Laba Bank BJB Naik 28,6 Persen di Kuartal I 2022

Raihan laba Bank BJB salah satunya berkat kenaikan fee based income dari yang juga tumbuh 43,7% yoy menjadi Rp 372 miliar.

oleh Nurmayanti diperbarui 26 Apr 2022, 20:27 WIB
Analyst Meeting Bank BJB. Foto: BJB

Liputan6.com, Jakarta PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (Bank BJB) meraup laba Rp 738 miliar pada kuartal I 2022. Perolehan ini naik 28,6 persen secara tahunan (year-on-year/yoy).

Raihan laba salah satunya berkat kenaikan fee based income dari yang juga tumbuh 43,7% yoy menjadi Rp 372 miliar. 

Dikatakan jika perolehan kinerja positif pada kuartal I tahun 2022 berkat kolaborasi serta inovasi digitalisasi.

Direktur Utama Bank BJB Yuddy Renaldi mengatakan ini menunjukan performa positif dan tumbuh lebih tinggi pada triwulan pertama tahun ini.

Kinerja cemerlang ini berkat kerja keras seluruh insan Bank BJB dan kepercayaan nasabah serta para pemegang saham.

"Saya ucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak karena Bank BJB berhasil mencatatkan pertumbuhan kinerja positif di atas pertumbuhan rata-rata industri perbankan secara nasional pada triwulan pertama tahun 2022 ini," ujar Yuddy dalam keterangannya, Selasa (26/4/2022).

Aset bank bjb juga tumbuh 16,6 persen menjadi Rp 167,4 triliun pada kuartal I 2022 dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 143,6 triliun.

Selain itu, Dana Pihak Ketiga (DPK) bank bjb juga tumbuh 15,9 persen yoy menjadi Rp 128,3 Triliun dibandingkan periode yang sama tahun 2021 atau tumbuh di atas rata-rata industri perbankan yang hanya berada di level 12,1 persen (SPI OJK : Januari 2022). Penopang utama DPK Bank BJB disumbang melalui kenaikan Tabungan, Giro dan Deposito.

Entitas dengan kode saham BJBR di Bursa Efek Indonesia ini juga menjuga berhasil menyalurkan pembiayaan Rp 105,1 triliun atau tumbuh sebesar 8,3 persen atau tumbuh di atas rata-rata industri perbankan yang hanya berada di level 5,8 persen (SPI OJK : Januari 2022).

Dengan kualitas kredit terjaga dengan baik dimana Bank BJB mencatatkan rasio kredit bermasalah atau Non Performing Loan (NPL) turun dari 1,4 persen menjadi 1,2 persen.

"Bank BJB akan memanfaatkan momentum kinerja positif di triwulan pertama untuk terus meningkatkan kinerja positif di triwulan selanjutnya selama tahun 2022 ini," kata Yuddy.

 


Peringkat Pengelolaan

Analyst Meeting Bank BJB. Foto: BJB

Kinerja positif yang diraih bank BJB dalam beberapa tahun terakhir, membuat peringkat pengelolaan keuangan juga ikut terkerek.

Paling anyar, PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) menaikkan peringkat bank bjb dan Obligasi Berkelanjutan I/2017 dari “idAA-” menjadi “idAA”, dengan outlook “stabil”.

Kenaikan peringkat itu mencerminkan bank bjb telah melakukan peningkatan yang konsisten dari kinerja keseluruhan selama beberapa tahun terakhir, terutama mengingat ketahanan bisnis captive berkualitas tinggi di tengah dampak pandemi sejak tahun 2020, yang tercermin dari semakin kuatnya posisi usaha bank bjb di industri perbankan, dikombinasikan dengan rasio kredit bermasalah (non-performing loans) dan kredit berisiko (loan at risk) yang lebih rendah dibandingkan industri secara keseluruhan.

Kinerja positif yang dicapai juga membuat bank bjb meraih banyak penghargaan dari berbagai lembaga.

Menurutnya, bank bjb saat ini fokus menjadi Hybrid Bank melalui pengembangan digital sehingga pengguna Digi Mobile dan e-channel bank bjb meningkat siginfikan.

Bank bjb juga menyiapkan super apps yang memiliki multi layanan seperti fintech dan akan diluncurkan Mei nanti bertepatan dengan HUT bank bjb yang ke-61 Tahun.

"bank bjb terus tumbuh melalui kolaborasi dan inovasi demi menuju elite bank dan menjadi Tandamata Untuk Negeri," kata Yuddy.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya