Liputan6.com, Jakarta Memasuki H-6 Lebaran 2022, suasana aktivitas mudik di Terminal Kampung Rambutan, Jakarta Timur sudah terasa. Masyarakat yang bermaksud pulang ke kampung halaman pun cukup ramai yang memilih keberangkatan bus pagi hari.
Pantauan Liputan6.com, Selasa (26/4/2022), hingga pukul 09.30 WIB Terminal Kampung Rambutan sudah ramai pemudik. Mereka bermaksud ke sejumlah wilayah, mulai dari kawasan pulau Jawa hingga ke Sumatera. Salah satu pemudik, Selvia menyampaikan, dirinya bermaksud menuju Lampung untuk pulang ke rumah orang tuanya.
Advertisement
"Libur sekolah," kata Selvia di Terminal Kampung Rambutan, Jakarta Timur.
Selvia yang mengaku baru lulus SMA itu melakukan perjalanan mudik sendiri. Dibanding untuk menghindari puncak arus mudik, alasannya pulang kampung lebih awal karena ingin lebih lama di kediaman orang tuanya.
"Harga tiket ada kenaikan, biasanya Rp 300 ribu sekarang Rp 350 ribu," kata Selvia.
Di lokasi parkir bus sendiri petugas berpakaian Dinas Perhubungan (Dishub) sibuk melakukan pengecekan kondisi sopir hingga kesiapan keberangkatan bus. Seluruh bagian kendaraan itu diperiksa mulai dari mesin hingga ban.
Selain itu, Terminal Kampung Rambutan juga menyediakan titik posko kesehatan untuk penanganan vaksinasi booster hingga layanan antigen.
Seluruh penumpang hingga pengemudi bus dipastikan mendapatkan fasilitas medis tersebut secara gratis.
Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy meminta seluruh pegawainya yang akan melaksanakan mudik untuk mematuhi protokol kesehatan.
Hal ini untuk mencegah lonjakan kasus Covid-19 usai mudik Lebaran 2022.
"Karena itu hati-hati. Dan kita berharap setelah ramadan setelah cuti lebaran besar-besaran ini tidak diikuti dengan naiknya kasus Covid-19," kata Muhadjir dikutip dari siaran persnya, Senin (25/4/2022).
Dia mengingatkan, meskipun pandemi Covid-19 sudah landai tetapi belum sepenuhnya bisa ditanggulangi. Untuk itu, Muhadjir menekankan masyarakat yang mudik harus melengkapi vaksinasi Covid-19 dan betul-betul dalam kondisi yang sehat.
"Jadi saya mohon yang akan mudik betul-betul dalam kondisi fit. Datang tidak membawa oleh-oleh Covid, dan nanti pulangnya tidak membawa oleh-oleh Covid," jelas dia.
Muhadjir mengatakan bahwa seluruh pegawai Kemenko PMK diperbolehkan untuk mengambil cuti tambahan untuk mudik sesuai dengan peraturan dari Kemenpan RB. Dia pun meminta agar para pegawai memanfaatkan cuti tambahan untuk pergi mudik lebih awal.
"Sesuai dengan surat edaran Kemenpan RB, maka PNS dan PPPK diperbolehkan menambah cutinya. Kalau yang ingin menambah cuti silakan, dengan catatan segera mudik. Sehingga tanggal cutinya bisa digunakan untuk mudik lebih awal untuk menghindari kemacetan yang kemungkinan akan terjadi," ujarnya.
Kasus Covid-19 Menurun
Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Suharyanto mengatakan kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Indonesia terus menurun. Kondisi ini sejalan dengan terus meningkatnya cakupan vaksinasi Covid-19.
Hingga hari ini, cakupan vaksinasi dosis pertama hampir mencapai 100 persen. Merujuk data Kementerian Kesehatan, vaksinasi dosis satu sudah mencapai 95,51 persen, vaksinasi dosis dua 78,73 persen, dan booster 16,81 persen.
"Bahkan (vaksinasi) dosis ketiganya pun beberapa daerah sudah di atas 30 persen. Artinya, mudah-mudahan di tahun 2022 ini kita bisa lepas dari pandemi Covid-19," katanya dalam konferensi pers Menuju Puncak Peringatan HKB Tahun 2022, Senin (25/4/2022).
Di tengah melandainya kasus Covid-19, Suharyanto menyebut pemerintah merelaksasi aktivitas masyarakat. Di antaranya mengizinkan masyarakat mudik Lebaran Idulfitri 2022 dan memperbolehkan pagelaran acara yang melibatkan banyak orang.
Kebijakan ini merupakan bentuk pengujian untuk melihat tingkat risiko lonjakan kasus Covid-19 setelah kegiatan besar.
"Ini sebagai ujian, mudah-mudahan pascamudik Lebaran nanti, pascakegiatan kita mengumpulkan lebih banyak orang dibanding 2020, 2021, ini tidak terjadi lonjakan kasus," ucapnya.
Advertisement
Taati Protokoler Kesehatan
Ketua Bidang Perubahan Perilaku Satuan Tugas Penanganan COVID-19, Sonny Harry B. Harmadi mengatakan penggunaan masker dengan proteksi tinggi diperlukan ketika tidak bisa melaksanakan protokol kesehatan menjaga jarak saat mudik Lebaran tahun ini.
Dalam diskusi virtual Forum Merdeka Barat 9, Sonny mengatakan penggunaan masker, menjaga jarak dan rajin mencuci tangan masih merupakan langkah pencegahan yang bisa dilakukan untuk menghindari penularan COVID-19 ketika mudik.
"Pada saat kita tidak bisa menjaga jarak karena pergerakan orang begitu masif, pastikan kita memakai masker yang proteksinya tinggi," ujar Sonny yang dikutip dari Antara, Senin (25/4/2022)
Dia memberi contoh masker dengan proteksi yang tinggi, seperti masker tiga lapis atau menggunakan masker kain dan medis sekaligus untuk meningkatkan perlindungan ketika tidak bisa melakukan jaga jarak.
Masker medis disebutnya memiliki proteksi yang lebih tinggi, karena memiliki filtrasi atau penyaringan yang lebih baik dibandingkan masker kain.
Untuk itu, dia menyarankan masyarakat saat mudik menggunakan masker yang memiliki perlindungan lebih sebagai bentuk pencegahan COVID-19.
Selain itu, langkah mitigasi juga perlu dilakukan dalam bentuk vaksinasi COVID-19 untuk menurunkan risiko, mengingat pandemi masih berlangsung. Dia mengingatkan bahwa pemerintah telah menyediakan vaksin ketiga atau penguat secara gratis dan telah tersedia banyak sentra vaksinasi untuk mendapatkannya.