Warga Terdampak Pembangunan Bendungan Bener Ramai-Ramai Tanam Durian dan Alpukat, Buat Apa?

Puluhan warga terdampak pembangunan Bendungan Bener di Jawa Tengah beramai-ramai menanam bibit durian dan alpukat di sabuk hijau Bendungan Bener seluas 84 hektare.

oleh Switzy Sabandar diperbarui 10 Mei 2022, 06:47 WIB
Puluhan warga terdampak pembangunan Bendungan Bener di Jawa Tengah beramai-ramai menanam bibit durian dan alpukat di sabuk hijau Bendungan Bener seluas 84 hektare.

Liputan6.com, Semarang - Puluhan warga terdampak pembangunan Bendungan Bener di Jawa Tengah beramai-ramai menanam bibit durian dan alpukat di sabuk hijau Bendungan Bener seluas 84 hektare. Warga yang ikut menanam bibir durian dan alpukat ini merupakan anggota koperasi tani Tirto Mulyo Bogowonto (TMB).

“Anggota koperasi memang baru 45 dari 5.000 warga terdampak (pembangunan Bendungan Bener), tapi pelan-pelan kami tunjukkan penanaman ini bisa menambah penghasilan,” ujar Komarudin ketua koperasi TMB, dalam siaran pers, Minggu (24/4/2022).

Sabuk hijau Bendungan Bener bisa menampung total sebanyak 25.000 bibit pohon buah. Satu pohon durian dan alpukat dalam sekali panen diperkirakan menghasilkan Rp 1,5 sampai Rp 2 juta.  Warga bisa meraup omzet Rp 50 miliar setahun dalam beberapa tahun mendatang.

Menurut Komarudin, diskusi soal pemanfaatan sabuk hijau bagi warga terdampak pembangunan Bendungan Bener sudah dilakukan dengan pemerintah. Terbukti, pada pekan lalu bantuan bibit durian dan alpukat bisa turun.

“Kami memproyeksikan sabuk hijau Bendungan bener jadi kawasan agrowisata dengan buah-buahan organik,” ucapnya.

Sementara, Perwakilan Balai Besar Wilayah Opak dan Progo, sekaligus Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Konstruksi Bendungan Bener, Yushar Yahya menilai kerjasama dengan koperasi TMB dalam proses penanaman pohon yang bernilai ekonomis.

“Ini sejalan dengan arahan Menteri PUPR untuk melakukan pembangunan dengan berlandaskan prinsip-prinsip pengelolaan lingkungan yang yang berkelanjutan,” ucapnya.

Ia berpendapat, penanaman pohon di sabuk hijau dengan melibatkan masyarakat terdampak yang membentuk satu badan usaha koperasi yang menjadi rekan dalam pengelolaan adalah sesuatu yang baru. Sebab, selama ini fokus pembangunan proyek hanya sebatas ganti untung.

“Hadirnya penanaman sabuk hijau dari awal dengan pelibatan masyarakat terdampak dengan pengelolaan berbasis usaha bersama menjadi contoh pemerintah fokus dengan usaha peningkatan kesejahteraan masyarakat sekitar Proyek Strategis Nasional Bendungan Bener,” tuturnya.

 

Saksikan video pilihan berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya