Liputan6.com, Tuban - Seorang pengamen berinisial E (50) asal Malang tewas dikeroyok orang tidak dikenal di Tuban. Tim Macan Ronggolawe Satreskrim Polres Tuban masih memburu pelaku pengeroyokan korban.
“Perkembangan kasus masih kita dalami untuk mencari pelakunya. Jika ada informasi, ada keterangan mohon dikabarkan ke saya, agar kita bisa cepat mengungkapkan identitas pelaku,” ungkap Kasat Reskrim Polres Tuban AKP M Gananta, Senin (25/4/2022).
Advertisement
Menurutnya, identitas korban sudah diketahui berinisial E merupakan laki-laki beralamat di Malang. Serta jenazah korban juga telah diserahkan kepada keluarga duka untuk dimakamkan.
“Jenazah sudah kita serahkan kepada keluarganya,” tegas Kasat Reskrim Polres Tuban.
Kasat Reskrim Polres Tuban menjelaskan penyidik telah memintai 3 orang sebagai saksi. Diantaranya, pemilik warung di lokasi kejadian, pencari ikan dilokasi, dan seorang pengamen yang sering mangkal di Rest Area Tuban.
“Berdasarkan keterangan saksi, korban sering mengamen di sekitar Rest Area,” ungkap mantan Kanit Regident Satlantas Polres Tuban itu.
Selain itu, ia kembali menjelaskan penyidik juga telah memeriksa rekaman video CCTV yang ada di sekitar lokasi. Alhasil, sudah ada beberapa bukti atau petunjuk yang mengarah ke pelaku.
“Menurut keterangan saksi, infonya korban dikeroyok lebih satu orang,” terang AKP Gananta panggilan akrabnya.
Meninggal di Rumah Sakit
Lebih lanjut, AKP Gananta mengaku pihak keluarga korban juga sudah dimintai keterangan dalam kejadian tersebut. Termasuk, keluarganya menyayangkan peristiwa tersebut lantaran korban dikenal memiliki sosok yang baik oleh keluarga.
“Pihak keluarga menyayangkan kejadian karena korban dinilai baik dihadapan keluarga,” terang AKP Gananta.
Sebelumnya, seorang pengamen ditemukan tergeletak bersimbah darah di atas trotoar jalur Pantura, jembatan Dusun Dasin, Desa Sugihwaras, Kecamatan Jenu, Tuban, Jumat malam (15/4/2022).
Pengamen pria itu ditemukan dengan kondisi luka serius di bagian kepala yang diduga dianiaya oleh temannya sendiri dengan menggunakan batu dan balok. Hingga akhirnya, korban menghembuskan nafas terakhirnya dalam perawatan medis di rumah sakit umum daerah (RSUD) dr. Koesma Tuban.
“Meninggal di rumah sakit,” ungkap Kasat Reskrim Polres Tuban AKP M Gananta.
Advertisement