Ramadhan 2022, 14 Juta Orang Salat di Masjid Nabawi Madinah

Sejak awal Ramadhan 2022, lebih dari 14 juta jamaah telah menghadiri shalat di Masjid Nabawi di Madinah Arab Saudi, media lokal melaporkan.

oleh Hariz Barak diperbarui 25 Apr 2022, 20:18 WIB
Jemaah haji Indonesia di Masjid Nabawi, usai melaksanakan sholat subuh. Foto: Darmawan/MCH

Liputan6.com, Madinah - Sejak awal Ramadhan 2022, lebih dari 14 juta jamaah telah menghadiri shalat di Masjid Nabawi di Madinah Arab Saudi, media lokal melaporkan.

Al Rawdah Al Sharifa juga menyambut lebih dari 944.355 pengunjung dan jamaah, demikian seperti dikutip dari Gulf News, Senin (25/4/2022).

Abdulaziz Bin Ali Al Ayoubi, Penasihat dan Wakil Presiden Umum untuk Eksekutif dan Bidang di Kepresidenan Umum untuk Urusan Dua Urusan MasjidIl Haram, mengatakan bahwa Masjid Nabawi menyaksikan peningkatan jumlah pengunjung dan jamaah, yang mampu melaksanakan tugas keagamaan mereka dengan aman berkat upaya yang dilakukan oleh semua karyawan lembaga bantuan.

Badan-badan itu bekerja 24 jam sehari, kata Al Ayoubi, mencatat bahwa upaya telah berlipat ganda di bulan Ramadhan dan terutama dalam 10 hari terakhir bulan suci.

Al Ayoubi menambahkan bahwa lembaga-lembaga juga telah bekerja untuk mempersiapkan segala sesuatu yang berkaitan dengan operasi, pemeliharaan, pengelompokan, manajemen kerumunan, desinfeksi, karpet, dan semua layanan di Masjid Nabawi untuk pria dan wanita.

 


Lebih dari 4 Juta Jemaah Umrah

Jemaah haji di Masjid Nabawi, Madinah. Nurmayanti/Liputan6.com

Sementara itu, lebih dari 4 juta jamaah telah melakukan umrah dalam 20 hari pertama Ramadhan. Departemen Manajemen Tafweej dan Crowds dan pihak-pihak yang berpartisipasi telah bergabung untuk memanfaatkan semua kemampuan dan memberikan kenyamanan bagi peziarah dan jamaah sambil menjaga keselamatan pengunjung di Masjidil Haram.

Osama Al Hujaili, Wakil Sekretaris Jenderal untuk Tafweej dan Manajemen Kerumunan, mengatakan bahwa dari awal bulan suci hingga 20 Ramadhan, lebih dari 4.200.000 peziarah difasilitasi masuk ke Masjidil Haram, sesuai dengan tindakan pencegahan.

Ketika Kerajaan meningkatkan langkah-langkah keamanan mengingat masuknya pengunjung ini, menteri kesehatan negara itu menegaskan bahwa tidak ada "wabah epidemi, penyakit, atau peristiwa yang mengancam kesehatan masyarakat".

Menteri Fahd Al Jalajil mengatakan bahwa kementerian akan terus menyediakan layanan pencegahan, kuratif dan rawat jalan bagi peserta umrah melalui rumah sakit dan pusat perawatan kesehatan primer.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya