Liputan6.com, Garut - Untuk menghindari antrean kendaraan saat momen mudik Lebaran 2022, terhitung sejak H-4, atau 28 April 2022 hingga H+7 atau 10 Mei 2022, seluruh kendaraan sumbu tiga atau lebih, dilarang beroperasi di Garut, Jawa Barat dan seluruh jalur utama mudik Nasional 2022.
“Itu sudah sesuai intruksi Kementrian Perhubungan mengenai larangan kendaraan besar saat mudik nasional 2022,” ujar Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) Garut Aah Anwar Saefulloh, Selasa (26/4/2022).
Menurutnya, pemberlakuan larangan beroperasi kendaraan sumbu tiga atau besar, diharapkan mampu menekan terjadinya ancaman kemacetan lalu lintas bagi seluruh pemudik selama momen mudik lebaran 2022 berlangsung.
"Itu di luar kendaraan pembawa paket, BBM (Bahan Bakar Minyak) dan bahan pokok bagi masyarakat, mereka tetap beroperasi," kata dia.
Baca Juga
Advertisement
Seiring dibukanya kran mudik lebaran 2022, ada sekitar 350 ribu kendaraan yang berpotensi melintasi jalur lintas selatan via Nagreg-Malangbong, wilayah Garut.
"Angka itu jumlah semua jenis kendaraan yang akan melintasi, termasuk yang memasuki Kabupaten Garut," ujarnya.
Untuk mengatur kendaraan yang masuk, pihaknya menerjunkan hingga 300 personel yang disebar di 19 posko jaga seluruh wilayah Garut.
"Kalau dua tahun terakhir kan ada penyekatan ditutup sama sekali jadi hanya lokal saja, sekarang dari luar bakal masuk," dia mengingatkan.
Di tengah ancaman antrean kendaraan, terutama yang melintasi jalur Nagreg-Malangbong yang cukup berat dan terjal, dia mengingatkan kondisi fisik dan kendaraan pemudik harus dalam keadaan fit alias sehat.
"Silakan cek semua detail menyakut teknis kendaraan, taati rambu lalu lintas dan petunjuk arah," kata dia.
Dengan sejumlah persiapan yang telah dilakukan, Aah mengajak semua pemudik mempersiapkan diri sebaik mungkin, serta hindari berkendaraan dalam keadaan lelah dan capek.
"Plus jangan lupa untuk tetap memperhatikan prokes kesehatan menghindari penyebaran Covid-19," kata dia.