Liputan6.com, Jakarta - Oppo mengungkapkan beberapa strategi mereka untuk memanfaatkan teknologi yang lebih ramah lingkungan. Tujuannya adalah demi menciptakan masa depan lebih hijau bagi planet Bumi.
Hal ini disampaikan Oppo dalam rangka memperingati Hari Bumi, yang jatuh pada tanggal 22 April 2022 lalu, seperti dikutip dalam keterangan resminya, Rabu (27/4/2022).
Advertisement
Sebagai perusahaan yang berupaya meningkatkan kehidupan melalui teknologi Oppo menyatakan memprioritaskan tanggung jawabnya sebagai entitas korporasi global, yang berkomitmen jangka panjang terhadap keberlanjutan lingkungan.
Perusahaan asal Tiongkok ini menyebut, mereka akan terus memanfaatkan teknologi dan kekuatan brand perusahaan untuk menciptakan masa depan yang lebih hijau untuk planet bumi.
"Mulai dari penerapan sistem operasional dan desain produk ramah lingkungan hingga edukasi untuk meningkatkan kesadaran publik terhadap keberlanjutan," tulis Oppo.
Adapun, strategi pertama yang dilakukan Oppo adalah dengan mengurangi sampah plastik dan mengembangkan produk yang ramah lingkungan.
Dalam pernyataannya, Oppo menyebut sampah plastik merupakan salah satu isu utama dalam pencemaran lingkungan saat ini.
Mereka mengutip data dari United Nations Environment Programme, sekitar 11 juta ton sampah plastik dibuang ke laut setiap tahunnya.
Sampah plastik yang tidak dibuang dengan benar ini bisa mencemari tanah, air, dan dapat masuk ke tubuh manusia melalui makanan yang dimakan. Zat mikroplastik sendiri berbahaya bagi kesehatan.
Untuk mengurangi jumlah plastik yang digunakan di kemasan perangkat, Oppo mengklaim telah menerapkan prinsip kemasan hijau 3R+1D yang telah diakui secara internasional.
Prinsip ini berfokus pada pengurangan, daur ulang, dan penggunaan kembali bahan plastik, serta beralih ke bahan plastik yang bersifat degradable atau dapat terurai.
"Melalui pendekatan ini, Oppo telah berhasil mengurangi jumlah plastik yang digunakan dalam pengemasan di Eropa hingga 95 persen sejak tahun 2019," tulis perusahaan.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Mengurangi Konsumsi Kertas
Selain itu, Oppo juga memanfaatkan bahan asam polilaktat yang dapat terurai untuk menggantikan penggunaan plastik konvensional.
Di tahun ini, Oppo juga mengungkapkan telah meluncurkan Oppo 5G CPE T2, yang diproduksi menggunakan sebagian dari Post-Consumer Recycled Plastics, yang berasal dari produk konsumen.
Strategi kedua adalah dengan mengurangi konsumsi kertas dan menggunakan kembali produk limbah.
Dalam pernyataannya, Oppo menyebut bahwa semakin meluasnya penggundulan hutan, area hutan hujan Amazon telah berkurang 17 persen selama 50 tahun terakhir, karena banyak pohon yang ditebang.
"Penggundulan hutan dan pengurangan lahan hutan merupakan ancaman langsung terhadap keanekaragaman hayati di bumi dan dapat mempercepat pemanasan global," tulis Oppo.
Maka dari itu, untuk mengurangi penggunaan serat kayu, Oppo memanfaatkan berbagai bahan daur ulang.
"Misalnya di Eropa, kemasan untuk seri OPPO Find X5 terbuat dari sekitar 45 persen serat daur ulang. Serat ini berasal dari kertas daur ulang atau sampah organik lainnya, seperti tebu dan bambu," kata perusahaan.
Strategi lainnya adalah dengan meningkatkan siklus hidup produk dan menggunakan kembali limbah elektronik.
Data dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) melaporkan, volume limbah elektronik yang dihasilkan secara global telah meningkat sebesar 21 persen selama lima tahun terakhir, dengan limbah rumah tangga meningkat paling cepat.
Meski begitu, hanya 17,4 persen limbah elektronik yang telah didaur ulang. Oppo pun mengklaim, mereka telah berinisiatif untuk menciptakan produknya agar lebih tahan lama.
Advertisement
Tergabung di Eco Rating
"Oppo juga telah menjalankan program daur ulang untuk produk elektronik yang terbuang untuk meminimalkan dampak negatif terhadap lingkungan," kata mereka.
Oppo mencontohkan, peluncuran Find X5 Series telah dilengkapi dengan Battery Health Engine yang dikembangkan secara mandiri.
Teknologi ini memungkinkan baterai smartphone untuk mempertahankan lebih dari 80 persen kapasitas aslinya, setelah 1.600 siklus pengisian penuh yang memanfaatkan teknologi 80 W SuperVOOC flash charge Oppo.
"Kapasitas ini lebih dari dua kali rata-rata dibandingkan dengan yang ada di industri dan memastikan bahwa setiap baterai dapat digunakan lebih lama dan tidak dibuang," kata Oppo.
Selain itu, Oppo juga telah menyediakan program daur ulang dan menawarkan layanan tukar tambah di berbagai negara.
Mereka menyebut, di Tiongkok, perusahaan sudah menerima lebih dari 1,2 juta ponsel bekas melalui program daur ulang di tahun 2021. Jumlah ini diperkirakan setara dengan lebih dari 216 ton sampah elektronik.
Lebih lanjut, di Eropa, Oppo juga memberikan dukungan finansial bagi pengembangan sistem daur ulang, dan bermitra dengan organisasi daur ulang profesional untuk menerapkan program daur ulang limbah elektronik.
Sementara di Australia, perusahaan menggandeng Taronga Conservation Society, untuk mengajak masyarakat mendaur ulang limbah elektronik dengan benar, serta mengurangi jumlah limbah elektronik yang berakhir dibuang.
Oppo juga mengklaim menjadi salah satu produsen smartphone pertama yang bergabung di Eco Rating, program yang diprakarsai beberapa operator seluler di Eropa, untuk mengevaluasi kinerja lingkungan ponsel di seluruh siklus hidupnya.
Menggandeng LSM
Oppo pun juga bermitra dengan berbagai Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) untuk mengajak masyarakat terlibat dalam mengatasi masalah lingkungan.
"Di Italia, Oppo bermitra dengan LSM dalam negeri bernama Free Plastic Odv Onlus untuk mengadakan kegiatan pengumpulan sampah plastik di lima kota pada tahun 2021," kata Oppo.
Mendapatkan bantuan oleh lebih dari 1.000 sukarelawan, lebih dari 10 ton sampah plastik telah didaur ulang melalui program tersebut.
Di Australia, perusahaan juga menggaet Reef Restoration Foundation (RRF) melalui aplikasi Augmented Reality (AR), untuk meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai krisis lingkungan di Great Barrier Reef.
Pada tahun 2021, perusahaan juga menyumbangkan dana lebih dari USD 52 ribu untuk RRF, memproduksi satu juta karang baru di Great Barrier Reed pada tahun 2026.
Oppo juga mengungkapkan bahwa perusahaan telah menjalankan kampanye Endagered Colours bersama dengan National Geographic, selama berturut-turut. Lewat kampanye ini, keduanya menampilkan foto-foto hewan yang terancam punah.
Oppo juga memberikan dukungan untuk organisasi nirlaba National Geographic Society dalam mendorong upaya konservasi satwa liar.
"Melindungi bumi ini merupakan tanggung jawab bersama kita semua. Oppo meyakini bahwa melalui kemajuan teknologi dan gerakan bersama yang melibatkan masyarakat dunia, dan kita dapat membantu melindungi lingkungan alam," pungkas mereka.
(Dio/Ysl)
Advertisement