, dia meminta seluruh pegawai untuk tetap bersiap menjalankan tugas dan perintah, khususnya terkait kebijakan kegiatan mudik. Pasalnya, Kemenko PMK merupakan koordinator dari kegiatan mudik.
"Oleh sebab itu, saya mohon pada Idul Fitri kita juga tetap standby di manapun berada. Karena kita sekarang sedang mendapatkan perintah Bapak Presiden bahwa Kemenko PMK mengkoordinir kegiatan mudik tahun 2022," ucap dia.
"Jadi walaupun nanti Bapak Ibu semua pulang, saya mohon pejabat Eselon I, Eselon II untuk tetap standby. Karena kita sedang mendapatkan tugas yang harus serius," tandas Muhadjir.
Advertisement
Menhub Akui Atur Mudik Lebaran Tahun Ini Lebih Susah
Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan, berdasarkan laporan dari Korlantas, sudah dimulai simulasi atau percobaan ganjil genap dan one way sebelum menjelang puncaknya mudik pada 28, 29, 30 April 2022.
“Hari ini saya dapat informasi dari Korlantas bahwa sudah dimulai simulasi atau percobaan ganjil genap dan one way, dan apa yang terjadi hari ini adalah sesuatu yang penting agar anggota kita sudah siap untuk melakukan pada saat ganjil-genap yang diberlakukan tanggal 28, 29, dan 30 (April),” kata Pembukaan Posko Angkutan Lebaran Terpadu Tahun 2022, Senin (25/4/2022).
Menhub menegaskan, pihaknya memang mencatat puncak mudik lebaran tahun ini diperkirakan terjadi pada 28, 29, 30 April dan pada 1 Mei 2022. Namun, kalau bisa penerapan ganjil genap dan one way dilakukan lebih awal, maka ketika puncak mudik itu tidak terjadi suatu kemacetan.
“Tentu pekerjaan ini susah, oleh karenanya apa Korlantas atau yang mewakili dan rekan-rekan Polri agar dari awal kita persiapkan rencana-rencana dan skenario yang sudah ditetapkan. Karena diskresi sudah diberikan pada Polri lalu Polri bisa mengelola dengan baik. Dengan kata lain kepala sekolah untuk darat itu adalah Polri,” ujarnya.
Oleh karena itu, pihaknya membuka Posko Pusat Angkutan Lebaran Terpadu Tahun 2022. Posko-posko ini ada di beberapa tempat, begitupun Kakorlantas juga membuat posko untuk sektor udara, dan posko laut, posko kereta api, dan posko darat.
“Seyogyanya posko ini berkorelasi dengan baik agar apa yang ada dalam masa-masa ini bisa dikonfirmasikan dan diinformasikan kepada masyarakat,” ujarnya.
Menurut Menhub, mudik adalah suatu kegiatan yang berdampak banyak bagi masyarakat. Dia berharap dengan adanya mudik bisa membangkitkan ekonomi. Kendati begitu, tetap harus disertai kehati-hatian sebagai sektor transportasi yang mempersiapkan segala sarana, dan prasarana.
“Tentu langkah-langkah atau tahapan tahapan mudik yang dilakukan oleh saudara kita harus kita persiapkan dengan baik, koordinasi dilakukan dengan baik. Tidak mungkin ini dilaksanakan dan terlaksana dengan baik tanpa pondasi lebih baik. Posko ini kita pergunakan dengan baik dengan koordinatif dan informatif kepada masyarakat,” pungkasnya.
Mudik Lebaran 2022, Polda Jabar Siapkan 353 Pos Pengamanan
Polda Jawa Barat menyiapkan ratusan pos pengamanan, pos pelayanan, dan pos terpadu dalam rangka pengamanan mudik Lebaran sepanjang jalur mudik 2022 ini.
Kepala Bidang Humas Polda Jabar Kombes Ibrahim Tompo mengatakan, pihaknya menyiapkan 353 pos yang terdiri dari 239 pos pengamanan, pos pelayanan 74 pos.
"Kemudian untuk pos terpadu 2 serta pos pengamanan utama yang menjadi pos kendali dari polres-polres sebanyak 22 pos, sedangkan pos untuk melakukan pengaturan lalu lintas sebanyak 1.136 pos serta pos gerai vaksin sebanyak 74 pos," kata Tompo, Senin (25/4/2022).
Tompo menyebutkan, untuk jalur tol disediakan 15 pos dan jalur arteri sebanyak 59 pos. Pos-pos tersebut digelar di sepanjang jalur mudik seperti tol, jalur utara, jalur tengah hingga jalur selatan, dan di setiap pos akan diisi oleh petugas gabungan.
"Pos-pos ini nantinya akan berguna untuk melaksanakan pengamanan dan juga pelayanan serta kontrol serta anev terkait pelaksanaan arus mudik Lebaran," ujar Tompo.
Lebih jauh Tompo mengatakan, dalam pos-pos tersebut tersedia pelayanan petugas kepolisian, petugas kesehatan, pemadam kebakaran, bengkel, dan gerai vaksin. Bahkan ada pos-pos unik yang disediakan pihak Kepolisian seperti tempat beristirahat, ruang bermain anak dan ruang baca untuk mengusir kejenuhan selama di perjalanan.
Adapun personel yang dipersiapkan sekitar 27.327 personel yang terdiri dari kepolisian dibantu pemangku kebijakan terkait dari berbagai instansi yang nantinya akan membantu pelayanan di pos-pos tersebut.
"Mudik kali ini agak berbeda dengan progres mudik dari tahun-tahun sebelumnya, di mana kita mengharapkan bahwa pemudik bukan saja menjadi objek akan tetapi juga menjadi subjek dengan harapan pemudik bisa berkontribusi untuk menjaga keamanan dan kelancaran arus mudik," tutur Tompo.
Masyarakat pemudik bisa berkontribusi dengan cara mengetahui informasi tentang kepadatan arus lalu lintas dan juga jalur-jalur kembalinya, sehingga bisa menentukan dan merencanakan kapan harus mudik, kemudian menggunakan jalur yang mana. Ini diharapkan untuk bisa melakukan penyebaran terhadap jalur-jalur mudik, sehingga tidak terjadi kepadatan arus mudik pada beberapa jalur.
Advertisement